Berita Nasional Terpercaya

Destinasi Wisata Indonesia Yang Menyimpan Kisah Tragis

0

HarianBernas.com – Banyak legenda maupun cerita rakyat yang populer dan lazim didengar oleh orang Indonesia, tentang beberapa tempat wisata di Indonesia. Jika Anda adalah seorang traveler, tentu tidak asing lagi dengan legenda ataupun cerita rakyat yang populer pada setiap daerah. Namun, pernahkah Anda penasaran akan cerita itu? Ada baiknya jika kalian mengunjungi suatu tempat wisata sekaligus mempelajari legenda yang ada.

Beberapa tempat wisata yang memiliki legenda rupanya memiliki pemandangan yang bisa memanjakan mata sekaligus memiliki legenda yang bisa membuatmu menangis. Berikut ini adalah 5 tempat wisata yang memiliki cerita tragis dibaliknya.

1. Pulau Kemaro

Pulau Kemaro terletak di Palembang Pulau ini, dikunjungi oleh banyak orang akibat keindahannya. Tentu saja terdapat legenda dibaliknya yang rupanya sangat romantis namun juga tragis. Berawal dari seorang pangeran yang berasal dari Tiongkok bernama Tan Bun Ann yang akan menjadikan Siti Fatimah sebagsi istrinys.

Siti Fatimah adalah seorang putri dari Palembang. Namun sebelum menerima lamaran Tan Bun Ann, Siti Fatimah mengajukan syarat agar Tan Bun Ann mengirimkan guci berisi emas sebanyak 9 buah. Karena rasa cinta yang besar, Tan Bun Ann menyetujuinya.

Sayangnya Tan Bun Ann mendapati kalau guci yang akan diberikan pada Siti Fatimah bukan berisi emas, melainkan sayuran. Ia merasa ditipu dan ia sangat marah. Tan Bun Ann melempar seluruh guci itu ke sungai. Ketika guci kesembilan hendak dilempar emas berjatuhan dari dalamnya.

Rupanya sayur yang ada dalam guci tersebut hanya untuk mengecoh bajak laut. Tan Bun Ann menyesal dengan seluruh perbuatannya dan berniat untuk terjun ke sungai untuk mengambil emas-emasnya, dan akan diberikan pada Siti Fatimah. Perbuatannya ini justru membuatnya tenggelam.

Mendengar kabar kalau Tan Bun Ann terjun ke sungai, Siti Fatimah ikut terjun ke sungai. Sebelum Siti Fatimah terjun ia berkata jika ada sebuah pohon yang tumbuh maka pohon itulah yang akan menjadi saksi cinta mereka. Demi menyelamatkan cintanya, Siti Fatimah terjun ke sungai.

Sama seperti Tan Bun Ann, Siti Fatimah tidak pernah kembali ke permukaan lagi. Perkataan yang dikatakannya sebelum ia terjun benar-benar terjadi. Sebuah pohon muncul ke permukaan diikuti dengan sebuah pulau yang selanjutnya diberi nama Pulau Kemaro.

2. Danau Kaco

Danau Kaco terletak di Jambi. Danau ini dikunjungi oleh banyak orang akibat airnya yang sangat jernih seperti kaca. Rupanya Keindahan danau ini menyimpan kisah memilukan. Dahulu seorang putri raja terkenal dengan kecantikannya bernama Napal Melintang. Karena kecantikannya yang tiada tara, ia dikagumi oleh banyak laki-laki.

Bahkan untuk mendapatkan hati Sang Putri, semua laki-laki mengirimkan hadiah untuk Napal Melintang berupa batu permata. Karena banyaknya laki-laki yang ingin mendapatkan hati Sang Putri, dan banyaknya batu permata yang diberikan, sang raja lama-kelamaan jadi rakus.

Kerakusannya ini membuat Raja gelap mata dan menodai Sang Putri bahkan membunuhnya. Untuk menutupi semua jejaknya sang raja menyembunyikan seluruh permata Napal Melintang bersama mayatnya di danau ini.

3. Dua Danau Tolire

Danau Tolire terdiri dari dua bagian, yakni danau Tolire besar dan danau Tolire kecil. Danau Tolire terletak di Ternate. Konon, sebelum menjadi danau tempat ini adalah sebuah desa yang masyarakatnya sangat rukun satu sama lain. Namun, ada sebuah kejadian yang rupanya merusak kerukunan warga.

