Berita Nasional Terpercaya

Mengenal Cara Pembibitan Tanaman Buah Kualitas Ekspor

0

Bernas.id – Untuk dapat menghasilkan tanaman buah yang berkualitas tentu diperlukan bibit bermutu dari varietas unggul dan juga usaha tani agribisnis yang dikelola secara profesional. Oleh karena itu, sebagai petani kita harus dapat membuat bibit unggul sehingga menghasilkan buah yang berkualitas.

Benih atau bibit adalah modal dasar dalam berkebun buah-buahan unggul. Kesalahan dalam memilih bibit tentu akan sulit memperoleh hasil yang baik meskipun telah dikelola dengan sempurna. Oleh karena itu kita harus dapat memahami teknik pembuatan bibit dengan baik.

Dikutip dari buku Berkebun 21 Jenis Tanaman Buah karya Drs. H. Hendro Sunarjono, inilah beberapa cara pembibitan tanaman buah kualitas ekspor:

1. Bibit okulasi dan sambungan

Inilah beberapa langkah dalam pembibitan buah-buahan unggulan secara okulasi dan sambungan.

– Tentukan atau pilih pohon induk unggul yang dibibitkan. Pohon harus dijaga serta dipelihara dengan baik dan diberi kode nomor supaya memudahkan pengerjaan.

– Siapkan lahan persemaian. Jika perlu dilengkapi dengan peneduh

– Siapkan biji buah-buahan untuk batang bawah atau root stock. Penggunaan batang bawah dari bibit spek atau cangkok akan dapat menghasilkan tanaman dengan perakaran  yang tidak kuat.

– Siapkan sarana prasarana pendukung seperti pisau okulasi, gunting pangkas dan tali rafia pembalut.

Biji untuk batang bawah diseleksi kemudian pilih biji yang berisi, seragam, dan sehat. Biji dapat di semai langsung di lahan persemaian atau polybag. Bibit dapat diokulasi atau sambung setelah daun yang mekar sekitar 3-6 helai atau berumur 4-24 bulan yang bergantung jenis tanamannya.

Pembuatan okulasi dilakukan setelah kulit batang bawah dapat dikupas. Biasanya bibit sedang aktif tumbuh daun muda, sedangkan untuk pembuatan sambungan dapat dilakukan setiap saat.

Pengembalian entres atau cabang mata tempel dilakukan setelah mata tempel mudah dilepas dari kambium kayu cabang, yakni setelah daun tunas mulai menua. Setelah bibit batang bawah dan cabang entres siap maka mulai dilakukan okulasi atau sambungan.

a. Cara membuat bibit okulasi

  • Ambil cabang entres atau mata tunas yang baik dari cabang primer dan sekunder pohon untuk yang sudah berbuah dan sehat.
  • Ambil mata tunas dari cabang entres dengan pisau okulasi, perlakukan dengan hati-hati. Ukurannya sama dengan celah yang dibuat pada bibit batang bawah. Lepaskan kulit kayu yang melekat pada mata tunas dengan hati-hati supaya matanya tidak pecah.
  • Buat celah dengan mengupas kulit kayu bibit batang bawah pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah. Lebar celah 0,5 sampai 1 cm dengan panjang 2 sampai 3 cm. Potong dua per tiga bagian kulit batang sebelah atas hingga membentuk lidah.
  • Siapkankan mata tunas tepat di bawah lidah sampai situ mata tunas bersentuhan dengan kulit celah batang bawah, ingatlah untuk tidak boleh menindih.
  • Balut mata tunas dengan tali rafia halus sampai rapat. Pembalutan dimulai dari bawah ke atas. Dengan cara ini, mata tunas tidak terkena air siraman dan terlindung dari terik sinar matahari
  • Buka balutan setelah mata tunas hidup, biasanya antara 3 hingga 6 minggu setelah okulasi. Tandanya, warna mata tunas tetap hijau. Jika coklat berarti mati. Selanjutnya, batang atas di atas mata tunas di patah lengkungkan atau dipotong ujungnya. Setelah berguna sepanjang 5 cm atau lebih, kemudian batang atas dipotong seluruhnya.

