Berita Nasional Terpercaya

Mengenal Kabuki, Seni Wayang Orang Khas Jepang

0

HarianBernas.com ? Jepang sama seperti Indonesia, yaitu negara yang mempunyai beberapa seni drama dan tari atau sendratari tradisional yang sangat dikenal oleh masyarakat dunia. Salah satunya adalah Kabuki, seni drama dan tari tradisional ini gampang dikenali dengan kostum yang dipakai oleh para pemainnya. Kostum Kabuki memang sangat detail dan bisa dibilang cenderung memiliki kesan mewah.

Jika diperhatikan, make-up yang dipakai sangatlah luar biasa dan selalu memakai  wig yang nampaknya tak pernah ketinggalan untuk dipakai. Selain itu, terdapat pula gerakan atau tarian yang berkesan gaya atau stylish. Ditambah lagi dengan bunyi-bunyian dan musik dari instrumen tradisional, serta dialog yang menggunakan bahasa Jepang klasik yang ternyata tak sepenuhnya penduduk asli pun memahami maksud dari perkataan pemain Kabuki.

Jika disamakan dengan kesenian di Indonesia, Kabuki di tanah air ini mirip dengan wayang orang. Hal ini dapat dilihat dari kostum, rias wajah, serta tarian yang ditampilkan. Namun, terdapat beberapa perbedaan antara Kabuki dan Wayang Orang.

Berbeda dengan wayang orang, Kabuki saat ini memiliki kecenderungan bangkit kembali walaupun memang harus diakui masih belum sepopuler seni pertunjukaan modern saat ini.

Pengamat seni menyebutkan 3 sebab, mengapa popularitas Kabuki naik kembali di zaman sekarang, yaitu:

  1. Adanya militansi untuk dapat melestarikan apa yang disebut dengan tradisi,
  2. Adanya kemudahan dalam mengakses pertunjukan Kabuki,
  3. Adanya publikasi yang luas atas semua kegiatan ataupun para tokoh yang ada di balik Kabuki.

Ketiga hal tersebut menyebabkan Kabuki untuk dapat bangkit lagi dan eksis di masa sekarang ini. Tentu saja, ketiganya dapat berjalan baik karena adanya sinergitas yang baik antara pemerintah, pelaku seni pertunjukan tradisional, dan pihak swasta.

Menurut Peter Holy, yang pernah meneliti Kabuki di Universitas Waseda menyebutkan jika Kabuki merupakan representasi yang hampir lengkap atas Jepang itu sendiri sehingga ketika para penonton menyaksikan pertunjukan ini, sebenarnya hampir sama dengan memahami Jepang secara kultural atau budaya.

Saat ini, teater Kabukiza telah memiliki wajahnya yang baru dan lebih segar serta membuat akses masyarakat untuk dapat menikmati seni Kabuki bertambah gampang. Gedung pertunjukan Kabuki tampak berdiri kokoh di pusat perbelanjaan Ginza. Dari sinilah, para pengunjung bukan hanya mempunyai kesempatan untuk menonton, tetapi dapat juga menikmati berbagai fasilitas dengan atmosfir yang berbeda.

Layaknya sebuah tujuan wisata budaya, di dalam gedung teater Kabuki, juga ada berbagai galeri untuk dapat menyaksikan secara langsung kostum serta set panggung dari pertunjukan ini.

Pengunjung Dapat Bersentuhan Langsung dengan Seni Kabuki

Di lantai dasar gedung pertunjukan Kabuki terdapat Konikichou Plaza yang menyediakan berbagai cenderamata Kabuki serta langsung terhubung dengan stasiun Subway yang menjadi salah satu titik kepadatan di pusat perbelanjaan Ginza.

Saat ini, teater Kabukiza berani untuk menggabungkan segala aspek yang akhirnya menjadikannya dapat bersentuhan secara langsung dengan masyarakat kontemporer melalui Kabuki. Selain itu, dari sinilah adanya keharusan untuk mengenal tradisi menjadi sesuatu yang tidak rumit.

Terlebih lagi dengan adanya pihak swasta yang membantu dalam mengelola teater menjadikannya lebih mengerti apa yang diinginkan oleh masyarakat dan dapat bersinergi dengan tradisi yang ada dalam seni Kabuki. Sebagai contoh, Shociku Co Ltd yang mempunyai peran penting di dalam mengelola serta mempromosikan Kabuki.

