Berita Nasional Terpercaya

Dunia Semakin Terbuka dengan Adanya Teknologi

0

Bernas.id – Ditto Anindita awal mengenal komputer dimulai sewaktu SD pada saat kakak tertua kuliah di ITB Bandung. Saat itu, orang tuanya membeli komputer untuk keperluan kuliahnya tersebut. Waktu itu, komputer menjadi sebuah barang masih tergolong aneh, tidak banyak orang yang punya atau tahu tentang kegunaan benda tersebut. Karena peran orangtua dan kakaknya inilah ia memiliki kesempatan untuk bisa memegang dan mulai menekuni hal-hal yang berhubungan dengan komputer sejak dari dini.

Baca juga: Apa Itu Jurusan Sistem Informasi? Inilah Mata Kuliah dan Prospek Kerjanya

“Saat ini saya berprofesi sebagai pengembang software. Saya memiliki sebuah perusahaan pengembang software bernama PT RuangKerja SE. Selain menjalankan perusahaan ini, saya juga sedang memulai perusahaan startup yang bergerak di bidang chatbot bernama Botika,” ungkapnya ke Bernas.

Diceritakannya, masa kecilnya, banyak dipenuhi dengan bermain game komputer. Karena gemar bermain komputer, mau tidak mau, ia harus belajar juga bagaimana menginstal dan menjalankan game baru. Saat itu komputer belumlah secanggih sekarang. Hampir segala sesuatunya harus dilakukan dengan cara mengetikkan perintah komputer secara manual. Belum ada mouse, layarnya pun masih berwarna hijau. Dengan banyak mencoba-coba dan trial error seperti ini, ia menjadi semakin tahu teknis bekerja dengan komputer secara otodidak.

Seiring dengan waktu, ia mulai mencoba untuk membuat program komputer. Mulai dari hal yang sederhana dan untuk sekedar hobi. Pada awalnya, ia berpikir bahwa semua orang pasti juga bisa membuat program komputer karena baginya membuat program komputer cukuplah mudah dan menyenangkan. Namun, setelah beberapa saat, ia baru menyadari bahwa tidak semua orang bisa membuat program komputer.

Baca juga: 5 Universitas Jurusan Sistem Informasi Terbaik di Indonesia

Selanjutnya, ia mulai membuat banyak program dengan tujuan yang beragam mulai dari game sampai dengan website. ”Pada masa awal kuliah, saya memenangkan kompetisi nasional lomba membuat game untuk mobile phone yang diselenggarakan oleh IM2 dan Siemens Indonesia. Ada rasa puas dan bangga karena saya berhasil menjadi juara, mengalahkan peserta dari banyak universitas ternama dengan latar belakang teknologi informasi, padahal saya malah kuliah di jurusan yang tidak nyambung dengan komputer, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris Sanata Dharma. Selepas masa kuliah saya membuat sebuah program komputer untuk industri retail. Dan dari program tersebut berdirilah perusaahan saya yang sekarang PT RuangKerja SE,” bebernya.

Dikatakannya, stigma bahwa komputer adalah sesuatu yang rumit dan hanya bisa dikuasai oleh orang yang belajar khusus di universitas teknologi informasi masih cukup kuat di benak banyak orang.

“Saya masih ingat sebuah peristiwa dimana ada customer, berkomentar bahwa kami tidak akan bisa membuat program tersebut dengan ucapan: wong sekolahnya saja nggak sampai master. Saat ini produk yang saya rilis telah digunakan oleh puluhan ribu pengguna tersebar di banyak tempat di Indonesia dan memenangkan penghargaan pada lomba-lomba berskala nasional,” katanya.

Baca juga: 13 Universitas Jurusan Akuntansi Terbaik Indonesia dan Luar Negeri

Menemukan passion di bidang pemrograman menjadi alasannya untuk terus menekuni bidang pekerjaannya saat ini. “Passion ini yang membuat saya bisa bekerja dengan lebih keras dan dalam jangka waktu yang panjang. Selain itu, komputer telah menjadi bagian dari kehidupan manusia, dan akan semakin dekat lagi di setiap kegiatan kita di masa depan. Untuk permasalahan yang paling sering dihadapi, bergelut dengan teknologi membuat ia harus selalu belajar tentang hal yang baru. Ini adalah konsekwensi dari perkembangan teknologi itu sendiri. Apa yang saya ketahui beberapa tahun yang lalu, akan tidak relevan lagi di masa kini. Untungnya, sekarang telah ada internet. Kendala teknis yang saya hadapi, pasti juga dihadapi oleh orang lain di belahan dunia sana. Hanya dengan modal internet ,kita bisa menemukan solusi dengan cepat. Tidak seperti di masa lalu, dimana untuk belajar, kita susah menemukan sumber referensi,” paparnya.

