Berita Nasional Terpercaya

Sejauh Apapun Pergi, Nasi Sambel Tumpang Tetap Dirindui.

0

Bernas.id – Menjadi sebuah kelaziman sesaat setelah sampai di Kediri untuk segera mencicipi menu khas daerah ini. Meski tidak dibuat dari bahan-bahan yang mewah tapi rasa yang dirindui lidah tetaplah wah. Itulah Sambel Tumpang Kediri. Seluruh warga baik tua muda, dari ekonomi kuat maupun lemah semuanya satu suara untuk makanan ini. Tak heran jika di berbagai pojok Kediri terdapat penjual makanan ini. 

Ibaratnya sebagai makanan pemersatu, Sambel Tumpang dapat dinikmati dalam segala kondisi. Seringkali memang makanan ini disantap saat sarapan, tapi tak jarang juga makanan ini menjadi menu utama saat siang hari bahkan menu wajib di acara pengajian rutin pekanan setiap malam Jumat atau Ahad. 

Karena saking lazimnya menjadi santapan warga, setiap warga Kediri ke luar kota baik untuk merantau karena pekerjaan ataupun karena pendidikan. Sambel Tumpang ini menjadi salah satu alasan untuk pulang. Bukan hanya karena rasanya tapi nuansa Kediri saat menyantap Sambel Tumpang ini tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, nikmatlah intinya.

Meski hanya sebagian kecil generasi 90an yang bisa memasak menu ini, tidak menghalangi mereka untuk tetap melestarikan menu khas Kediri ini. Lambat laun Sambel Tumpang bukan hanya sebagai makanan sehari-hari tapi menjadi makanan wisata Kediri. Pusat Sambel Tumpang berada di jalan Dhoho yang juga merupakan pusat kuliner dan perbelanjaan kota Kediri. Setelah Isya biasanya para penjual nasi Sambel Tumpang sudah menggelar dagangannya di pinggir jalan pertokoan Jalan Dhoho, santap sambil lesehan itulah konsepnya.

Sambel Tumpang terbuat dari bahan yang mungkin tidak semua orang percaya mendengarnya, bagaimana tidak, sebongkah tempe dengan sengaja dibusukkan sebagai bahan utama pembuatan makanan ini. Tempe yang lazimnya dimakan dalam kondisi fermentasi yang cukup, sengaja diperam lebih lama lagi menggunakan daun pisang selama 2 hingga 3 hari. Tempe yang diperam tadi memiliki warna kehitaman dan bau yang khas, yaitu bau busuk menyengat. Tempe busuk ini juga lazim digunakan sebagai bahan penyedap sayur lodeh. Sayur akan terasa lebih gurih dan nikmat jika ditambah tempe busuk ini.

Nasi Sambel Tumpang ini biasanya disantap dengan kerupuk dan rempeyek. Adonan rempeyek yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan ikan teri, kacang kedelai ataupun kacang tanah menambah citarasa Sambel ini. Untuk dapat menikmati seporsi nasi Sambel Tumpang hanya dibutuhkan uang 3 ribu rupiah, sangat murah bukan? Itupun sudah dilengkapi dengan kerupuk, rempeyek dan sayur. Paling sering sayurnya terdiri dari pepaya muda serut, kecambah dan daun singkong. 

Sebagai orang Asli Kediri yang bisa membuat sambel ini, akan ada perbedaan ketika membuat di tanah rantau. Entah mengapa ada rasa yang kurang saat memakannya meski resep yang diberikan sudah dilakukan dengan tepat. Mungkin itulah yang menjadi kekhasan Nasi Sambel Tumpang Kediri ini, seolah-olah dia mewakili perasaan para perantau, untuk segera pulang, kembali ke tanah kelahirannya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.