Berita Nasional Terpercaya

Memahami Gangguan Psikosomatis Pada Keseharian Anda

0

Bernas.id – Ada yang pernah mendengar istilah ini? Psikosomatis?

Selama ini sepertinya sudah ada beberapa pembaca yang paham dan atau pernah mendengar definisi dari psikosomatis ini. Namun, bagi beberapa pembaca yang belum paham tidak perlu khawatir, berikut ulasannya:

Psikosomatis adalah gangguan fisiologis tubuh yang melibatkan pikiran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa istilah gangguan psikosomatis ini, digunakan untuk penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh faktor mental, seperti stres dan rasa cemas. Pada umumnya, kelainan pada pasien tidak nampak ketika dilakukan pemeriksaan secara fisik.

Beragam macam penyakit yang biasanya timbul karena pengaruh dari pikiran contohnya adalah eksim, hipertensi atau tekanan darah tinggi, radang perut, penyakit jantung, psoriasis (peradangan kulit menahun) dan sakit pinggang bagian bawah. Tentunya Anda menjadi bertanya-tanya, bagaimana bisa pikiran menyebabkan munculnya gejala fisik?

Tubuh bekerja dengan suatu sistem yang berhubungan satu sama lain sehingga gejala fisik yang timbul terjadi karena meningkatnya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh. Ini diduga dapat memengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pada suatu kondisi stres yang kronik, daya tahan adaptasi manusia terhadap stres berkurang sehingga mengaktifkan sistem alarm stres yang ada di otak. Ketika merasa takut atau cemas akan muncul tanda-tanda seperti denyut jantung menjadi cepat, jantung berdebar-debar, mual atau ingin muntah, gemetaran, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut, napas menjadi cepat, nyeri otot atau nyeri punggung.

Gangguan psikosomatis diduga dapat diatasi atau diringankan dengan psikoterapi, mengkonsumsi antidepresan atau obat penghilang rasa sakit non-narkotika, latihan relaksasi, teknik distraksi atau pengalihan, akupuntur, hipnosis, transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dan fisioterapi. Alih-alih harus menempuh beberapa cara di atas, sebaiknya Anda berusaha untuk mengenali kondisi emosi yang ada dalam diri. Lalu berupaya agar permasalahan emosi yang dialami tidak membawa akibat yang besar terhadap kondisi fisik. Jadi kalau Anda sedang merasa kecewa, sedih atau marah, akuilah secara sadar kemudian usahakan untuk selalu mencari penyaluran yang positif agar kondisi emosi tersebut tidak terpendam atau bahkan menumpuk. Emosi yang tidak disalurkan secara positif dapat menimbulkan efek yang berbahaya pada kemudian hari.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan dan memahami kondisi emosi Anda sehari-hari, hal ini sangat bermanfaat untuk dapat terhindar dari berbagai penyakit yang dapat Anda derita. Kemampuan untuk dapat memahami dan mengenali hal-hal yang dapat menyebabkan stres atau terganggunya emosi dalam diri dapat dilakukan dengan membuat sedikit catatan terkait dengan hal-hal yang dapat menimbulkan emosi seperti sedih, kecewa bahkan senang sekalipun. Karena dengan catatan tersebut Anda dapat lebih mudah mengenali dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan stres di kemudian hari. Selain itu, latihlah diri Anda dengan memilih kegiatan yang sesuai dengan kondisi ketika sedang merasakan emosi-emosi tersebut! Misalnya, Anda dapat kembali bahagia ketika sedang sedih dengan mendengarkan musik. Maka dengarkanlah musik, ketika Anda mulai merasa sedih. JIka Anda akan merasa kembali bahagia dengan mengobrol bersama teman, carilah teman untuk mengobrol ketika rasa sedih mulai terasa.

Baiklah, selamat mencoba dan melatih kemampuan Anda yaa. Ingat bahwa diri sendirilah yang paling dapat memahami kondisi anda sebenarnya.

 

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.