Berita Nasional Terpercaya

Wow! Ternyata Ini Cara Raditya Dika Menggali Ide Dalam Tulisan

0

Bernas.id – Siapa yang tak tahu dengan salah satu artis ternama di Indonesia, Raditya Dika? Dengan segala komedinya yang selalu membuat tawa tanpa disadari. Pantas saja, Raditya Dika memang dikenal sebagai penulis tulisan jenaka. Di balik isi bukunya yang selalu mengundang tawa, ia pun juga tak ragu untuk mengambil nama judul buku dengan salah satu nama hewan, yang terus membuat pembaca semakin penasaran dibuatnya.

Baca juga: 51 Jenis Font Keren untuk Desain dan Menulis Buku 2021

Lihatlah, dua judul bukunya yang terkenal adalah Kambing Jantan dan Manusia Setengah Salmon, yang mana kedua judulnya diambil dari nama hewan, sebagai pembeda dari judul buku lainnya. Hasilnya, semua buku karangannya pun laris di pasaran.

Semua pasti bertanya-tanya,

“Apa sih rahasia Raditya Dika bisa mendapatkan ide seperti itu? Saya pernah mencoba, tapi selalu mentok”.

Mau tau rahasianya?

Semua memang butuh proses, karena menulis itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak calon penulis dalam membuat karyanya langsung menulis, tanpa adanya persiapan matang terlebih dahulu. Selanjutnya, cerita mentok dan menulis cerita baru lagi, lalu mentok lagi di tengah cerita. Kebanyakan calon penulis tidak menyadari tentang pentingnya persiapan penulis, yang mana harus sama kerja kerasnya dengan proses menulisnya.

Tapi sebelum terjun lebih jauh tentang persiapan menulis. Adakalanya sebelum menulis, penulis harus memikirkan ide secara jelas dan menarik. Karena apa? Karena tulisan berawal dari ide. Ide mentok, tulisan pun mentok.

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Teks Persuasif Sesuai Jenis dan Strukturnya?

Ide memang sulit dicari. Ingin sekali menulis cerita, tapi yang ada hanya di depan laptop berjam-jam karena tak tau harus menulis apa. Nah, bagi Raditya Dika, ide tidak datang begitu saja, namun harus terus menggalinya. Intinya, penulis harus benar benar sadar dengan apa yang ada di sekitar dan apa yang ada di dalam hati. Karena kuncinya adalah ide datang dari kegelisahan.

“Mengapa harus kegelisahan? Kan juga bisa dari kebahagiaan dan kesenangan? Bukankah itu lebih baik?”

Jawabannya, karena kegelisahan adalah emosi negatif. Semakin emosi itu negatif, maka semakin mudah untuk menggalinya. Jika penulis sudah mudah menggali ide, maka semakin mudah pula untuk menemukan sebuah ide yang menarik. Tidak percaya? Contohnya, isi buku Raditya Dika yang berjudul 'Malam Minggu Miko', diambil dari kegelisahan hatinya sendiri yang hampir setiap minggu nyaris tidak berkencan dengan pacar karena memang tidak punya pacar. Bukankah itu kegelisahan yang sederhana, bukan? Dari cerita yang sederhana, Raditya Dika pun terus mengembangkannya dan mengubahnya menjadi sebuah buku jenaka.

Tidak hanya Raditya Dika, Anda pun juga bisa menerapkannya. Dengan terus membiasakan diri untuk menulis tentang kegelisahan hati di buku curhatan Anda. Tulislah terus-menerus setiap harinya. Dijamin, tulisan Anda semakin hari akan semakin berkembang dan berinovasi. Lalu ada yang bertanya,

“Bagaimana kalau saya tidak merasa adanya kegelisahan sedikit pun?”.

Hei, setiap manusia pasti mempunyai masalah, baik besar maupun kecil. Lantas, apa masalah yang sedang Anda hadapi bukan suatu kegelisahan?

Bagaimana? Anda tertarik? Silahkan mencoba!

Baca juga: Teks Eksplanasi Adalah Kalimat Penjelasan, Benarkah? Ini Pengertian dan Ciri-cirinya!

Leave A Reply

Your email address will not be published.