Di samping itu, perusahaan itu melakukan renovasi yang kekinian, seperti menambahkan headset untuk memudahkan para penonton agar bisa mengerti dialog yang disampaikan dalam bahasa Jepang klasik dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Shociku pun gencar melakukan promosi serta publikasi yang tidak kalah pentingnya. Perusahaan ini lantas memberikan berbagai informasi mengenai Kabuki dan dapat tersaji dengan menarik dalam majalah bulanan. Sedangkan, untuk penerbitan dengan skala mingguan harus dapat memberikan berbagai ulasan serta wawancara dan jadwal televisi yang menayangkannya.

Inovasi Super Kabuki

Hampir sama dengan teater tradisional Jepang lainnya, dalam seni pertunjukan Kabuki para aktor adalah anak-anak yang ayahnya juga ternyata seorang aktor Kabuki sehingga bisa dibilang aktor Kabuki adalah profesi warisan.

Hal itu bermaksud agar aktor yang sangat dikenal di masa lalu juga akan diwariskan oleh pemain yang ada di dalam garis keturunannya. Tata cara yang seperti ini dikenal dengan nama Shumei. Tata cara ini tetap dipertahankan supaya dapat memikat para penikmat Kabuki dan juga sebagai bentuk pelestarian budaya sehingga ketika terdapat generasi muda yang ingin belajar atau menjadi seorang aktor Kabuki, Tokyo adalah kota yang tepat. Seperti diketahui, Tokyo merupakan pusat perkembangan budaya dan seni populer terlebih di kawasan Akihabara, Shibuya, dan Akasaka yang dekat dengan teater Kabukiza.

Banyak anak muda yang berasal dari kawasan tersebut, mulai tertarik dengan teater Kabuki karena adanya aktor pujaan mereka yang terlibat dalam Seni Kabuki. Hal ini kemudian dikenal dengan sebutan super Kabuki atau sesuatu yang sangat menarik perhatian.

Super Kabuki adalah Kabuki yang digagas oleh Ennosuke Ichikawa III atau yang terkenal dengan sebutan En-ou Ichikawa II ini mempunyai misi untuk bisa memproteksi seni pertunjukan tradisional dan juga menghimpun para penggemarnya.

Super Kabuki walaupun tetap mengangkat cerita classic Jepang, tetapi menggunakan dialog dengan bahasa Jepang kontemporer sehingga para generasi muda Jepang ataupun wisatawan memahami maksud dari drama tersebut serta relevan di dalam hati generasi saat ini.

Super Kabuki sendiri ini dapat dinikmati di teater Shimbashi Enbojjo yang tetap dikelola oleh Shociku. Tentu saja, kehadiran inovasi ini bisa membantah adanya anggapan jika Kabuki amat sulit untuk dinikmati oleh generasi muda saat ini karena adanya hambatan bahasa.

Dengan adanya super Kabuki ini, citra dari kesenian tradisional dapat melebur dengan cantik bersamaan dengan modernitas tanpa harus kehilangan jati diri masing-masing.

Tentu saja hal ini dapat menjadi wacana yang baik bagi Pemerintah Indonesi, para pelaku kesenian tradisi tanah air, pihak swasta dan juga masyarakat itu sendiri. Mengenal, mengerti, dan memahami seni tradisi Indonesia adalah hal yang harus terus dipupuk dalam masyarakat. Tentu saja dibutuhkan berbagai inovasi yang membuat seni tradisi dapat dilirik, bahkan dicintai oleh generasi muda Indonesia.

Memang bukan hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang mustahil terdapat inovasi yang kreatif dimana seni tradisional melebur dengan seni modern tanpa kehilangan makna dari kedua seni tersebut.

Sebagai contoh, adanya pertunjukan wayang orang yang para pemainnya bertutur dengan menggunakan bahasa Indonesia sehingga para penikmat dari pertunjukan ini bukan hanya dari masyarakat Jawa, tetapi Indonesia pada umumnya.

Selain itu, ditambahkan pula berbagai tatanan musik, panggung, dan cahaya yang kekinian sehingga para penonton wayang orang terutama generasi muda menjadi sangat tertarik dan dapat menikmati pertunjukan ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.