Adalah seorang anak yang dihamili oleh bapaknya sendiri. Amarah warga memuncak dan membuat mereka mengusir anak dan bapak itu keluar dari desa. Baru saja kedua orang yang diusir ini melangkahkan kaki keluar dari desa, tiba-tiba saja gempa terjadi dan membuat Desa itu terbentuk menjadi danau.

Jika anda berkunjung ke sini maka anda akan menemui dua danau. Danau yang besar dan danau yang kecil. Ada yang bilang kalau danau yang kecil adalah sang anak, dan danau yang besar adalah bapaknya. Tidak hanya anak dan bapak saja yang menjadi korban, tetapi warga yang mengusir mereka juga ikut menjadi korban. Sebaiknya jangan berenang di danau ini sebab ada ratusan buaya putih yang ternyata adalah jelmaan warga, yang siap memangsa mu jika anda terjun ke dalamnya.

4. Batu Gantung, Parapat

Anda bisa melihat Batu Gantung ini di Sumatera Utara. Konon batu ini adalah seorang gadis cantik bernama Seruni yang memutuskan untuk menggantung diri, karena tidak mau dijodohkan dengan sepupunya sendiri.

Seruni memiliki seorang laki-laki yang ia cintai. Stres dengan masalah ini, Seruni memilih untuk merenung di ladang sembari melihat Danau Toba bersama peliharaannya, Toki. Toki adalah seekor anjing. Karena orang tuanya menjodohkannya dengan sepupunya sendiri dan ia tidak terima, Seruni putus asa dan memilih untuk bunuh diri.

Perlahan Seruni melangkahkan kakinya ke tebing untuk melompat ke Danau Toba. Sayangnya Seruni tidak hati-hati sehingga ia jatuh ke dalam lubang batu.

Toki, anjing peliharaan Seruni, melihat kejadian itu dan menggonggong untuk memanggil orang tua Seruni dan warga guna menolong Seruni. Berbeda dengan Seruni yang sangat pasrah dan mulai berteriak “Parapat!!! Parapat!!!”, yang dalam bahasa Indonesia berarti merapat. Karena gagal untuk terjun ke Danau Toba.

Seruni memutuskan agar batu yang ada di kiri kanannya menghimpitnya hingga mati. Ketika warga datang untuk menolong, lubang batu itu bergetar menghimpit Seruni hingga mati dan tidak terlihat lagi. Warga melihat ke bawah tebing dan terlihat batu yang menyerupai sosok wanita yang menggantung. Mereka yakin bahwa Batu Gantung tersebut adalah Seruni yang terhimpit dalam lubang batu.

5. Air Terjun Coban Rondo

Air terjun Coban Rondo ini terletak di Malang, Jawa Timur. Dibalik suara merdu gemericik air, rupanya air terjun ini menyimpan kisah yang cukup menyedihkan. Kisah tersebut adalah sepasang suami istri yang saling mencintai, yaitu Dewi Anjarwati dengan Raden Baron Kusumo.

Tidak lama setelah menikah kedua orang ini akan pergi untuk mengunjungi orang tua mereka. Namun, orang tua dari Dewi Anjarwati melarang mereka akibat mereka berdua akan mendatangkan sial jika menemui orang tua mereka dalam pernikahan yang belum berumur 1 bulan. Rupanya mereka tidak peduli dan tetap pergi untuk mengunjungi orang tua mereka.

Perkataan orang tua Dewi Anjarwati benar adanya. Dalam perjalanan menemui orang tuanya mereka bertemu dengan Joko Lelono, seorang laki-laki yang jatuh hati pada Dewi Anjarwati. Tidak mau melepaskan Dewi Anjarwati, Raden Baron Kusumo meminta Dewi Anjarwati untuk bersembunyi di balik air terjun.

Raden Baron Kusumo berjanji untuk menjemput Dewi Anjarwati ketika ia dan Joko Lelono selesai bertarung. Demi keselamatannya, Dewi Anjarwati menuruti Raden Baron Kusumo. Dewi Anjarwati menunggu dengan sabar di balik air terjun itu. Ia tidak tahu bahwa Raden Baron Kusumo dan Joko Lelono tewas dalam pertarungan.

Dewi Anjarwati terus menunggu, menunggu, dan menunggu hingga akhirnya dia menjadi janda yang dalam bahasa Jawa disebut rondo. Sehingga jika anda pergi ke air terjun Coban Rondo bersama dengan pasangan anda, konon hubungan anda akan sial.

Leave A Reply

Your email address will not be published.