Berita Nasional Terpercaya

Kalau Pikiran Positif, Aktivitas Apapun Buahkan Hasil Bagus

0

Bernas.id – Awalnya Hartono Hadipurnomo, SE, CHt disarankan kakaknya yang bernama Agus Budiono untuk kuliah di jurusan Aktuaria di Universitas Indonesia. ?Jujur waktu itu, saya buta dengan Aktuaria. Baru ketika menjalani kuliah, saya tahu bahwa itu adalah ilmu asuransi. Parahnya, saya seperti merasa terjebak ketika saya tahu hampir semua mata kuliahnya waktu itu adalah berhubungan dengan matematika. Lulus dari Aktuaria itu saya bilang untung. Saya banyak belajar dan dibentuk waktu saya bekerja di perusahaan asuransi asing di Jakarta. Tujuh tahun setengah, saya belajar dari mulai customer service, training, hingga support beberapa project. Saya juga banyak belajar saat di perbankan selama tiga setengah tahun. Bagi saya itu tahun-tahun yang cukup menantang, tapi saya akui saya banyak dapat ilmu di sana,? ungkapnya ke Bernas.

Diceritakanya tahap pengalaman hidupnya sehingga bisa menemukan jati dirinya. ?Bisa dikatakan, saya menemukan jati diri saya, passion saya dalam dunia kerja saat saya di sebuah perusahaan asuransi ternama. Dua tahun bekerja, saya menemukan passion saya menjadi trainer. Sejak itu, saya berusaha untuk pindah ke departemen training hingga akhirnya atasan membuatkan unit training untuk saya pegang. Mungkin sebagai mainan saya biar saya tidak pindah departemen atau pindah perusahaan. Berdua dengan rekan, saya bangun unit training dan quality assesment dari nol. Bagi saya, itu moment yang sangat luar biasa, dan saya banyak belajar di sana,?tuturnya.

Tahun 2017, trainer ini menginjak tahun ke-13 di dunia asuransi jiwa. Ia telah keliling di tiga perusahaan asuransi jiwa dan satu bank asing. ?Saat ini, saya bergabung di Sequis Life sebagai Regional Trainer. Dunia training adalah passion saya. Saya seperti memiliki kekuatan luar biasa jika itu tentang training, tentang people development. Saya bisa bekerja sampai lupa waktu,? katanya.

Untuk permasalahan yang sering dihadapi dalam pekerjaan, ia menyebut berhubungan dengan manusia. ?Dunia training dunia berhubungan dengan manusia. Paling banyak ditemui adalah berhubungan dengan sikap dan perilaku orang-orang. Tapi, bagi saya itu sebuah tantangan yang bikin saya bisa lebih dewasa. Jadi, enjoy saja. Untuk tantangan peekrjaan ke depan, dunia training dunia yang sangat dinamis. Belakangan ini banyak ilmu-ilmu baru yang masuk ke dunia training. Saya pikir siapapun mereka yang bergelut di dunia training, harus terus mau meng-upgrade skill diri atau mereka punya ilmu akan ketinggalan, termasuk saya jadinya,? jelasnya.

Lingkungan pun diakuinya memengaruhi dirinya hingga menjadi seperti sekarang ini. ?Benar sekali, jika dulu orang tua, guru-guru selalu bilang berteman itu pilih-pilih. Maksudnya pilih yang baik, yang bisa mengajak kepada kebaikan. Jika diluaskan lagi, yang bisa mendukung hidup dan karir kita. Makna lingkungan itu luas ya, bukan hanya lingkungan pertemanan, tapi juga lingkungan keluarga, pekerjaan, tetangga. Nah bicara tentang pengaruh lingkungan, biar kita tidak mudah terbawa-bawa, kita harus punya prinsip. Menurut saya, prinsip itu yang akan terus menjadi pagar diri. Analoginya seperti ikan di laut yang dagingnya tidak asin.  Untuk pencapaian yang paling membanggakan, membangun unit training baru (waktu di perusahaan asuransi), from nothing to be something. Dari scratch hingga menjadi unit yang banyak diminati. Waktu itu, saya berdua dengan rekan membangun unit training dan quality assesment. Berdiri dan suksesnya unit yang kami bangun bersama itu juga berkat mentoring dari leader saya dan support dari teman-teman kantor. Semoga kebaikan mereka dicatat pahala sempurna. Amin,? urainya.

Berpikir positif menjadi kebiasaan yang dibangunnya selama ini untuk mendukung pekerjaannya. Ia menyebut selalu berusaha menularkan habit berpikir positif kepada siapa pun. Berpikir positif itu asal mula kesuksesan menurutnya. Untuk mengembalikan mood agar kembali bersemangat bekerja, ia umumnya mencari sumber insprirasi misal cari video di youtube, baca buku, ataupun mengobrol dengan teman-teman. Ia pun membagikan inspirasi dan sarannya kepada orang lain yang membaca kisahnya ini. Semoga ada yang bisa diambil dari pengalaman hidup saya di sini untuk kebaikan masyarakat Indonesia. Untuk saran, bangun positif mindset. Itu seperti membangun platform hidup. Kalau pikiran sudah positif, aktivitas apapun yang Anda lakukan akan membuahkan hasil yang bagus,? imbuhnya.

Penyuka hobi membaca ini mengungkapkan tentang tokoh yang diidolakan sehingga bisa membuat termotivasi. ?Kedua orang tua saya. Bukan dari kata-katanya, tapi dari sikap keseharian mereka dan cara mereka mendidik saya. Dulu waktu kecil saya sering dimarahi, dijewer, dipukul, tapi itu semua ternyata yang membentuk saya. Sekarang keduanya sudah tidak ada, tapi nilai-nilai ajarannya masih terasa di diri saya. Di luar kedua orang tua saya,  jika ditanya siapa lagi yang spesifik, saya tidak memiliki tokoh idola tertentu. Saya banyak ambil pelajaran dari banyak orang. Mungkin bisa dibilang, yang membuat saya termotivasi adalah perjalanan kehidupan ini. Saya pernah termotivasi dari motivator, dari pengusaha, dan bahkan dari tukang becak dan tukang rumput di komplek saya,? bebernya.

Pemilik cita-cita waktu kecil menjadi pengusaha ini membocorkan rencana dalam waktu dekat dan impiannya ke depan. ?Untuk project, saat ini, saya juga sedang mendalami coaching, ilmu yang baru seumur jagung di Indonesia, tapi sudah membawa dampak yang luar biasa. Saya pikir semua trainer harus punya skill ini. Untuk impian terbesar ke depannya, (1) Indonesia bebas korupsi apalagi korupsi besar-besaran, yang sepertinya kok ya mudah sekali dilakukan di Indonesia; (2) Masyarakat Indonesia tidak mudah termakan hoax, menjadi masyarakat yang lebih cerdas dan bijak; (3) Masyarakat indonesia tertib berkendara, tidak ada motor naik pedestrian, berhenti di belakang zebra cross, mobil tidak parkir sembarangan; (4) Masyarakat indonesia buang sampah pada tempatnya; (5) Tumbuh budaya antri . Sisanya, hanya mimpi-mimpi kecil saya, salah satunya sedang berupaya kembali ingin punya perusahaan sendiri,? pungkasnya. 

Leave A Reply

Your email address will not be published.