Berita Nasional Terpercaya

Ingin Menjadi Guru yang Dicintai Anak Didik? Penuhi Dulu Syarat Ini

0

Bernas.id – Pernahkah terlintas di benak Anda wahai para pendidik? Ketika Anda berusaha menerangkan sesuatu sampai berulang-ulang tapi siswa tidak mendengarkan? Terkejar-kejar materi dan frustasi karena materi belum dikuasai anak-anak? Atau melihat anak-anak mengangguk-angguk, tapi ketika ditanya tidak ada satu pun materi yang melekat?

Tidak mudah menjadi seorang guru. Selain dibutuhkan kesabaran, dibutuhkan cinta kasih yang tak terbatas kepada anak didik. Ada satu kunci yang utama agar menjadi guru yang dicintai siswa. Kunci pertama adalah jika Anda ingin dicintai, maka Anda harus mencintai. Cintailah anak-anak didik Anda layaknya anak Anda sendiri. Ingatlah ketika Anda menghadapi anak Anda sendiri. Kesenangan mereka akan menjadi kesenangan Anda. Kesedihan mereka pun juga Anda rasakan. Luangkan waktu untuk berkomunikasi empatik dengan anak didik Anda.

Dalam buku Teacher's Effectiveness Training (TET), Thomas Gordon, seorang pakar Disiplin Positif, menjelaskan bahwa sebenarnya hati siswa harus dimenangkan terlebih dahulu sebelum kelas dimulai. Artinya kedekatan antara guru dan siswa menjadi sangat penting. Berapa banyak dari Anda yang mengenal betul setiap siswanya satu persatu? Apa kesukaan mereka? Berapa orang saudara yang mereka miliki? Apakah Anda peduli dengan hal-hal seperti itu? Jika Anda baru mengenal satu atau dua orang siswa maka Anda perlu menggali lebih dalam tentang anak didik.

Siswa yang mulai terbuka dengan mencurahkan isi hatinya kepada Anda adalah suatu pertanda baik. Pertanda Anda mulai mendapat kepercayaan. Pada dasarnya setiap individu senang jika ada orang lain yang ingin mengenal mereka lebih jauh. Mereka akan merasa dihargai.

Kunci kedua adalah keterbukaan. Bagikan sedikit pengalaman pribadi Anda, cerita Anda, kesalahan-kesalahan Anda di masa lalu agar siswa dapat mengambil hikmah. Siswa akan melihat bahwa gurunya bukan makhluk yang sempurna dan juga punya kesalahan. Lakukan kegiatan ini dengan tulus. Sampaikan juga bahwa sangatlah wajar membuat kesalahan asal kita mau belajar dari kesalahan kita. Siswa pun ingin mengenal Anda lebih jauh. Anda akan menumbuhkan hubungan yang dilandasi rasa kasih sayang antara orangtua dan siswa. Jadilah diri Anda apa adanya.

Senyum dan sapa adalah kunci ketiga. Sapa setiap siswa setiap hari dengan menyebutkan karakteristik mereka yang menyenangkan di hari itu. Misalnya di hari siswa mengenakan pakaian bebas, Anda dapat mengatakan “Ibu senang dengan kerudung yang kamu pakai. Serasi sekali dengan bajunya.” Atau “Keenan, kamu datang pagi sekali hari ini. Hebat! Besok datang pagi lagi ya, biar kita bisa main basket dulu.”

Memberikan pengalaman belajar sebelum masuk kepada materi ajar. Ranah yang terakhir sudah masuk ke dalam ranah mengajar di kelas. Manusia adalah makhluk pembelajar. Ia akan belajar dengan sendirinya terhadap hal-hal yang ia sukai. Kegiatan memberi pengalaman belajar bertujuan menumbuhkan rasa suka. Mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan bercerita, memberikan simulasi, menampilkan video, sampai mendengarkan musik.

Ada banyak hal dalam dunia pendidikan anak-anak yang berada di luar materi ajar. Mendidik tidak sekedar menuangkan apa yang ada di otak Anda ke otak anak-anak. Mendidik perlu rasa. Jika Anda ingin dicintai siswa, Anda harus belajar mencintai.

Leave A Reply

Your email address will not be published.