b. Cara membuat bibit sambungan

  • Potong bibit batang bawah pada ketinggian 10-20 cm di atas tanah, khusus untuk durian 5 cm di atas cincin atau bekas melekatnya kotiledon.
  • Belah ujung batang bawah sedalam 1 hingga 3 cm.
  • Potong cabang entres atau cabang atas dari pohon induk. Runcing dan atau sayap dasar entres pada kedua sisi yang berhadapan sepanjang 1-3 cm sampai membentuk baji atau pahat.
  • Sisipkan batang atas atau gaji ke dalam celah batang bawah. Cara menyisipkannya harus cermat supaya kambium batang atas menyentuh kambium batang bawah, walaupun hanya satu sisi. Bersentuhan kambium merupakan kunci keberhasilan sambungan.
  • Balut sambungan tersebut dengan tali rafia dari bawah ke atas sampai erat dan rapat.
  • Tutup bibit yang telah disambung dengan kantong plastik transparan supaya lembab. Kemudian simpan di bawah naungan. Rungkut dibuka sampai batang atas tumbuh tunas baru. Biasanya membutuhkan waktu 1 hingga satu setengah bulan.

2. Stek dan cangkok

Stek sangat banyak jenisnya, tetapi yang umum dipakai untuk memperbanyak tanaman buah adalah stek batang. Batang yang terlalu tua kurang baik karena akarnya akan sulit ditembus. Namun cabang yang terlalu muda juga kurang baik karena teksturnya masih muda sehingga proses penguapannya besar. Hal itu akan membuat tekstur bibit stek lemah dan mati.

Mencangkok sama halnya dengan stek namun nutrisi yang diperoleh bibit cangkok berasal dari induknya. Batang yang di cangkok dipisahkan dari induknya setelah berakar. Pohon induk yang dipilih adalah yang berumur tidak terlalu tua namun juga tidak terlalu muda, serta telah berbuah setidaknya sebanyak tiga kali.

Pohon induk tampak kuat subur dan tidak terserang hama serta penyakit. Cabang untuk cangkok dipilih yang berukuran sebesar pensil, berwarna coklat muda dan kulitnya halus. Bentuk cabang tegap dan lurus. Panjangnya sekitar 20 sampai 30 cm, cabang tersebut mempunyai daun yang banyak dan sudah pernah berbuah.

a. Cara membuat bibit setek

  • Potong bahan stek dengan pisau tajam sehingga permukaan potongan rata dan halus dengan kemiringan sekitar 30 derajat. Panjang stek 10-30 cm atau mempunyai 1-3 mata tunas. Daun pada setek cukup disisakan 1-2 lembar kemudian daun dipotong setengahnya.
  • Siapkan media tanam yang terdiri dari tanah yang dicampur dengan pupuk kandang atau kompos yang sudah jadi dengan perbandingan 1: 1 atau 2:1. Tanam stek pada media dengan cara di miring kan sekitar 45 derajat.
  • Kemudian tutup dengan memakai plat plastik transparan untuk bisa mengurangi penguapan. Jaga kelembaban media stek dengan menyiram air secara rutin.

b. Cara membuat bibit cangkok

  • Pilih cabang tanaman yang akan dicangkok. Buat dua kerat melingkar pada kulit kayunya dengan jarak antar keratan 2-3 cm. Kupas kulit kayu yang sudah dikerat kemudian bersihkan kambiumnya yang tampak seperti lendir. Caranya kerik lendir tersebut dengan punggung pisau biarkan beberapa saat hingga kering.
  • Bungkus luka dengan media lembab berupa tanah dicampur dengan pupuk kandang yang sudah jadi. Media lain yang bisa dipakai adalah moss basah, hancurkan kertas koran lembab, atau serabut kelapa. Kemudian media dibungkus dengan memakai plastik. Ikat bagian bawah dan atas dengan tali supaya media tidak lepas dan lembab.
  • Potong cangkokkan jika terlihat sudah banyak akar yang keluar dari bungkusan, yakni sekitar 1-3 bulan setelah pencangkokan. Pemotongan dilakukan sekitar 2 cm di bawah cangkok dengan memakai gergaji. Daun pada cangkok jika perlu dikurangi untuk mencegah penguapan yang berlebihan. Cangkok yang sudah dipotong siap untuk ditanam namun sebaiknya diberi naungan.

Itulah beberapa cara yang dilakukan untuk dapat menghasilkan tanaman bibit buah unggul kualitas ekspor. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda. Selamat mencobanya!

Leave A Reply

Your email address will not be published.