Berita Nasional Terpercaya

Sukses Menjadi VJ, MC dan Artis, Tidak Menyurutkan Niat Membangun Brand Fashion yang Ternyata Sukses dan Populer dengan Jargon Cinta Tanah Air

0

JAKARTA, HarianBernas.com – Apakah kamu pernah lihat desain kaos seperti pada gambar di atas ? atau bahkan kamu sudah punya ?

Terlepas dari itu, tahukah kamu siapa yang merintis sebuah brand tersebut ?

Ia adalah Daniel Mananta, seorang presenter, host dan mantan VJ MTV. Saat ini bisnis ritel kaos yang digeluti Daniel ini sudah diminati banyak kaum muda dalam negeri dan bahkan luar negeri.

Baca juga: Tertarik menjadi CEO atau Owner? Simak perbedaan keduanya

Dengan keuntungan yang mencapai 30 kali lipat ini, tentu bisnis ini bisa dibilang sangat sukses.

Sebelum lahir “DAMN I Love Indonesia”, foundernya yaitu Daniel Mananta yang dikenal memiliki darah dan bakat bisnis yang cukup mumpuni ini sudah mencoba beberapa bisnis. Sejak masih di bangku SMA, Daniel pernah berbisnis di bidang MLM (Multi Level Marketing) yang modalnya didapat dari hasil tabungan selama ia bekerja di sebuah tempat makan ayam bakar.

Setelah menamatkan studinya di luar negeri kembali mencoba bisnis baju berkonsep Jepang dengan membuka toko di WTC Mangga Dua. Karena dinilai tidak berhasil, Daniel mengubah konsep bisnisnya dengan dunia musik hingga kemudian lahirlah DAMN Black Label.

DAMN Black Label sendiri merupakan produk baju dan kaos dengan warnanya hitam dan memiliki gambar tentang dunia musik, seperti Rolling Stones, Beatles. Dari bisnis ini tak disangka ia mendapatkan respon yang besar hingga membuat tokonya telah memiliki 8 cabang.

Melihat mass market yang ada cukup besar, Daniel mulai memikirkan idealisme yang selama ini ia impikan dan ingin diwujudkan, yaitu sebuah concept store yang sangat kental nuansa Indonesia. Tanggal 25 Oktober 2008, dibukalah toko tersebut di FX, lantai 6 dengan nama DAMN I Love Indonesia.

Tahukah kamu arti dari DAMN ? Usut punya usut teryata nama DAMN ini berasal dari singkatan nama foundernya yaitu Daniel Mananta. Karena Daniel sangat cinta pada Indonesia dengan budaya dan etnik-etniknya maka kemudian Daniel menambahkan “I Love Indonesia” pada produk kaosnya itu. Diberikannya nama DAMN I Love Indonesia sendiri oleh Daniel tidak hanya memuat maksud untuk mengajak generasi muda supaya tidak lupa dengan budaya negaranya sendiri, tetapi juga supaya  konsumen asing bisa menyukai budaya Indonesia.

Daniel, ketika itu memang melihat para generasi muda Indonesia sudah banyak yang mulai melupakan dan tidak cinta pada tanah airnya dengan berkiblat ke negara lain. Dari sinilah semangat DAMN I Love Indonesia dibangkitkan Daniel untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga para generasi muda pada tanah airnya sendiri.

Karena melihat respon yang lumayan besar, akhirnya Daniel memutuskan untuk memperluas produknya dengan juga memproduksi celana dan topi. 

Menurutnya, dunia fashion memang akan sangat menjadi identitas jika seseorang telah memperlihatkan statement. Maka dari itu produk dengan statemen “DAMN, I Love Indonesia” ini akan memperlihatkan pada publik bahwa pemakainya sangat mencintai Indonesia.

Saat ini brand “DAMN I Love Indonesia” sendiri telah menjadi tren bagi kaum muda. Banyak dari kaum muda sekarang yang sudah banyak menggunakan kaos ini. Selain itu ada kebanggaan lain bisa dikatakan merupakan buah sukses dari bisnis brand ini karena “DAMN I Love Indonesia” pernah dipakai oleh Adam Levine, vokalis band Maroon 5 asal Amerika Serikat saat konser di Jakarta, 4 Oktober 2012 silam.

Meskipun bisa dibilang telah sukses dalam bisnis fashion yang ketat ini, namun Daniel masih menaruh beberapa harapan ke depan untuk bisnis kaosnya ini. Melalui Damn! I Love Indonesia Daniel berharap nantinya bisa berkolaborasi dengan brand fashion lokal, seperti Dagadu, Joger, dan lain-lainnya.

Ide dan kreatifitas bisa datang kapan saja dan dimana saja. Bahkan dari hobby pun bisa melahirkan kesuksesan apabila kita serius untuk mencapainya. Semoga Menginspirasi !

Baca juga: Tujuan Karir Jangka Panjang yang Membuat Anda Dilirik Perusahaan

Leave A Reply

Your email address will not be published.