Berita Nasional Terpercaya

Awas! Mengunggah Foto Amal Sholih di Sosmed Dapat Merusak Amal

0

Bernas.id – Hidup di dunia berteknologi canggih seperti saat sekarang ini, tak jarang update status di sosmed menjadi kebutuhan, segalanya harus dilaporkan ke dunia tanpa batas tersebut. Hal ini juga tidak kalahnya dalam beramal sholih. Banyak yang ingin menjadikan sosmednya sebagai ladang dakwah, namun berhati-hatilah! Tentu kita akan merasa rugi bila telah bersusah payah beramal sholih, namun kita pulalah yang merusaknya hanya karena kecerobohan kita, merusak amalan, menjadikannya sia-sia. Tentu kita tidak mau. Waspadalah, perlu diperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:

1. Riya (pamer);

Yang kita tahu bahwa riya itu merupakan keinginan untuk memperlihatkan amal kebaikan kepada orang lain, melakukan sesuatu demi manusia bukan karena Allah. Padahal sudah secara tegas telah Allah jelaskan, ?Maka celakalah orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap sholatnya, yang berbuat riya..?(QS. Al- Ma?uun:4-6). Adapun ciri orang yang suka riya yakni, saat sendirian ia bermalasan beramal sholih, namun ketika banyak orang ia bersemangat. Semakin semangat beramal sholih saat dapat pujian dan tidak beramal jika sudah sekali dikritik.

2. Ujub(bangga);

Bila tidak berhati-hati maka hal kecil yang ada pada diri bisa tergelincir ke dalam ujub. Terutama dalam beramal sholih. Tanpa disadari sering diantara kita justru telah menjadi ujub misalnya; merasa diri telah berbuat lebih baik dari pada orang lain, merasa memiliki kekuasaan, merasa sangat terkenal banyak orang, memiliki kecerdasana dan kesempurnaan fisik.

3. Takabur (Sombong).

Nah, yang satu ini lebih berbahaya lagi, salah satunya senang sekali meremehkan dan bahkan merendahkan orang lain. Sikap ini tidak hanya dapat merusak amal sholih bahkan bisa mencelakakan diri dengan keangkuhan dan kesombongannya. Ini sebenarnya juga sudah dijelaskan dalam firman-Nya, ?Sesungguhnya Dia (Allah) tidak menyukai orang-orang yang sombong.? [QS. An-Nahl:23] dan juga dalam QS. Luqman:18, ?Dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.?  Maka beramallah tanpa merasa diri superior, tanpa tinggi hati, dan tanpa merasa diri yang paling suci, berharaplah kepada Allah. Semua itu jika kamu lakukan hanya berharap penilaian manusia, maka yakinlah tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa lelah yang berkepanjangan. Karena sesungguhnya pakaian sombong hanya milik Allah.

Jadi, tugas kita setelah beramal sholih itu menyembunyikanya. Cukuplah Allah yang tahu. Agar kita tidak berharap sanjungan ataupun pujian. Karena Imam Adz-Dzahabi mengatakan, ?Seorang yang ikhlas itu adalah ia yang dengan senang hati menyembunyikan amal sholihnya sebagaimana ia menyembunyikan semua kemaksiatan dan dosa-dosanya.? Nah, bagaimana dengan memposting foto amal sholih, yang niatnya syiar dakwah?

Sungguh meskipun niat kita untuk syiar, namun lebih baik berhati-hati. Dikhawatirkan saat kita mempostingkan amal sholih dan berharap orang me-like dan mengomentari, tentu akan membuat diri kita merasa bangga, sombong. Percayalah! Seberapa banyakpun amal sholih kita, semua tidak bernilai jika masih ada riya, ujub, dan sombong. Maka, tetaplah menyimpan rapi amal sholih yang kita lakukan, menjadikan Allah sebaik-baik penilaian.

Sayang banget kan jika kita yang beramal namun akhirnya sama saja dengan mereka yang tidak sama sekali beramal. Tentu banyak ragam kerugian yang kita dapati. Jadikan amalan-amalanmu berkualitas dalam penjagaan, jangan mau disamakan dengan orang yang tidak beramal. Mari bangun kebiasaan baik saat beramal, dengan selalu menjadikan Allah-lah sebagai saksi. Ada sesuatu yang lebih baik untuk ditunjukkan selain mem-posting  foto saat ibadah di sosmed, yaitu ketaatanmu pada Rabb-mu, berani?.

Leave A Reply

Your email address will not be published.