Berita Nasional Terpercaya

Cebolang Minggat, Pameran Visual Erotis Berdasar Serat Centhini

0

Bernas.id ? Seniman asal Klaten Enkankomr, atau yang akrab disapa Enka, sejak tanggal 5 Oktober 2017 telah melakukan proses eksplorasi terhadap sosok Cebolang sebagai tokoh yang diminatinya dalam novel Serat Centhini. Ia lalu berkarya dan memamerkan hasilnya dalam pameran ?Cebolang Minggat? yang digelar Minggu dan Senin (22-23/10/2017) di  ruang galeri Kedai Kedai Forum.

Pameran tersebut cukup unik, karena ia menampilkan seksualitas dalam pengembaraan tokoh Cebolang secara gambling dan relatif vulgar. Wejangan spiritual dalam Serat Centhini bercampur menjadi satu dengan kisah erotisme Jawa.

Di pameran tersebut, kisah pengembaraan Cebolang tersebut diterjemahkan Enka dalam kertas berwarna putih dan merah. Perjalanan spiritual Cebolang yang seorang santri Kejawen digambarkan dalam rupa wayang tradisional yang dibuat erotis, dan juga dalam bentuk lain yang lebih kontemporer menurut kreasinya sendiri.

Tak hanya pengalaman seksualitas lelaki dengan perempuan saja yang digambarkannya, namun juga seksualitas antara dan lelaki dengan lelaki. Ia banyak mendasarkan karya visualnya dari novel Serat Centhini yang ditulis oleh Elisabeth Inandiak, yang lebih ringkas daripada narasi aslinya.

?Cebolang menceritakan minggatnya seorang remaja karena merasa hina. Ia seorang santri namun malah melakukan banyak hal yang maksiat dan sebagainya. Menggabungkan sesuatu yang kontras bertabrakan antara yang religi dan duniawi dalam satu frame ini bagi saya menarik,? ujar Enkankomr dalam pembukaan acara, Minggu (22/10/2017).

Ia mengaku hanya mencoba memindahkan pengalaman erotis Cebolang dalam Serat Centhini menjadi sebuah karya visual. Yang menarik, tak hanya menampilkan gambar, ia juga menampilkan beberapa  boneka seukuran Barbie, dan juga mural hitam putih, untuk memvisualisasikan ide kreatifnya di galeri Kedai Kebun Forum.

Baca juga Perrayaan 200 Tahun Serat Centhini dalam Borobudur Writers & Cultural Festival

Raden Mas Chandra Buntala selaku kurator pameran mengatakan, apa yang dilakukan Enka ini adalah cara orang Jawa memaknai ulang sebuah kebudayaan. ?Enka mendobrak batas-batas, menjadi generasi muda baru yang menggunakan caranya sendiri untuk membuat simbol baru,? katanya.

Pembukaan pameran pada hari Minggu malam juga merupakan ajang penutupan pameran. Pameran tersebut masih bisa disaksikan hingga Senin malam.

Leave A Reply

Your email address will not be published.