Berita Nasional Terpercaya

Pahami Knowledge Economy Agar BUMDesa Menjadi Semakin Urgen dan Maju

0

 

Bernas.id – Dengan memahami knowledge economy ada celah untuk menjadikan BUMDesa yang kita bina selangkah lebih maju. Menurut penuturan Dirjen Kemendes PDTT, Erani bahwa “Managemen Bumdesa Bersama merupakan instrumen sumberdaya ekonomi tingkat kecamatan yang kuat, handal dan luas namun masih diperlukan konsolidasi bersama antar desa, baik melibatkan swasta maupun pemerintah. Hal ini diperlukan agar Bumdesa Bersama dapat menjadi sumberdaya ekonomi perdesaan yang mapan. Ada ruang dalam UU Desa (6/14), yang tidak hanya sekedar pemanfaatan potensi desa namun memunculkan usaha-usaha milik desa dalam kegiatan kawasan agar dapat menjadi kekuatan besar yang berskala ekonomi lebih luas.” Semarang, (11/17).

Penguatan yang perlu dilakukan oleh BUMDesa terdapat beberapa aspek utama. Apa saja? Ada setidaknya empat (4) konsensus dasar dan penting Knowledge Economy Erani, bagi penguatan BUMDesa Indonesia, yuk simak empat hal berikut:

Pertama,  Kolaborasi yang Sinergis dalam skala ekonomi yang cukup dan platform yang utuh. Bumdesa Bersama menurut fakta di lapangan terbukti menjadi sumberdaya ekonomi besar, terdapat dana UPK Eks PNPM sebesar 12,8 Triliun masih berjalan dan berkembang. Dalam praktiknya perlu melakukan konsolidasi organisasi dalam pengelolaan ekonomi dalam kawasan perdesaan. Mengapa demikian? “Alasan utama adalah terdapat sekitar 75.000 desa terpencar-pencar, dapat diringkas ke dalam beberapa zona ekonomi unggulan yang lebih kecil kedalam skema kolaborasi bersama dan platform kerjasama antar desa maupun antar kecamatan yang utuh”. Dengan melakukan kolaborasi dalam skala ekonomi yang utuh menjadikan pembangunan perdesaan tidak bersifat individual, tercukupi skala ekonomis, dan memungkinkan terjadinya agregasi kapital yang cukup sehingga kegiatan antar desa dapat secara maksimal berjalan dalam skema program pembangunan kawasan perdesaan. Hal ini menjadikan pemerintah dengan mudah memantau dan menumbuhkembangkan program pembangunannya

Kedua,  Promosi dan Agregasi usaha. Promosi atas sumberdaya lokal menjadi memungkinkan dilakukan serta dibutuhkan untuk menjangkau pasar yang lebih besar. Agregasi dan promosi memungkinkan untuk dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, karena biaya dalam promosi membutuhkan skala dan nilai ekonomi yang besar, sementara ini tidak dapat dilakukan oleh BUMDesa di desa namun hanya bisa dilakukan oleh pelaku usaha besar, dan kapasitas tersebut hanya dimiliki BUMDesa Bersama di tingkat kecamatan. 

Ketiga, Advokasi dan dukungan lintas sektoral oleh pemerintah. Pemerintah pusat hingga daerah serta desa perlu membangun advokasi pelaku ekonomi desa. Desa melalui penerbitan Perdes (peraturan desa) dibutuhkan agar afirmasi yang adil dalam persaingan ekonomi, agar pelaku kecil dapat bersaing dengan pelaku besar. Advokasi hukum dan perangkat aturan diperlukan agar sistem ekonomi yang adil terjadi, sehingga Bumdesa dapat melakukan kapitalisasi ekonomi yang lebih mapan, dan dengan agregasi organisasi yang kuat serta perbaikan managemen ke arah yang lebih baik. Dukungan pemerintah diperlukan agar menjadikan pembangunan perdesaan mencapai momentum yang baik untuk berkembang.

Keempat, Dapatkan dukungan masyarakat dalam pengembangan 'Knowledge Economy' BUMDesa. Dalam pembangunan kawasan perdesaan, menumbuhkembangkan Bumdesa Bersama membutuhkan waktu yang cukup, dan tidak hanya itu saja, Pemahaman yang utuh diperlukan dalam setiap kegiatan peningkatan kapasitas baik yang konseptual maupun teknis dengan mendatangkan berbagai narasumber. Masyarakat sangat perlu dilibatkan, sosialisasi perlu digalakan agar mereka mereka merasa memiliki. Dengan dukungan segenap elemen masyarakat memudahkan terjadinya transfer pengetahuan, dan semakin mereka memahami tujuan maka semakin mudah kegiatan dan program tersebut berhasil.

Sebagai solusi alternatif, keseluruhan poin Knowledge Economy ini perlu diupayakan dan diperjuangkan terus oleh BUMDesa agar pengarusutamaan pembangunan kawasan perdesaan dapat, tidak hanya memajukan kegiatan industri dan manufaktur perdesaan saja, namun seluruh usaha desa baik pertanian, perikanan, dan seluruh aspek usaha desa dapat berjalan dengan baik dan lebih sinergi dalam memajukan skala ekonomi desa yang lebih luas.

Sudahkah kita terinspirasi untuk membangun desa mandiri, melalui empat keyword knowledge economy ini?

Leave A Reply

Your email address will not be published.