Berita Nasional Terpercaya

Mengenal Pulau Bokor dan Pulau Rambut, Dua Pulau Cagar Alam di Kepulauan Seribu

0

Bernas.id – Kepulauan Seribu punya segudang daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Semakin mengenal, semakin banyak orang jatuh cinta. Wilayah Kepulauan Seribu terdiri dari sekitar 110 pulau, terdapat beberapa daratan yang masih utuh dan dipertahankan sebagai tempat hidup alami dari berbagai jenis spesies satwa khas Nusantara. Dua di antaranya adalah, Pulau Bokor ditetapkan sebagai pulau cagar alam laut dan Pulau Rambut ditetapkan sebagai pulau cagar alam burung.

Pulau Bokor

Pulau Bokor adalah salah satu pulau cagar alam di Kepulauan Seribu. Tempat ini tidak dihuni manusia, tetapi menjadi habitat asli dari berbagai jenis satwa liar yang dilindungi. Beberapa di antaranya adalah primata jenis Kera Ekor Panjang, kura-kura, biawak dan kadal. Karena letaknya berdekatan dengan Pulau Rambut yang merupakan pulau konservasi bagi beragam jenis burung, maka di Pulau  Bokor ini juga banyak ditemukan beragam spesies burung.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 7 Tanggal 3 Mei 1939 (staadblad 245), Pulau Bokor dengan luas area 18 hektar kemudian ditetapkan sebagai pulau cagar alam. Pantai alami berpasir putih yang lembut dan perairan biru jernih serta aneka satwa liar yang hidup bebas menjadi daya tarik utama pulau ini bagi wisatawan. Untuk mencapainya, pengunjung dapat menggunakan kapal kayu yang bisa disewa dari nelayan sekitar. Namun karena bukan pulau untuk berwisata umum, maka tidak ada fasilitas untuk menginap. Biasanya tamu yang datang akan bermalam di pulau terdekat, misalnya Pulau Lancang.

Pulau Rambut

Pulau Rambut luasnya sekitar 45 hektar, terletak berdekatan dengan Pulau Bokor dan Pulau Untung Jawa. Pada perairannya, terutama di pantai, banyak ditumbuhi tanaman bakau. Sedangkan pada dasar perairan terdapat aneka terumbu karang sangat indah. Sementara itu, di wilayah daratan pulau ini banyak ditumbuhi pepohonan yang menjadi tempat hidup beragam jenis spesies burung.

Pulau ini kerap dijuluki sebagai Pulau Kerajaan Burung dan disebut-sebut menjadi ?surga burung?. Setidaknya terdapat sekitar 20.000 ekor burung dari 22 jenis spesies burung air dan 39 jenis spesies burung darat. Sebagian besar merupakan burung penetap yang menghuni Pulau Rambut sejak dulu. Namun ada juga beberapa jenis burung migrasi, terutama ketika di negara asalnya sedang musim dingin. Jika burung migrasi berdatangan, maka jumlahnya bisa mencapai berkali-kali lipat dari jumlah aslinya.

Beberapa jenis burung yang menghuni Pulau Rambut antara lain adalah Cagak Merah (Ardea Purpurea), Cagak Abu (Ardea Cinerea), Kuntul Besar (Egretta Alba), Kuntul Kecil (Egretta Garzetta), Kuntul Karang (Egretta Sacra), Bluwok (Mycteria Cinerea), Roko-roko (Plegadis Falcinellus), Pecuk Ular (Anhinga Melanogaster), Kuntul Sedang (Egretta Intermedia), dan kuntul Kerbau (Bubulcus Ibis).

Untuk memudahkan pengunjung saat mengamati burung-burung dari kejauhan, pengelola tempat ini membangun menara setinggi 15 meter. Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan Pulau Rambut sebagai Cagar Alam (sejak tahun 1999), tepatnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 275/Kpts-II/1999 Tanggal 7 Mei 1999.

Leave A Reply

Your email address will not be published.