Berita Nasional Terpercaya

Pasca Letusan, Kawah Sileri Dieng Ditutup

0

BANJARNEGARA, HarianBernas.com ? Aktivitas di sekitar lokasi Kawah Sileri, Desa Kepakisan, Banjarnegara, Jawa Tengah ditutup untuk sementara. Hal ini mengingat semburan lahar objek wisata Kawah Sileri pada Minggu (2/7/17).

Garis polisi berwarna kuning sudah dipasang mengitari pusat kawah dengan radius 100 meter. Anggota TNI, Polisi, dan BPBD Banjarnegara berjaga di sekitar lokasi. Menurut Kepala Pos Pantau Gunung Api Dieng, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surip, gempa tektonik lokal masih terus terjadi hingga Senin (3/7/17) menyusul letusan Kawah Sileri yang berada di kompleks wisata Dieng.

Berdasarkan alat Seismograf yang berada di pos pantau, aktivitas gempa lokal terjadi dari pukul 00.00-06.00 WIB. Tak hanya gempa tektonik lokal, suhu air di sekitar kawah mencapai 50,7 derajat celcius. Sementara, kandungan gas CO2 masih ada dikisaran 0,07 dan PH air mencapai 6,23. Namun, ia menyatakan masih di ambang batas.

“Semua masih dalam ambang batas wajar, namun masyarakat masih diimbau untuk tidak mendekat ke dalam kawasan yang sudah di-garis polisi,” ungkapnya, Senin (3/7/17).

Baca Juga Ada Semburan Lumpur dari Kawah Sileri Dieng, Pengunjung Perhatikan Ini

Kawah Sileri bukan kali pertamanya meletus. Setidaknya sejak tahun 1943 Kawah Sileri terpantau aktivitasnya. Pada 13 Desember 1944 silam, sekitar 117 orang meninggal akibat letusan Kawah Sileri. 20 tahun kemudian pada tahun 1964, Kawah Sileri kembali memakan korban sebanyak 114 orang meninggal dunia. 

“Itu memang di sebelah Sileri ada Desa Jawera, itu satu kampung pada 1944 terjadi letusan di situ dan desa itu tertutup karena letusan Sileri, disertai material. Makin ke sini makin kecil, terus 2003 akhir, 2009, terus sampai saat ini,” terang Surip.

Leave A Reply

Your email address will not be published.