Berita Nasional Terpercaya

Membanggakan! Robot Pemotong Sayur Buatan Siswa SD Menangi Olimpiade Robotika

0

HarianBernas.com ? Kesuksesan kembali diraih anak Indonesia, Robot Pemotong Sayur yang diciptakan oleh siswa SD Muhammadiyah 4/Pucang Surabaya, Jawa Timur mampu meraih medali perak dalam kategori chef di ajang International Islamic School Robotik Olympiad (IISRO) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), 17 sampai 19 Agustus 2016.

Di samping robot pengupas sayur otomatis terdapat juga robot ciptaan dari siswa SD Muhammadiyah 4/Pucang Surabaya lainnya yang bisa memenangi ajang IISRO 2016, dengan adanya berbagai macam kategori dan bahkan meraih medali emas, seperti underwater robot, rescue robot, serta transporter robot.

Baca juga Meningkatkan Teknologi Kesehatan, Proyek Robot Mahasiswa Indonesia Ini Raih Perak di London

“Tiga siswa kami yang sudah meraih perak ialah Raka Dinataharja, Fakhri Damar Rahmansyah, Zafarina Yazied,” tutur penanggung jawab ekstra-kurikuler Robotika SD Muhammadiyah 4/Pucang Surabaya, Hendik Setiawan.

Sementara itu, ketua kelompok robot pemotong sayur serta buah otomatis, Raka Dinataharja menyebutkan jika proses pembuatan robot sederhana itu pun sederhana. Hal ini disebabkan karena hanya mengandalkan perabotan bekas dan sedikit alumunium baru.

Baca juga Dukung Program Makassar Smart City, Mahasiswa Ramaikan Kontes Robot di Fort Rotterdam

“Sediakan empat macam tipe pisau pemotong, alumunium pun penyanggah, dinamo untuk memutarkan pisau dan juga gelas plastik bekas untuk tempat memasukkan buah serta sayur,” urai Raka.

Hendrik menyebutkan dengan menggunakan robot pemotong otomatis yang menjadi kreasi anak didiknya itu, maka pekerjaan para ibu-ibu di rumah akan menjadi lebih efisien dan tak repot.

“Robot pemotong sayur otomatis ini termasuk sebagai robot chef. Ini termasuk robot kreatif. Selain ekonomis, ringan, dapat dimanfaatkan ibu yang merasa kesusahan pada saat menjaga anak dan sebagainya,” kata Hendik.

“Kategori yang diperlombakan pun sangat banyak, Alhamdulillah kita telah dapat menjadi juara umum dari sana. Dengan delegasi sebanyak 28 siswa yang dapat mengalahkan 800 peserta dari tiga negara lainnya, yaitu Thailand, Singapura, dan Malaysia,” tambahnya.

Dari peralatan yang disebutkan itu, semuanya dirakit dengan kabel untuk bisa mengaliri listrik pada robot kecil itu dan bisa digunakan.

“Hanya dengan mengeluarkan biaya Rp100 ribu dan merakitnya hanya seminggu, maka robot bisa terselesaikan, memang kalau dilihat hanya robot yang sepele, tetapi ide yang kreatif itu dinilai panitia IISRO 2016,” kata Raka.

Pelajar kelas IV itu juga menyebut, selain bersaing dengan para peserta dari negara lain tentu bukan perkara yang mudah untuk dapat tampil di dalam ajang internasional. Kekhawatiran yang sempat membuatnya takut ialah kendala teknis, seperti tombol on-off tak nyala.

“Robotnya dinyalakan secara on-off, oleh karena itu dapat mengupas sendiri, kesulitannya waktu on-off, ini bisa mengupas atau memotong buah yang keras ataupun sayur yang keras. Tetapi, sering melakukan bimbingan dan juga praktek langsung disekolah, kendala teknis itu bisa teratasi,” tutup Raka.

Leave A Reply

Your email address will not be published.