Berita Nasional Terpercaya

KurSINAU (Hanya Belajar) dari Masa Lalu “Dasa Dharma”

0

HarianBernas.com – KurSINAU dengan mengingat masa lalu (Dasa Dharma Pramuka). Kagem kito piyambak, jo lali (jangan lupa), di sini senang, di sana senang.
Semangat pagi-selamat berbagi!

Saya ingat-ingat dulu, sepertinya bunyinya seperti ini:
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan ksatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong, dan tabah.
6. Rajin, trampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat dan bersahaja.
8. Disiplin, berani dan setia.
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan.

Wow… keren sekali bunyinya. Kalo masih “eling” (ingat) itu bermakna sekali. Anak-anak banyak yang tidak hafal (sekedar tahu), apalagi paham. Paham itu kalau sudah melakukan (belajar dari Eyang Confusius). Bagaimana paham kalau bentuk perasaan-perasaan seperti di Dasa Dharma saja sekedar dihafalkan. 

Terus bagaimana caranya anak-anak bisa melakukan? Tidak ada kata lain selain “Yuk dikerjakan, dilakukan, dipraktikkan.” 

Petualang anak itu gampang, mudah, hanya butuh kemauan dan prioritas waktu. Di lingkungan terdekat saja, di dalam rumah, melakukan pendampingan sejenak dengan menemani bermain anak, saat memandikan anak, saat berangkat sekolah, saat menjemput anak pulang sekolah, menjelang tidur dengan dongeng, itupun akan memunculkan komunikasi dengan anak. 

Mendongeng sangat penting karena dengan perilaku (kebiasaan) tersebut, kita akan terjalin ikatan batin dengan anak, membangun sebuah pemahaman bersama di bumbui bentuk-bentuk perasaan seperti di dalam Dasa Dharma. 

Mendongeng/bercerita akan memicu imajinasi dan menjelajahi bahasa serta semua bentuk perasaan-perasaan anak. Orangtua juga akan ikut belajar di dalamnya (terlibat) secara menyeluruh. 

Mengajak anak-anak bercerita dan aktif mendengarkan akan memicu otaknya berkembang 25% dengan alami. Kebiasaan rutin mendongeng akan memulai mengenalkan anak-anak dengan keberanian, kejujuran, menambah kosakata, membuat semua inderanya berkembang.

Tiada kebahagian yang lebih tinggi, saat ikatan batin tanpa kemelakatan dan tanpa cinta bersyarat orangtua dan anak terjalin. 

Semangat Hari Anak, meski sudah lewat, karena bagi saya Hari Anak itu sepanjang waktu.

Salam Djawilan Parenting
(sehat tenteram selaras)

Buat SAHABAT ARIF NURCAHYO & LARETNA T ADISHAKTI mulailah dari rumah dan keluarga sendiri. @SahabatKusuma

Kusuma W Prastiaji
Pemerhati Petualang Anak | 08989210390

Leave A Reply

Your email address will not be published.