Berita Nasional Terpercaya

Jam Matahari Jadi Objek Wisata yang Tak Kalah Memukau

0

HarianBernas.com – Jam matahari peninggalan Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakubuwono IV, yang ada di Masjid Agung Surakarta sekarang tidak digunakan lagi, dan beralih fungsi menjadi penambah daya tarik wisata.

?Sudah tidak dipergunakan lagi, karena sudah ada jam konvensional, sekarang tetap dirawat dan dijaga untuk wisatawan yang berkunjung ke sini saja,? ujar Sekretaris Masjid Agung Surakarta, Abdul Basid.

Jam matahari ini, dibangun kurang lebih tahun 1700-an. Waktu itu, Jam matahari dipergunakan buat menentukan waktu shalat.

?Untuk menandai waktu shalat, walaupun hanya berfungsi saat ada matahari, karena jam ini mengandalkan posisi matahari,? kata Abdul Basid.

Prinsip kerja jam tadi memakai bayangan asal jarum di atas cekungan. Bayangan jarum tersebut akan membagikan angka yang tertera di bagian atas cekungan di bawahnya.

“Deretan angka di sisi barat itu angka 12-6 lalu sebaliknya, di bagian timur, angka 1 sampai 6. Jadi kalau matahari pas persis jam 12 dan langit cerah, bayangan jarum akan tepat di tengah-tengah di antara deretan itu,” ujar Basid.

Jam matahari, dari  Basid, masih akurat dalam membagikan waktu shalat. Menurutnya, jam tadi pernah diteliti oleh MUI, dan  hasilnya masih benar meski telah berusia ratusan tahun.

Leave A Reply

Your email address will not be published.