Berita Nasional Terpercaya

Jangankan Tubuh Manusia, Bumi Saja Bisa Sakit. Ini Perlunya Berpikir Positif

0

Bernas.id – Selama 34 tahun hidup saya, hanya sedikit orang yang saya kenal memiliki cara hidup dengan pola pikir positif, padahal cara hidup dengan pola pikir positif menjadi salah satu cara hidup ideal yang sebaiknya kita miliki. 

Cara berpikir positif yang saya maksudkan di sini bukanlah tidak memperdulikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan kerugian dalam bisnis, keluarga atau kehidupan pribadi kita. Contoh, cara berpikir positif yang saya maksud, misalnya suatu ketika bisnis Anda mengalami kerugian yang disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan oleh karyawan yang ketahuan mencuri dari perusahaan Anda.

Kalau cara berpikir negatif, biasanya yang dilakukan adalah mencari celah di mana ?bolong? nya sistem Anda dan menyalahkan si karyawan tanpa instropeksi apa yang menyebabkan karyawan Anda melakukan hal itu (pencurian). Kemudian, Anda menjadi curiga kepada semua karyawan Anda yang lain. Nah, coba kalau sekarang kita lihat dari sudut pandang Anda sebagai karyawan yang benar-benar jujur bekerja, tetapi ikut juga menjadi korban kecurigaan si bos, apa pengaruhnya terhadap kinerja Anda?

Sebaliknya, kalau cara berpikir positif adalah saat mengetahui ?kebolongan? di sistem Anda dan kenapa si karyawan sampai melakukan hal itu (pencurian). Orang-orang dengan tipe berpikir positif akan memperbaiki kebolongan tanpa perasaan benci dan dendam dalam hatinya sehingga akan lebih mudah baginya untuk melangkah dan memperbaiki bisnisnya. Tentunya, dengan berpikir positif, kita akan lebih mudah menata hati kita terlebih dahulu untuk kemudian menata bisnis kita. Menjalankan pekerjaan dengan perasaan senang tentunya akan terasa juga oleh orang-orang di sekitar kita. Mana yang lebih baik tentunya juga tergantung dari Anda.

Demikian juga dalam mejalani kehidupan, kita mempunyai pilihan untuk menjalaninya dengan berpikir positif ataupun dengan berpikir negatif. Penyakit, satu kata yang dengan keras sangat dihindari oleh hampir semua orang. Banyak sekali energi yang dikeluarkan oleh manusia untuk menghindari penyakit dan selalu tetap dalam keadaan sehat. Padahal, sejarah manusia sudah membuktikan bahwa tidak ada satu manusiapun yang terbebas dari penyakit.

Beberapa sahabat yang kelihatan sehat karena sangat rajin berolahraga dan sering “traveling?, dalam kesempatan berbicara, secara pribadi kerap mengeluh kalau ambeiennya sering kumat, persendiannya suka ngilu dan kerap susah tidur.

Mendengar keluhan beberapa sahabat tadi, membuat  hati ini terkaget-kaget karena di permukaan beberapa sahabat tadi terlihat sangat sehat dan hidup sesuai dambaan banyak sekali orang. Padahal, mereka juga sama seperti kita yang menjalani kehidupan lengkap dengan sakit yang menempel pada tubuh.

Setiap manusia tak perduli siapapun tidak bisa terlepas dari hukum ini, namun masih banyak sekali manusia yang belum bisa hidup damai dengan hukum ini.

Jika kita mau merenung sebentar atau mendalami keheningan barang sejenak, dunia ini (bumi dan langit) sudah mengajarkan tentang keberadaan hukum ini dengan apik, hukum bahwa tidak ada yang terlepas dari penyakit.

Sudah dari awal penciptaan alam dunia yang terdiri dari bumi dan langit ini mengalami berkali kali evolusi. Ambil contoh langit, sebegitu luasnya langit tetap saja dia didatangi penyakit yang bernama awan hitam, badai, dan halilintar. Begitu juga dengan bumi, bumi yang begitu besar ini pun tidak bisa lepas dari penyakit yang bernama gempa bumi dan tanah longsor. Namun yang luar biasa dari langit dan bumi, di tengah gempuran penyakit mereka tidak pernah mengeluh dan minta diperhatikan.

Langit dan bumi yang begitu agung itu saja tidak bisa terlepas dari penyakit, apalagi tubuh manusia. Belajar dari pengetahuan yang sangat penting itu, saya belajar mendidik diri untuk selalu tetap berpikir positif dengan tetap memperhatikan kesehatan. Dunia saja bisa sakit, apalagi saya yang sekecil ini. Alih-alih berpikir negatif, kenapa saya terus sakit-sakitan dan kenapa tidak ada yang memperhatikan saya disaat sakit. Di akhir tulisan ini, keputusan saya serahkan kembali kepada Anda mau berpikir positif atau negatif.

Leave A Reply

Your email address will not be published.