Berita Nasional Terpercaya

Pernah 19 Gerainya Di Jarah Kini Ia Sukses Multi Usaha

0

Mayoritas dari rekan-rekan pasti banyak yang menyukai donat bukan ?

Pernah mencoba donat J.Co ? atau bahkan pelanggan setia J.Co ?

Pasti pada awalnya rekan-rekan semua mengira J.Co adalah perusahaan asing bukan ? Namun jangan salah, J.Co ini merupakan perusahaan asli anak bangsa Indonesia. Lalu, siapakah pemilik perusahaan donat yang menjadi primadona itu ? yaitu Johnny Andrean. Kesuksesan pria kelahiran Pontianak ini tak lepas dari insting dan naluri bisnisnya yang sangat tajam.

Sebelum meraih kesuksesan di usaha donat, ia lebih dulu sukses di usaha salon.Setelah sukses di usaha salom ternyata tak membuat Johnny puas. Ia kemudian meluaskan bisnisnya ke bidang kuliner. Dengan ide kreatifnya, ia lalu membawa brand besutannya, Breadtalk, dari Singapura ke Indonesia dengan konsep baru yang dan kemudian laris manis.

Baca juga: Tertarik menjadi CEO atau Owner? Simak perbedaan keduanya

Dengan insting bisnisnya yang tak diragukan lagi, Johnny kemudian mengekspansi lagi bisnisnya tahun 2005 dengan membuka gerai donat J.co yang sekarang juga sudah menjadi primadona masyarakat

Ilmu salon dari ibunya merupakan bekal dan modal Johnny untuk mengawali bisnisnya pada tahun 80-an di tanah perantauan Jakarta. Dengan bekal itu jugalah kemudian Johnny membuka sebuah salon di ujung utara Jakarta.

Saat mengawali bisnis salon ini, Johnny mengakui perjalannya tidak mudah dan mulus. Banyak sekali rintangan dan halangan yang menghadang perjalanan bisnis salon Johnny Andrean. Tantangan umum yang seringkali ia alami adalah menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di salonnya.

Pada ahun 1998, rintangan terbesar dalam bisnisnya datang menimpa dirinya. Saat itu 19 gerai salonnya menjadi korban penjarahan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam peristiwa tragedi Mei 1998.

Meski demikian Johnny tidak patah semangat, Johnny bersama dengan karyawan setia dan sisa gerai salon yang ada mulai menata dan membangun kembali bisnisnya. Walau harus berpindah-pindah di antara salon yang masih beroperasi, Johnny dan karyawan setianya terus berjuang dan bekerja keras. Hasilnya perlahan-lahan bisnis salonnya pun kembali tumbuh dan berkembang.

Setelah sukses dengan bisnis salonnya, Johnny Andrean lalu memutuskan untuk menjadi master franchise BreadTalk dari Singapura. Sebelum benar-benar membuka gerai pertamanya, Johnny Andrean pergi ke Singapura untu beberapa bulan guna belajar mengolah roti. Setelah memahami seluk beluk pengolahan roti , maka  pada bulan Maret 2003 ia pun membuka gerai BreadTalk pertamanya di Mal Kepala Gading, Jakarta.

Di tangannya, konsep waralaba BreadTalk yang sudah ada dimodifikasi dan dikreasikan sedemikan rupa hingga membuahkan hasil yang memuaskan. Gerai BreadTalk tersebut ia desain terbuka dan transparan, sehingga konsumen bisa melihat proses produksinya. Akibatnya pengunjung pun tertarik berkunjung ke gerainya dan membeli roti yang diproduksinya, walaupun harganya tidak bisa disebut murah.

Terobosan yang dilakukan Johnny ini dianggap merupakan sebuah strategi yang cerdas. Sebab selain konsumen dapat melihat proses pembuatan rotinya, aroma wangi roti BreadTalk pun secara tidak langsung menyebar di area mall dan akan menarik selera pengunjung mall yang ada. Sekarang kesuksesan BreadTalk yang dirintis Johnny sudah nampak dengan jelas pada dijumpainya gerai-gerai BreadTalk di mall-mall seluruh Indonesia.

Kesuksesan di bisnis salon dan roti BreadTalk tenyata tidak membuat Johnny berpuas diri. Ia pun kembali melakukan ekspansi bisnis di industri beverage. Kali ini donat menjadi sasarannya. Ketika akan membuka bisnis donat ini, Johnny sempat berpikir untuk menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk yaitu membeli hak waralaba dari luar negeri.

Namun setelah dianalisis, Johnny akhirnya mengurungkan niatnya karena donat luar negeri dirasa kurang memenuhi standar. Analisis Johnny sendiri waktu itu memang tidak sembarangan, ia mendapatkan ilmu dan wawasannya dari kegiatan survei dan risetnya ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang dan berbagai negara Eropa.

Alhasil, keputusannya untuk tidak membeli waralaba luar negeri pun sangat tepat. Dengan membawa nama J-Co Donuts & Coffe, Johnny membuka gerai pertamanya tahun 2005. Dengan mengadopsi gerai terbuka seperti halnya BreadTalk, J.Co ternyata juga disambut pasar dengan luar biasa.

Dalam waktu yang cukup singkat kini telah ada lebih dari 100 gerai J.Co yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.Co pun telah merambah negara tetangga,seperti Malaysia, Singapura, Shanghai dan Filipina.

Baca juga: Tujuan Karir Jangka Panjang yang Membuat Anda Dilirik Perusahaan

Leave A Reply

Your email address will not be published.