Berita Nasional Terpercaya

Jangan Lepaskan Impian Anda karena Merasa Tidak Mungkin

0

Bernas.id – Matthew Million menceritakan pengalaman menariknya ketika sedang melakukan praktek kerja profesi saat S2. Ketika itu, ia mendapatkan tempat praktek di RSJ, panti sosial, dan salah satu Lapas di Jakarta. Dari pengalaman tersebut, ia mendapatkan banyak sekali pengalaman dan banyak cerita dari orang yang sebelumnya tidak kenal dan kecil kemungkinan dapat bercerita dengan mereka apabila saya tidak mengambil S2 profesi.

?Saya mendapatkan banyak pengalaman dan dapat melihat hidup dari berbagai sudut pandang setelah mendengarkan berbagai cerita dari beberapa tempat tersebut. Saya belajar bahwa tidak semua orang yang menggunakan narkoba itu jahat dan sengaja menggunakan narkoba. Beberapa kasus yang saya tangani, mereka memiliki pekerjaan sebagai tukang parkir, supir truk, dan satpam. Pekerjaan mereka mengharuskan mereka untuk bekerja secara keras dan tidak boleh mengantuk dalam bekerja. Mayoritas dari mereka juga tidak memiliki pendidikan yang tinggi (lulusan SD sampai SMA) sehingga kurang memahami efek samping dari penggunaan narkoba. Yang mereka tahu adalah kopi tidak lagi cukup untuk menahan ngantuk dan mereka mendapatkan tawaran untuk menggunakan narkoba jenis sabu untuk membantu mereka dalam menjalani pekerjaan mereka. Setelah mereka mencoba dan terjerat narkoba, mereka juga tidak tahu informasi tentang harus ke mana mereka mencari pertolongan untuk lepas dari narkoba,? ungkapnya ke Bernas (14/8).

Untuk itu, menurutnya, banyak hal yang dapat di tingkatkan dalam bidang narkoba seperti tidak hanya menghukum pengedar dan pengguna, tetapi dengan memperbanyak tempat rehabilitasi dan penyuluhan WAJIB ke sekolah-sekolah, kelurahan-kelurahan, dan universitas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat umum. Untuk pengalaman unik di pekerjaan sebagai psikolog, ia menyebut bisa melakukan interview kepada banyak orang.

?Pekerjaan saya  sekarang dapat dibilang pretty mundane, tetapi pengalam unik yang saya dapatkan adalah melakukan interview kepada banyak orang dari berbagai bidang dan mendapatkan pengetahuan dari pengalaman mereka. Karena prinsip saya, kita harus terus belajar dan tidak pernah puas, bahkan apabila kita melakukan wawancara dari seorang waiter atau SPG kita dapat mengambil pembelajaran dari hidup orang tersebut,? tuturnya.

Dikatakannya, alasan terus menekuni bidang pekerjaan sampai sekarang ini karena ia sangat menyukai bidang psikologi dan bersedia untuk bekerja dalam bidang yang berhubungan dengan manusia apalagi bidang pekerjaan yang dapat membuat manusia menjadi lebih baik. Selain bekerja, kita dapat menyebarkan kebaikan dan bersama-sama berkembang. Untuk permasalahan yang paling sering dihadapi dalam pekerjaan, ia menyebut bahwa ia cenderung memiliki standar yang tinggi sejak kuliah.

?Hal ini sempat menjadi masalah untuk saya karena tidak semua orang mampu untuk mengikuti standar saya. Tetapi, saya memakai strategi untuk lebih mengenal orang lain dan sebagai pemimpin Anda harus mengetahui kekurangan dan kelebihan dari tim Anda, lalu memaksimalkan potensial yang mereka miliki. Kenapa saya katakan potensial? Karena tidak semua orang mengetahui batas potensial mereka dan tugas kita (menurut saya) sebagai teman, rekan kerja, atau atasan yang membantu setiap manusia untuk memaksimalkan potensi mereka. Penyaluran potensial itu tidak terbatas hanya pada karir dan di kantor saja, tetapi dapat dilakukan pada organisasi sosial, politik atau organisasi keagamaan,? bebernya panjang.

