Berita Nasional Terpercaya

Mekarnya Sang Bunga Matahari di Lahan Pasir

0

Bernas.id – Program penghijauan dengan menggunakan tanaman akasia pada lahan tandus berupa pasir pada tahun 80-an menjadi awal mula kehidupan pertanian menghijau di kawasan Pantai Samas. Bermula atas inisiasi dari salah satu petani, untuk menanam tanaman palawija, berkembang menjadi kawasan wisata sekarang ini.

Dalam waktu 17 hari di lahan milik Rudiyanto dan 7 hari pada lahan milik Edi, pelancong dari berbagai tempat telah memadati barisan tanaman matahari yang bermekaran. Siang terik di wilayah pesisir pantai, tidak membuat pengunjung enggan untuk mendekat. Dari yang tidak menggunakan pelindung untuk mengurangi rasa panas, bertopi dengan banyak model dan juga berbekal payung, semua terlihat sangat antusias. Tidak hanya mendekat ke bunga matahari, tetapi juga tanaman cabai yang telah berbuah dan beberapa telah mulai memerah, menjadi tempat menarik untuk berfoto.

Dibuka mulai jam 05.30-17.30 WIB dengan dikelola bersama sanak saudara dan warga sekitar untuk parkirnya, wisata ini buka setiap hari. Luas lahan sebesar 1000 meter ini dikelola oleh masing-masing pemilik, sehingga pengunjung harus membayar dua kali jika ingin memasuki dua lahan. Saat ke tempat ini, pengunjung tidak hanya dapat berfoto, tapi juga diperbolehkan untuk memetik satu atau dua cabai yang telah masak. Selain itu juga terdapat benih matahari yang dijual dan bisa dijadikan oleh-oleh.

Saat bunga matahari telah mekar, iseng-iseng mereka memfoto dan ada beberapa orang yang juga mampir dari perjalanan di pantai sekitar yang juga melakukan hal sama. Awalnya tempat ini tidak dikomersialkan, sebab melihat antusias pelancong, akhirnya dibuat kebijakan tarif masuk sebesar Rp5.000 setiap orang untuk perawatan.

Sistem tanam yang digunakan di lahan ini adalah tumpang sari antara tanaman bawang merah dengan cabai. Setelah bawang merah umur 20 hari, lalu ditanami cabai. Sehingga saat masa panen bawang merah, cabai sudah mulai berbunga.

Kondisi pesisir dengan terpaan angin yang mampu merontokkan bunga cabai, Rudiyanto salah satu pemilik lahan, menanam bibit bunga matahari awalnya bertujuan untuk menahan terpaan angin yang disebut sebagai tanaman barrier. Sehingga adanya tanaman bunga matahari ini, mampu menahan terpaan angin sehingga bunga cabai tidak berguguran.

Selain menjadi barrier, tanaman matahari juga mampu menjadi refugia. Refugia merupakan tanaman yang berfungsi sebagai microhabitat dari serangga musuh alami dan penarik hama tanaman. Tanaman yang berbunga seperti kenikir, jengger ayam, tapak dara, bunga matahari, bayam dan kembang kertas masuk golongan tanaman refugia. Bunga tanaman tersebut akan mengeluarkan nectar yang baunya menarik serangga musuh alami maupun serangga hama tanaman untuk datang (http://pertanian.kulonprogokab.go.id)

Penanaman bunga matahari saat bawang merah telah ada. Sama dengan penanaman tanaman cabai, bunga matahari masuk ke lahan saat bawang merah berumur 20 hari. Pembibitan dilakukan mandiri, dengan pembenihan dan setelah tanaman cukup kuat untuk dipindahkan ke lahan baru dilakukan penanaman. Setelah panen cabai dan bunga matahari yang telah masak, perlu peremajaan yang membutuhkan waktu dalam pergantian tanaman. Langkah ini sebagai upaya agar tidak membuat kecewa pengunjung terkait kondisi lahan saat off pada proses penanaman.

Rencana ke depan, akan ada pengembangan. Saat ini sudah ada yang melakukan pembibitan. Sehingga ke depannya perluasan lahan tanaman matahari sebagai tanaman barrier akan diperluas.

Leave A Reply

Your email address will not be published.