Berita Nasional Terpercaya

Presiden Jokowi Sambut Positif Kesatuan Pemuda Islam Indonesia

0

YOGYAKARTA, Bernas.id – Presiden RI Joko Widodo menyambut positif Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di Candi Prambanan, Sleman, Jogjakarta pada 16-17 Desember 2017 yang diprakarsai Kemenpora.

Presiden RI Joko Widodo menaruh perhatian tinggi terhadap kegiatan apel dan kemah kebersamaan pemuda Islam Indonesia di Candi Prambanan. Saking pentingnya, orang nomor satu di Indonesia itu datang secara khusus ke Jogjakarta untuk menjadi inspektur apel kebangsaan tersebut.

“Saya ke Jogja dari Jakarta, acara saya cuma satu. Menghadiri acara apel dan kemah kebangsaan. Kita ini negara besar. Negara dengan 17 ribu lebih pulau, 714 suku, dan 1100 lebih bahasa lokal. Sebagai negara besar dari ribuan pulau yang bersatu itu prestasi yang patut dibanggakan, harus terus dirawat dan harus terus kita jaga karena itulah yang membuat negara-negara lain ingin banyak belajar mengenai ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah ke kita,” jelas Jokowi, panggilan karib Presiden RI tersebut.

Dalam event yang merupakan salah satu program unggulan Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Pemuda, yang dipimpin Asrorun Ni?am Soleh ini mengajak pemuda dari dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Banser NU dan KOKAM, merawat bumi. Mengingat, bumi menjadi saksi atas terbentuknya Indonesia.

?Secara simbolik event ini menyampaikan persatuan masyarakat Indonesia yang diwakili pemuda ansor dan Muhamadiyah sebagai elemen terbesar pemuda Islam di Indonesia demi meneguhkan kebersamaan dari komitmen persaudaraan kebersamaan agama yang dibingkai dengan konteks keberagaman dan negara kesatuan Republik Indonesai (NKRI),? tutur Asrorun Niam.

Penetapan lokasi Candi Prambanan sendiri memang sengaja ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan karena sebagai simbol perdamaian kepada masyarakat bahwa perbedaan agama, suku, ras, dan budaya tidak akan mengurangi komitmen persatuan sebagai negara-bangsa yakni satu bangsa, satu nusa, satu bahasa-Indonesia, ini adalah salah satu maksud diambilnya tema tersebut mengingat kondisi di beberapa wilayah Indonesia tengah dilanda bencana.

Asrorun Ni?am menilai kehadiran pemuda Ansor dan muhammadiyah menjadi bagian terpenting untuk pemersatuan bangsa, karena ketika ada fase trilogy persaudaraan internal yang penting dalam kontek berbangsa dan beragama.

?Ketika situasi di internal tuntas, maka akan ada kesepahaman, dan itu akan menjadi modal besar dalam merajut kebersamaan, apalagi secara populasi muhammadiyah dan NU merupakan  elemen besar republik, jika ini tuntas maka sekat ke sendiri menjadi kesatuan komitmen, dan pekerjaan rumah bangsa terbesar terkait harmoni dan sosial akan tuntas, dan kedepan bisa membangun berdasarkan kebersamaan bangsa,? jelasnya.

Asrorun Ni?am Soleh mengaku pihaknya telah mempersiapkan program kedepan untuk melanjutkan langkah kedepan pasca perhelatan ini.

“Kita ingin melibatkan pelajar yang diikat berbagai latar belakang organisasi, bukan kompetisi yang hasilkan destruksi tapi kolaborasi yang menghasilkan kerja bersama, saya ingin komitmen  kepelajaran yang membantu dalam ilmu pengetahuan wirausaha interprener yang mendesak kontruksi global,” tambahnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.