Berita Nasional Terpercaya

Berbuatlah Sesukamu, Tapi Ingat Allah Mengetahui Semua Perbuatanmu

0

Bernas.id – Kita tentu merasa bahagia ketika diberikan karunia oleh Allah SWT berupa keteguhan dalam beriman dan berislam. Perjalanan panjang yang kita lewati, semakin menguji keistiqamahan kita dalam mempertahankan karunia yang besar tersebut.

Kita hidup ini tentunya penuh dengan pengawasan orang lain. Sebagai anak selalu dalam pengawasan orang tua, sebagai murid selalu dalam pengawasan guru, dan juga sebagai seorang karyawan selalu dalam pegawasan atasan. Bagaimana rasanya ketika kita bekerja di kantor jika atasan kita mengawasi dengan ketat? Segala gerak gerik kita diperhatikan. Maka kita pun akan merasa grogi dan deg-degan dibuatnya. Kita takut ketika apa yang kita kerjakan salah dan membuat marah atasan. Sehingga kita ingin memberikan yang terbaik bagi atasan, dengan memberikan karya yang memuaskan.

Mari kita kembalikan kondisi kita, siapapun kita termasuk di dalamnya atasan, presiden dan semua yang ada di dunia ini juga tidak terlepas dari pengawasan Allah SWT (yang disebut dengan muraqabbatullah), dzat yang memiliki kita. Di mana pun berada, Allah SWT akan senantiasa mengawasi gerak-gerik kita. Ingat kembali kisah teladan dari Khalifah Umar Bin Khatab ra. Sebagai seorang khalifah, beliau sangat amanah dalam menjalankan tugasnya. Dia ingin memastikan bahwa kondisi masyarakatnya dalam keadaan baik. Maka pada suatu malam yang kelam, ketika waktunya orang tertidur dengan pulasnya, beliau mengadakan ronda malam keliling rumah penduduk.

Dari kejauhan beliau melihat masih ada rumah dengan lampu yang terang benderang. Maka ia melangkahkan kaki ke sana. Karena mendengar pembicaraan dari dalam, beliau mencoba mendengarkan apa gerangan yang sedang mereka bahas. Dan akhirnya beliau mengetahui bahwa di rumah tersebut tinggallah seorang ibu dengan anak gadisnya yang sedang mempersiapkan barang dagangan untuk dijual besok, yakni berupa susu. Mereka menuangkan susu ke dalam wadah. Lalu sang ibu berkata, ?Hai anakku, mengapa tidak kau campur saja susu ini dengan air tawar? Dengan demikian kita akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, toh orang-orang yang membeli pun tidak akan mengetahuinya karena dengan ditambah sedikit air tidak akan merubah rasa susu ini.? Dengan halus sang anak menolak permintaan ibunya, ?Ibu sayang meskipun tidak ada orang yang melihat dan mengetahui perbuatan kita, sesungguhnya Allah pasti tahu kan?? Demikia, khalifah Umar bin Khatab sangat berkesan dengan jawaban anak perempuan itu, sampai beliau menitikkan air mata.

Sudahkah kita menanamkan nilai muraqabbatullah tersebut dalam diri kita? Kalau kita melihat kondisi di sekitar kita, sangat berkebalikan dengan kisah ibu dan anak penjual susu seperti di atas. Sekarang, para pedagang akan melakukan apa saja demi memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat. Penjual bakso yang curang akan menambahkan formalin agar baksonya lebih tahan lama dan tak jarang yang mencampuri daging dengan daging yang haram. Pedagang es yang curang bisa mengaku memakai gula murni untuk memberikan rasa manisnya, padahal memakai pemanis buatan yang berbahaya bagi tubuh kita. Pedagang daging yang curang bisa menjual daging gelonggongan untuk mendapat hasil lebih banyak. Dan masih banyak lagi, tidak akan cukup kalau kita menyebutkan satu persatu. Dari gambaran contoh di atas, mereka secara terang-terangan merasa tidak takut dengan sesama maupun dengan Rabb-nya.

Ingatlah sesungguhnya Allah SWT mengawasi langsung apa yang terbersit dalam diri kita, terucap dalam lisan kita dan segala perbuatan kita. Selain itu, Allah SWT juga mengutus malaikatnya untuk senantiasa mencatat segala amal perbuatan kita, untuk menjadi bukti kelak di pengadilan Allah SWT. Dan ingatlah kembali bahwa nanti di pengadilan yang penuh keadilan kelak, semua anggota tubuh kita akan menceritakan sendiri apa yang telah dilakukannya. Hanya mulut saja yang yang tidak menjadi saksi, karena di akhirat mulut akan terus mencoba melakukan pembelaan diri. Tapi, bukti-bukti yang Allah SWT miliki sebelum Dia menjatuhkan hukuman pada hambanya sudah sangatlah jelas. Allah SWT mengawasi langsung, melalui dokumen catatan amal dari malaikat dan juga kesaksian anggota tubuh kita.

Ketika kita menyadari sepenuhnya tentu kita menginginkan kelak rapor kita adalah rapor dengan nilai yang sangat memuaskan. Insya Allah, ketika kita menghiasi diri kita dengan muraqabbatullah, kita akan semakin hati-hati dalam berucap dan bertindak, agar kita tidak melakukan kesalahan yang berakhibat fatal. Perlu latihan untuk senantiasa bisa menghadirkan perasaan bahwa kita selalu diawasi Allah SWT. Ketika muraqabbatullah telah hadir dalam diri, maka Insyaallah kita akan menjadi pribadi-pribadi yang istiqamah, pribadi yang jujur dan amanah dan pribadi yang ikhlas. Ingatlah ?Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Alloh SWT.? Mari kita berlomba untuk menanamkan muraqabbatullah dalam diri kita, dengan cinta bukan karena terpaksa. Karena kita sebagai hamba-Nya cinta pada Ridha-Nya, karena kita merindukan syurga-Nya. Wallahua?lam bishawab.

Leave A Reply

Your email address will not be published.