Berita Nasional Terpercaya

Negara-Negara Ini Melarang Masyarakatnya Menerbangkan Lampion

0

HarianBernas.com – Beberapa waktu lalu perayaan pergantian tahun sudah dilakukan. Terdapat berbagai macam perayaan untuk memeriahkan dan menyambut pergantian tahun tersebut. Salah satunya adalah menerbangkan lampion. Salah satu lokasi penerbangan lampion di Indonesia adalah di Candi Borobudur. Untuk pergantian tahun menuju 2017, dilepaskan sekitar 5000 lampion. Tentu saja pelepasan lampion ini membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung dan meramaikan acara ini.

Mungkin selamat tahun baru, benda yang sangat identik adalah terompet dan kembang api. Namun akhir-akhir ini lampion menjadi salah satu benda yang harus diikutkan dalam perayaan pergantian tahun. Bahkan dalam berbagai festival kebudayaan, lampion selalu hadir untuk memeriahkan. Tahukah Anda bahwa menerbangkan lampion sebenarnya memiliki dampak negatif tanda tanya terdapat beberapa negara yang melarang masyarakatnya untuk menerbangkan lampion.

Berbagai perayaan yang menyertakan lampion untuk menyemarakkan tidak hanya pergantian tahun saja. Ketika Perayaan Waisak diadakan, maka di Candi Borobudur juga terdapat kegiatan pelepasan lampion. Biasanya pelepasan lampion sering disebut sebagai sky lantern. Acara ini merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu oleh pengunjung setiap tahunnya.

Beberapa perayaan yang memiliki kegiatan untuk menerbangkan lampion adalah Solo Imlek Festival, Dieng Culture Festival, Menoreh Night Spectacular, dan berbagai perayaan lainnya. Terdapat beberapa negara di Asia yang menjadikan kegiatan menerbangkan lampion untuk mengusir kesialan. Selain itu menerbangkan lampion juga seringkali diibaratkan untuk melayangkan harapan dan doa dari si penerbang lampion.

Indonesia belum memiliki peraturan khusus yang berkaitan dengan menerbangkan lampion. Namun Negara Vietnam dan Thailand rupanya sudah melarang masyarakatnya untuk menerbangkan lampion. Sejak tahun 2014, Negara Thailand hanya memperbolehkan masyarakat untuk menerbangkan lampion apabila hal tersebut berkaitan erat dengan ritual keagamaan.

Apabila terdapat acara yang tidak berkaitan dengan ritual keagamaan, maka tidak boleh menerbangkan lampion. Sedangkan di Negara Vietnam, pada tahun 2009 terdapat setidaknya 20 kasus kebakaran hutan yang disebabkan oleh lampion yang diterbangkan. Akibatnya Hanoi berubah menjadi gelap total akibat pusat tenaga listrik terbakar karena mengenai lampion terbang.

Apabila penerbangan lampion dilakukan di kawasan dekat bandara, maka akan membuat gangguan yang serius. Terdapat beberapa kasus di Thailand yang disebabkan oleh penerbangan lampion. Salah satu maskapai penerbangan di Thailand terpaksa batal terbang karena adanya lampion yang tersedot ke dalam mesin pesawat. Tentu saja hal ini mengakibatkan beberapa penerbangan tertunda bahkan terpaksa batal. Ketika Festival Loy Krathong di Thailand diadakan, terdapat setidaknya 2000 penerbangan yang harus dibatalkan atau ditunda akibat ada kegiatan penerbangan lampion.

Tidak hanya Thailand dan Vietnam saja yang melarang penerbangan lampion, namun Brazil, Austria, Selandia Baru, Australia, Jerman, Spanyol, beberapa bagian di Kanada, dan 13 negara bagian di Amerika Serikat juga melarang masyarakatnya untuk menerbangkan lampion. Karena sebelum peraturan ini dikeluarkan, terdapat kebakaran rumah, lapangan, dan gedung yang diakibatkan oleh penerbangan lampion. Belum lagi jika lampion yang sudah diterbangkan tersangkut di tiang listrik atau di pohon. Akan timbul berbagai dampak negatif apabila hal ini terjadi. Akibatnya pemerintah harus mengeluarkan peraturan untuk melarang masyarakatnya menerbangkan lampion.

Saat ini, kegiatan menerbangkan lampion menjadi kegiatan yang sangat populer di Indonesia. Ada yang beranggapan bahwa penerbangan lampion memang harus dilakukan karena alasan budaya. Namun, ada juga yang berpikir bahwa penerbangan lampion mampu menciptakan suasana yang lebih romantis. Sampai saat ini belum ada kasus yang diakibatkan oleh penerbangan lampion.

Leave A Reply

Your email address will not be published.