Berita Nasional Terpercaya

Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Tanda Jika Pelanggan Pergi dari Perusahaan Anda

0

Bernas.id – Memperoleh konsumen merupakan sesuatu yang sangat berharga. Disaat anda sudah memperoleh konsumen pastikan untuk dapat selalu menjaga hubungan dengan mereka di dalam waktu yang panjang. Maka dari itu, perlu untuk menghindari tanda-tanda apa saja yang memperlihatkan jika konsumen mulai meninggalkan produk dari perusahaan anda.

Inilah 7 tanda jika pelanggan mulai pergi dari perusahaan:

Tidak ada respon

Konsumen yang selalu mengeluh merupakan indikasi yang tidak baik, tetapi akan jauh lebih buruk bila konsumen tak merespon ketika anda menghubunginya baik melalui email ataupun telepon dan pesan singkat. Hal tersebut menandakan jika terdapat hubungan yang tidak baik dan harus segera dibenarkan. Jika hal itu terjadi di dalam bisnis maka cobalah untuk berkomunikasi dengan rutin.

 

Sering mengeluh

Terkadang Anda mendengar timbulnya keluhan dari para konsumen. Jika dilihat, sebenarnya itu adalah pertanda yang baik karena mereka ingin dekat dengan perusahaan yang dimiliki. Menghubungi konsumen secara langsung adalah tindakan yang benar pada saat mereka mengeluh.

Namun di lain pihak jika anda mendapatkan salah satu pelanggan yang terlalu sering mengeluh walaupun masalahnya sepele atau cenderung tidak besar maka itu bisa jadi jika mereka tak merasa puas dengan produk tersebut.

Adanya keluhan yang diterima harus segera diselesaikan dengan cepat dan mengedepankan jenis layanan Over The Top. Jangan biarkan konsumen menunggu serta membuat mereka secara personal ikut di dalam proses penyelesaian.

 

Membandingkan dengan para kompetitor

Apakah anda sering mendengarkan ucapan, 'perusahaan lain saja bisa mengerjakan itu, kok tempat anda enggak yah? jika ucapan itu dikatakan oleh konsumen yang ingin mendapatkan pelayanan dari perusahaan lain maka hal itu menandakan jika anda perlu untuk meninjau kembali tentang proses penjualan serta dengarkan apa yang diinginkan oleh mereka.

Setelah itu negosiasikan melalui kesepakatan agar dapat membuat pelanggan dapat bahagia kembali. Ada baiknya anda tak perlu untuk memberikan sikap defensif saat hal itu terjadi. Cobalah untuk menempatkan diri sebagai pelanggan. Karena sebenarnya konsumen pun ingin memperoleh layanan yang paling baik dengan harga yang paling rendah.

 

Mengutip mengutip isi dari kontrak

Jika memperoleh konsumen yang seperti seorang pengacara dibandingkan seorang pengguna produk Anda berarti itu menentukan terdapat masalah. Bila mereka kemudian melihat isi kontrak serta mengutip salah satu isinya, itu menandakan terdapat hal yang jelas-jelas tidak disukai oleh mereka.

Dibandingkan berdiskusi tentang apa yang ada di dalam kontrak atau mana yang tidak maka ada baiknya untuk menanyakan kepada pelanggan tentang pertanyaan yang lebih pribadi.  Apa sebabnya mereka tidak merasa senang? Layanan apa yang telah membuat mereka menjadi tidak disukai? Pada saat anda telah memperoleh kebenarannya maka yakinkanlah mereka serta ingatkan kepada karyawan tentang bisnis yang sudah ada di dalam persyaratan yang dikenal dengan nama kontrak.

 

Rekan Anda mulai berhenti untuk berinvestasi

Seperti pasangan yang menikah, anda pun harus selalu menjaga supaya pasangan yakni rekan dapat menginvestasikan apa yang sudah dimiliki. Sama seperti bisnis, anda pun harus mau untuk bekerja keras memperoleh klien. Tentu saja demi mempertahankan klien tetap merasa nyaman lebih sulit bila dibandingkan memperoleh kekayaan yang baru. Anda harus mau mengajaknya makan siang selalu melakukan follow up dan juga mengundangnya ke acara perusahaan. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.