Untuk tantangan ke depan, ia menyebut dengan adanya teknologi, dunia akan semakin terbuka. “Dunia semakin terbuka dengan adanya teknologi. Saat ini negara lain sudah masuk ke Indonesia dengan cepat dan leluasa melalui teknologi. Mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, Google dan masih banyak lainnya, orang asing bisa mendominasi pasar Indonesia. Persaingan di masa kini semakin ketat karena batasan wilayah yang sudah menjadi semakin kabur.  Di lain sisi, SDM Indonesia di bidang Teknologi Informasi, masih kalah kualitasnya dengan negara lain. Ini sangat disayangkan, karena bahan belajar apapun yang diperlukan, yang dipelajari oleh orang asing, dapat juga diakses oleh masyarakat kita. Untungnya, beberapa tahun belakangan ini, generasi muda sudah semakin terbuka terhadap kemajuan teknologi. Banyak diantara kita yang terinspirasi dengan perusahaan startup digital nasional yang menjadi sukses seperti Gojek, Traveloka atau BukaLapak. Perusahaan seperti ini menjadi andil dalam meningkatnya minat generasi muda untuk belajar dan berkompetisi di dunia IT, “urainya.

Baca juga: Inilah 6 Sertifikasi Akuntansi Bagi Profesi Akuntan di Indonesia

Ia pun meyakini bidang pekerjaan yang digeluti ini penting dilakukan dan dibagikan kepada masyarakat.”Di masa kini teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kehidupan sehari – hari. Salah satu sebabnya adalah karena smartphone, yang telah menjadi ‘barang umum’ yang dimiliki setiap orang. Smartphone membuat kita bisa menggunakan teknologi untuk keperluan sehari-hari dengan sangat mudah. Mulai dari membeli baju, makanan, transportasi maupun liburan, semua dilakukan dengan menggunakan teknologi ini. Smartphone adalah juga sejenis komputer yang menjalankan berbagai macam program. Tanpa adanya program, komputer tidak dapat berinteraksi dan berguna bagi seseorang. Pekerjaan saya adalah membuat program komputer untuk bisnis. Dengan menggunakan program ini, seseorang dapat menghemat banyak waktu dan biaya, dibandingkan bila ia menggunakan cara-cara lama secara manual,” urainya.

Pengembang software ini memberikan inspirasi dan sarannya kepada orang lain yang membaca kisahnya ini. “Setiap orang memiliki ketertarikan dan tujuan hidup yang berbeda – beda. Dengan mengetahui apa yang menjadi passion diri kita sejak awal, kita bisa sejak awal memilih apa tujuan hidup kita. Dengan memilih profesi sesuai dengan passion kita, maka secara otomatis kita akan menjadi lebih bahagia dalam hidup, sehingga mau bekerja keras dan tidak gampang menyerah, yang akhirnya akan membuat kita lebih cepat mencapai kesuksesan. Untuk saran, kesuksesan hanya dapat diraih dengan kerja keras. Dan seseorang hanya akan mau berjuang untuk meraih sesuatu yang menjadi pilihannya. Begitu juga sebaliknya, bila kita memilih profesi yang tidak kita sukai, maka otomatis kita akan bekerja setengah hati dan tidak akan ada keinginan untuk bekerja secara maksimal. Jadi kuncinya, carilah profesi yang sesuai dengan passion kita. Dan jadilah ahli di bidang tersebut,” tukasnya.

Baca juga: Daftar Universitas Kuliah Jurusan Bisnis Manajemen di Indonesia

Menjadi juara nasional pada lomba membuat game untuk mobile phone menjadi pacapaian yang membanggakannya. Ia pun menjadi sadar bahwa dirinya memiliki keahlian yang lebih dari orang lain sehingga membuat semakin percaya diri untuk terus menekuni bidang pekerjaannya. Penyuka hobi meditasi ini pun membocorkan rencana dalam waktu dekat dan impiannya ke depan.

“Saya sedang mengembangkan sebuah startup digital, yang bernama Botika, yang bergerak di bidang kecerdasan dan machine learning. Produk utamanya adalah chatbot, yaitu sebuah system yang membantu pemilik bisnis untuk dapat menjawab secara otomatis pertanyaan-pertanyaan yang masuk dari customer via chat. Untuk impian saat ini, target terdekat saya adalah membangun Botika untuk dapat menjadi perusahaan berskala multinasional,” pungkasnya.

Baca juga: 14 Universitas Jurusan Teknik Informatika Terbaik di Indonesia

Leave A Reply

Your email address will not be published.