Berita Nasional Terpercaya

Bagi Kamu yang Berbisnis, Belajarlah Dari Tim Sepakbola Asal Italia Ini!

0

Bernas.id ? Bagi para pecinta bola, pasti tahu sebuah tim asal Italia bernama AC Milan. Bahkan bagi kamu yang lahir di era 80-90an, pasti kenal dengan nama-nama pemain legendaris AC Milan seperti Marco Van Basten, Ruud Gullit, Franco Baresi, Kaka, Shevchenko dan masih banyak lagi. Prestasi tim yang berjuluk Rossoneri ini juga tak diragukan lagi. Gelar-gelar prestisius sudah mereka menangi, mulai Scudetto (Juara Liga Italia), Liga Champions, hingga Piala Dunia Antar Klub.

Namun itu hanyalah masa lalu, terakhir kalinya AC Milan memenangi Scudetto adalah saat musim 2010/2011, terakhir menjuarai Liga Champions juga tahun 2007. Beberapa tahun belakangan tim ini mengalami penurunan performa sehingga sulit bersaing di level atas seperti biasanya. Penyebabnya adalah krisis keuangan yang melanda klub. Hingga akhirnya pada tahun 2017 ini, AC Milan resmi berganti kepemilikan.

Di tangan pemilik baru asal China, AC Milan langsung menggebrak dengan mendatangkan banyak pemain baru dengan total pengeluaran sebesar 189,5 juta euro (2,97 triliun rupiah), wow! Dana sebesar itu diharapkan mampu membangkitkan tim yang bermarkas di stadion San Siro ini. Namun, apa yang terjadi? Saat ini, penampilan AC Milan malah sangat buruk.

Sampai pekan ke 18, AC Milan terpuruk di peringkat 11 dari 20 tim yang bermain di Liga Italia. Dari 18 pertandingan, tim ini kalah 8 kali, lebih banyak dari jumlah kemenangan yang mereka dapatkan (7)! Tentu kondisi ini sangat memprihatinkan, khususnya bagi Milanisti (sebutan pendukung AC Milan). Dana besar-besaran yang dihabiskan di awal musim nampaknya tak membuat tim jadi kompetitif, malah membuat tim terpuruk.

Lantas dari kondisi tersebut, apa yang dapat kita ambil? Salah satu legenda AC Milan, Andriy Shevchenko sempat mengkritik strategi transfer mantan timnya. Ia menilai bahwa transfer AC Milan buruk karena tak ada perencanaan yang jelas di dalamnya. Ya, mungkin awalnya banyak yang mencibir mantan pemain Ukraina tersebut, tapi nyatanya malah terbukti.

Nah, kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi mindset dalam berbisnis. Bagi kamu yang akan atau sudah memiliki bisnis, sangat penting berpikir bahwa modal bukanlah faktor utama dalam membangun bisnis. Memiliki modal yang melimpah memang patut disyukuri. Namun, modal tersebut hanya akan menjadi pengeluaran sia-sia jika tak punya perencanaan yang matang atau bahkan tanpa perencanaan.

Sedangkan apabila modal pas-pasan, tapi memiliki perencanaan yang matang, tentu akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Jadi kata kunci di sini adalah perencanaan. Dalam ilmu manajemen, perencanaan juga selalu menjadi nomor pertama. Dengan perencanaan yang baik, kita akan bisa mengolah modal dengan efektif. Kita akan mengetahui apa saja yang sedang dibutuhkan oleh bisnis kita, dan apa saja yang masih bisa dikesampingkan. Hingga akhirnya menjadikan bisnis berkembang.

Bisnis yang sudah melakukan perencanaan juga masih memiliki potensi kegagalan, apalagi yang tak direncanakan? Nah, maka dari itu mari kita lakukan perencanaan yang matang dalam mengelola suatu bisnis. Perencanaan yang utama, modal hanya perantara.

?Gagal Dalam Perencanaan Sama Saja Merencanakan Kegagalan?

Leave A Reply

Your email address will not be published.