Berita Nasional Terpercaya

Bekraf dan BPS Siap Lakukan Survei Khusus Ekonomi Kreatif Nasional

0

HarianBernas.com – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) siap melaksanakan Survei Khusus Ekonomi Kreatif di 57 kabupaten/kota pada 34 provinsi di Indonesia. Kerjasama yang akan dimulai awal Agustus ini dibentuk dalam rangka menyusun database jutaan usaha ekonomi kreatif di Indonesia.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf menerangkan, survei tersebut ditargetkan mampu menghasilkan data indikator ekonomi berupa Produk Domestik Bruto (PDB), tenaga kerja, dan ekspor dari ekonomi kreatif dan direktori pelaku usaha ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.

“Dengan data yang telah terkumpul, kita bisa menentukan arah kebijakan yang tepat bagi perkembangan ekonomi kreatif nasional. Sehingga, target pertumbuhan 12 persen PDB ekonomi kreatif, 13 juta tenaga kerja sektor ekraf, dan kontribusi 10 persen ekspor ekraf terhadap ekspor nasional hingga tahun 2019 dapat tercapai,” ujar Triawan, Kamis (21/07/2016) dalam public expose di Sheraton Mustika Yogyakarta.

Kerjasama ini menurutnya dilatarbelakangi oleh minimnya data ekonomi kreatif Indonesia yang mampu diakses publik, sehingga upaya pemerintah dan stakeholder terkait dalam pengembangan ekonomi kreatif masih terbatas.

Berdasarkan kondisi tersebut Bekraf menggandeng BPS sesuai arahan Presiden Jokowi yang menyebutkan bahwa BPS merupakan lembaga yang berwenang dan teruji dalam menyediakan data statistik di Indonesia.

“Kami kalau mau bekerja tapi tanpa data ya susah, sementara sekarang usaha ekonomi kreatif berkembang pesat, seiring perkembangan internet. Misalnya GO-JEK yang memakai apps internet kini mempekerjakan 200 ribu pengojek dan dalam 1 detik melayani 8 pelanggan. Data terhadap usaha-usaha semacam itu harus ada,” tandasnya.

Kerjasama Bekraf dan BPS telah tertuang dalam MoU yang telah ditandatangai pada 22 Desember 2015. Secara khusus, survei bertujuan untuk menyediakan data Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) di 16 subsektor ekonomi kreatif.

Ini meliputi aplikasi dan pengembangan permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.

Survei Khusus Ekonomi Kreatif ini akan melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, pengolahan, dan pelaporan. Pada tahap persiapan telah dilakukan penyusunan kuisioner dan buku pedoman, serta akan dilaksanakannya pelatihan petugas dalam waktu dekat.

Sementara pada tahap pelaksanaan, BPS akan menggandeng seluruh personilnya yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia untuk mendatangi pelaku ekonomi kreatif secara door-to-door dan mendata mereka. Untuk tahap pengolahan, akan dilakukan entri data dan tabulasi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

“Terakhir pada tahap pelaporan, hasil survei akan dipublikasikan di situs Bekraf dan BPS,” ujar Kepala BPS Suryamin.

Database ekonomi kreatif hasil survei diharapkan selesai akhir tahun 2016. Dengan demikian diharapkan bisa menjadi indikator penetapan arah kebijakan ekonomi tahun 2017.

“Sehingga, pemerataan kebijakan pada 16 subsektor ekonomi kreatif dapat tercipta, lapangan kerja baru tercipta, perekonomian meningkat, inflasi terjaga, dan pengangguran maupun kemiskinan terus menurun,” harapnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.