Berita Nasional Terpercaya

Berkarya Antiplagiasi di Usia Belia

0

Bernas.id – Menulis merupakan salah satu wujud gerakan literasi yang produktif dan ekspresif. Seseorang dapat menyalurkan ide atau uneg-uneg dan pemikirannya melalui menulis. Untuk menulis yang baik, seseorang perlu memiliki keterampilan dalam mengolah kosa kata menjadi kalimat padu, grafologi dan struktur bahasa sehingga tulisan yang dihasilkan dapat tampil nyentrik dan menarik untuk dibaca. Menghasilkan tulisan yang menarik perlu proses dan latihan secara teratur. Seorang penulis dikatakan berhasil apabila mampu membius pembacanya hanyut dalam cerita hingga menangis, terpingkal-pingkal bahkan seperti ikut dalam cerita yang dikisahkannya misalnya pada karya cerpen atau novel.

Membangun Semangat Menulis

Melatih dan mengembangkan keterampilan anak SD dalam menulis bukanlah persoalan mudah. Peran guru sangatlah berpengaruh dalam membudayakan anak agar semangat dalam menulis sejak dini. Pemberian motivasi adalah langkah awal dalam mengajak anak untuk menulis. Cara ini dapat dilakukan dengan mengajak anak membaca beberapa sastra anak, seperti puisi atau cerpen yang ada di majalah, koran, dan tabloid. Guru memberikan pancingan kepada anak-anak dan iming-iming bahwa dengan menulis mereka akan dikenal oleh banyak orang bahkan mendapatkan honor dari karya mereka yang lolos terbit. Di sinilah karakter kepercayaan diri anak akan terbentuk.

Semangat anak dalam menulis yang sudah terbentuk, dilanjutkan dengan mengajak anak belajar menulis. Latihan menulis bagi anak-anak di usia SD dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas menulis cerita deskriptif observatif berdasarkan benda atau suasana yang dilihatnya saat itu. Hal ini bertujuan untuk mengasah kosa kata anak dalam menyusun kalimat yang baik, sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan atau Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penggunaan dan penulisan kata baku perlu ditekankan, agar mereka tidak terjebak menggunakan kata-kata dari bahasa daerah mereka sendiri, misalnya bahasa Jawa. Guru harus dapat memberikan masukan kosa kata yang tepat bagi anak. Keluguan anak-anak juga berpengaruh pada pemilihan kata yang digunakan untuk menyusun kalimat.

Guna meningkatkan daya konsentrasi, kemampuan menyimak, dan kecepatan menulis bagi anak-anak dapat dilakukan dengan cara mengajak mereka mendengarkan cerita melalui perangkat audio ataupun audiovisual. Perangkat audio yang dimaksud misalnya menggunakan audio player, smartphone, dan radio untuk menyimak rekaman percakapan, berita atau cerita anak. Sedangkan perangkat audiovisual yang dimaksud dapat berupa siaran berita di televisi.

Berkarya Antiplagiasi

Melihat kasus plagiarisme yang miris didengar dan membuat malu pelakunya, sebagai guru hendaklah jeli dan hati-hati dalam menulis atau membimbing siswanya untuk berkarya melalui tulisan salah satu contohnya yakni puisi. Ada beberapa trik guna mengatasi plagiat pada karya puisi anak.

Pertama, guru mengumpulkan karya puisi anak dan membacanya satu per satu. Kata demi kata dibaca dengan seksama. Kejelian dan kesabaran guru sangat dibutuhkan.

Langkah kedua yakni dengan menulis ulang kata demi kata dari setiap bait puisi yang ditulis siswa pada komputer dan menyimpannya dalam bentuk soft copy dengan format Ms. Word.

Langkah ketiga yakni guru melakukan cek plagiarisme berbantuan internet. Ada beberapa situs gratis maupun berbayar guna mengecek plagiarisme dari sebuah tulisan. Beberapa situs tersebut di antaranya yaitu dupli checker, the plagiarism checker, plagscan, turnitin dan lain-lain. Hal ini tergantung otoritas masing-masing guru. Kegunaan cek plagiarisme ini adalah untuk menentukan prosentase similarity atau kesamaan naskah dengan naskah tertentu yang lebih dulu dipublikasikan. Guru wajib mencatat hasil cek plagiarisme tulisan siswanya.

Langkah keempat yakni membimbing siswa untuk memperbaiki kosa kata dari puisi yang dibuatnya. Tulisan anak yang terkadang bersifat lucu dan janggal perlu diapresiasi oleh guru. Guna mempercantik pilihan kata dan disesuaikan dengan bahasa anak, guru dapat memberikan pilihan kata alternatif agar enak saat dibaca sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan puisi. Untuk tulisan siswa yang terindikasi menjiplak karya orang lain diberikan bimbingan khusus tanpa harus menuduh kalau dia menjiplak. Arahan untuk tidak menjiplak, jujur dalam menulis dan percaya diri akan hasil karyanya sendiri menjadi poin utama dalam membimbing siswa yang terindikasi melakukan aksi plagiat.

Langkah kelima dalam rangka membangun dan memotivasi anak untuk gemar menulis yakni mengapresiasi karyanya di majalah dinding, majalah sekolah atau dengan mempublikasikannya ke media massa. Karya puisi anak yang diterbitkan di koran, majalah atau tabloid akan memberikan sumbangan semangat bagi diri anak, kepuasan batin akan pengakuan karyanya bahkan sebagai motivator anak untuk berkarya kembali lewat tulisan.

Leave A Reply

Your email address will not be published.