Berita Nasional Terpercaya

Hati-Hati terhadap Penyakit Epidermolisis Bulosa, Kulit Melepuh karena Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh

0

Bernas.id– Beberapa pekan terakhir, sejenis penyakit kulit langka ini ditemukan pada bayi usia 17 bulan di daerah Bogor, Jawa Barat. Beberapa bagian tubuh bayi melepuh, bayi tersebut tidak bisa tidur dan gelisah setiap hari. Padahal, sudah ditangani puskesmas setempat sejak berusia 10 bulan. Kini, orang tua masih melakukan perawatan rutin ke rumah sakit setempat. Menurut hasil pemeriksaan, bayi tersebut mengidap penyakit Epidermolisis Bulosa.

Seperti apa sebenarnya penyakit kulit langka tersebut?

Pada beberapa kasus, bagian tubuh yang melepuh ialah di dalam rongga mulut atau usus. Tidak muncul dan tampak di permukaan kulit. Kemungkinan muncul gejalanya ketika bayi mulai bisa berjalan atau melakukan aktivitas fisik yang membuat kakinya bergesekan. Ada juga beberapa gejala lain yang mungkin ditemukan pada pengidap penyakit ini, antara lain:

  • Kulit telapak tangan dan kaki menebal.
  • Adanya benjolan kecil berwarna putih seperti jerawat, dengan sebutan milia.
  • Permukaan kulit tampak tipis.
  • Kulit mudah melepuh juga terisi cairan karena adanya gesekan di lengan dan kaki.
  • Jari tangan dan kaki tidak berkuku
  • Melepuh dan tampak jaringan parut di kulit kepala dan terjadi kerontokan rambut.
  • Munculnya lepuh di pita suara, esofagus dan saluran napas atas.
  • Sulit menelan.
  • Gigi berlubang atau gangguan kesehatan gigi.
  • Menampakkan gejala infeksi, seperti tubuh terasa hangat, merah, demam atau panas dingin, adanya bagian kulit yang bengkak atau sakit, serta adanya luka di kulit yang berbau tak sedap.

Pada penderita Epidermolisis Bulosa, kulit atas dan bawah dapat bergesekan. Dikarenakan diantara lapisan kulit atas dan bawahnya tidak mempunyai protein. Ketika terkena gesekan, kulit cepat rapuh dan mudah terkelupas. Memicu terjadinya luka dan munculnya lepuhan. Penyebabnya karena terjadi mutasi 18 jenis gen dengan 300 variasi. Karena variasi tersebut, Epidermolisis Bulosa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya:

  • Epidermolisis Bulosa Simpleks (paling banyak ditemukan)

Penyebabnya karena adanya kecacatan pada gen yang memproduksi keratin. Diduga diturunkan oleh ayah atau ibu. Muncul lepuh di epidermis, biasanya di telapak tangan dan telapak kaki. Gejala tersebut berkembang dari usia bayi sampai beberapa tahun.

  • Epidermolisis Bulosa Distropik

Penyebabnya karena adanya kecacatan pada gen yang memproduksi kolagen, gen penyatu kulit. Gejala bervariasi dari ringan sampai berat. Yang umumnya diketahui ketika bayi lahir atau masa kanak-kanak.

  • Epidermolisis Bulosa Junctional

Penyebabnya karena adanya kecacatan pada gen yang memproduksi serat, seperti benang pengikat epidermis dengan membran basal. Diduga warisan dari orang tua meskipun orang tua itu sendiri tidak menampakkan gejala. Menyebabkan jaringan kulit dan adanya lepuh di lapisan kulit bagian dalam. Gejala biasanya parah ketika bayi lahir, tangisan bayi serak karena adanya lepuh dan jaringan parut di pita suara.

  • Sindrom Kindler

Gejala berupa adanya lepuh di seluruh lapisan kulit. Menyebabkan perubahan warna pada kulit yang terpapar sinar matahari. Tampak ketika lahir atau beberapa waktu setelah dilahirkan. Kondisi ini jarang terjadi dan biasanya akan menghilang seiring waktu.

  • Epidermolisis Bulosa Acquisita

Jenis Epidermolisis Bulosa yang berbeda dengan yang lainnya. Bukan karena genetik melainkan adanya kelainan atau gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh ketika masih sehat. Kulit melepuh di bagian tangan, kaki dan membran mukosa, atau lapisan kulit dalam. Merupakan akibat dari gesekan ketika menggosok, menggaruk, terpapar hawa panas dan cedera kecil. Umumnya berkembang pada bayi dan anak-anak, dapat juga muncul pada masa remaja atau remaja dewasa.

Itulah beberapa gejala dari jenis penyakit kulit langka ini. Cukup mengkhawatirkan, ya. Oleh karena itu, jaga imunitas tubuh secara optimal sejak kecil hingga dewasa.

Leave A Reply

Your email address will not be published.