Untuk tantangan ke depann, alumni Universitas Tarumanagara ini menyebut bahwa dirinya memiliki banyak mimpi, tetapi terlahir bukan dari keluarga yang kaya dan mewah. Untuk itu, tantangannya adalah mengumpulkan orang dengan mimpi dan passion yang sama untuk mewujudkan mimpi saya. Caranya adalah berteman dengan sebanyak-banyaknya dan mulai mengenal mereka dari sekarang karena hanya waktulah yang dapat menunjukan kepribadian orang sebenarnya.

Ia pun meyakini bahwa bidang pekerjaan digelutinya penting dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat. ?Kita dapat melakukan balance (penyeimbangan) dengan melakukan kegiatan sosial atau mengikuti organisasi lain di luar pekerjaan. Saya juga berharap masyarakat indonesia dapat memiliki pendidikan politik yang lebih baik lagi dan tidak mudah terpengaruh opini atau pendapat yang tidak jelas di internet,? imbuhnya.

Pria kelahiran Jakarta ini pun membangun habit khusus selama ini untuk mendukung kegiatannya sehari-hari. ?Mungkin bukan habit, tetapi quotes hidup saya adalah Accept the Past, Enjoy the Present and Embrace the Future-Matthew Million. Berdamailah dengan masa lalu Anda, nikmatilah hidup Anda sekarang,  rencanakan dan eksekusi apa yang mau Anda capai di masa depan. Untuk mengembalikan mood agar kembali bersemangat bekerja, refreshing dengan cara olahraga. Saya menyukai olahraga renang atau apabila tidak ada waktu untuk berenang, saya suka angkat barbel dan sit up di rumah. Saya juga suka menonton TV series Western, dokumentasi tokoh-tokoh, dsb. Terkadang saya juga bermain game PC untuk menjaga work-life balance dalam hidup saya,? paparnya.

Pengagum sosok ayah ini menyebut bahwa lingkungan memengaruhi hingga menjadi seperti sekarang ini. ?Saya sangat banyak dipengaruhi oleh keluarga saya dan lingkungan gereja saya. Mereka mengajari saya untuk terus berkembang dan tidak menjadi sombong dalam proses saya berkembang. Karena banyak manusia yang setelah menjadi besar lalu melupakan bahwa ia pernah berada di bawah dan kehilangan jati dirinya yang semula. Saya banyak belajar dan berusaha untuk melakukan balance antara perkembangan karir dan perkembangan diri saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Saya sangat suka bermain game MMO dengan berbagai orang luar negeri. Hal itu mengasah kepemimpinan saya dan membuat saya mengenal berbagai macam kepribadian orang. Hal itu membuat saya menjadi fleksibel dan mampu untuk melihat situasi dari berbagai sudut pandang,? terangnya.

Master Psikologi ini memberikan inspirasinya kepada orang lain yang membaca kisahnya ini. ?Tidak ada kata TERLAMBAT, TAKE RISK! BE BOLD! Jangan melepaskan impian Anda karena Anda merasa hal tersebut adalah tidak mungkin atau sudah terlambat. Buatlah goal setting yang realistis dan LAKSANAKAN secara KONSISTEN. Karena sebagian besar dari klien saya memiliki penyesalan karena tidak berani mengambil kesempatan saat muda dan kemudian menyesali keputusan mereka di saat mereka tua. Jangan sampai nanti Anda melihat ke masa lalu dan berpikir, andai saja saat itu saya melakukan X, mungkin hidup saya akan menjadi berbeda,? jelasnya.

Psikolog ini membocorkan rencana dalam waktu dekat dan impiannya ke depan. ?Impian jangka pendek saya (di bawah 5 tahun) adalah membuat biro psikologi yang berfokus pada Headhunting, Training, Coaching, Organizational Development, Employee Assistance Program dan Konseling. Untuk impian terbesar ke depannya, jujur impian besar saya adalah untuk MENGUBAH INDONESIA, tetapi saya belum mendapatkan cara terbaik untuk saya mengubah INDONESIA secara global dan hanya melakukan perubahan kecil yang dimulai dari diri sendiri,? pungkasnya. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.