Berita Nasional Terpercaya

Masangin, Tradisi untuk Mengukur Kelurusan Hati

0

HarianBernas.com ? Pernahkah Anda berkunjung ke Alun-alun Kidul (Selatan) Yogyakarta? Tentunya Anda sudah pernah melihat beringin kembar yang berdiri kokoh di sana. Anda mungkin pernah juga melihat tradisi Masangin yang biasa dijalankan oleh pengunjung di Alun-alun Selatan. Itu adalah tradisi melewati jalan di antara kedua beringin tersebut dari satu titik, dengan mata tertutup.

Konon, pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I ada seorang putri yang sangat cantik wajahnya. Kecantikan putri ini sudah tersebar kemana-mana sehingga banyak pemuda yang jatuh hati dan ingin menjadikannya sebagai isteri. Sebagai seorang putri, tentu para pemuda tersebut tidak begitu saja bisa melamar dan mendapatkannya. Mereka harus memenuhi satu syarat mutlak, dimana pemuda yang melamarnya harus dapat melewati sela pohon beringin kembar dengan mata tertutup.

Untuk bisa melewati celah di antara kedua beringin ini, seseorang harus memiliki hati bersih dan tulus. Terkait dengan syarat di atas, begitu banyak pemuda yang mencoba, namun sayang niat dan rencananya untuk meminang sang putri kandas. Hanya satu orang yang berhasil, yakni Putera Prabu Siliwangi yang akhirnya berhasil menjadi suami sang putri.

Mitos versi lain menyebutkan, tempat ini pernah dijadikan sebagai pertahanan gaib untuk mengecoh pasukan Belanda yang ingin menyerang kraton agar mereka kehilangan arah. Konon kabarnya ada semacam rajah atau jimat di antara kedua pohon beringin tersebut. Benar atau tidak, yang jelas sudah banyak orang datang ke Alun-alun Selatan untuk mencoba permainan Masangin ini.

Permainan Masangin dimulai ketika pemain berdiri dalam posisi berdiri tegak lurus, sekitar 25 meter sebelah utara dari pohon beringin kembar, atau di dekat Gedung Sasana Hinggil. Dalam keadaan mata tertutup kain hitam, badan pemain diputar lebih dahulu 360 derajat berulang-kali. Setelah dirasa cukup, tubuh pemain lalu diarahkan pada posisi lurus ke depan. Setelah ketiga proses tersebut dijalankan barulah pemain diperbolehkan mulai berjalan lurus menuju arah tengah pohon beringin kembar tanpa bantuan orang lain.

Mitosnya, bila peserta dalam dapat berjalan tepat di tengah-tengah pohon beringin kembar dan mampu melewati dengan posisi lurus tanpa menabrak atau berbalik arah, yang bersangkutan akan mendapatkan keberkahan dalam hidup. Namun, jangan sekali-kali mencoba melakukan permainan ini dengan curang, misalnya dengan mengintip. Konon kita bisa memasuki dunia lain, mendapati diri kita di alun-alun dalam keadaan sepi sendirian. Namun bagi yang bisa melintas masuk di antara dua beringin kembar itu, maka apa yang diinginkan kelak akan terwujud.

Leave A Reply

Your email address will not be published.