Berita Nasional Terpercaya

Wahai Guru, Saat Materi Pelajaran dan Tugas Menghabiskan Waktu Siswa, Lakukan Hal Ini Untuk Menyiasati Pembelajaran

0

Bernas.id ? Jumlah mata pelajaran yang banyak serta jumlah materi dalam suatu mata pelajaran yang sangat padat berpengaruh pada sistem belajar yang diterapkan oleh sekolah kepada siswa. Struktur kurikulum yang menuntut eksplorasi lingkungan dan pengetahuan oleh siswa kurang memungkinkan peniadaan tugas terutama bagi siswa pada level SMA.

Tugas yang banyak dalam satu hari, dan padatnya jam pembelajaran membuat siswa merasa kelelahan dan seringkali tidak sanggup lagi menyelesaikan tugas-tugas yang dibawanya ke rumah. Sedangkan tugas harian, biasanya memiliki bobot penilaian terbesar dalam rangkaian penilaian sekolah.

Upaya orang tua untuk membantu remaja dalam menyelesaikan tugas, atau memperdalam materi yang diterima dari sekolah dilakukan dengan memasukkan mereka ke bimbingan belajar yang akan membantu penyelesaian tugas atau pendalaman materi akhirnya seringkali menjadi beban tambahan karena materi di bimbingan belajar kurang selaras dengan materi di sekolah.

Materi pelajaran yang padat, tugas yang sangat banyak dan waktu luang yang kurang pada akhirnya menjadi sumber tekanan bagi remaja. Hal yang paling dulu terlihat dari mereka adalah kebingungan mengatur waktu penyelesaian tugas. Kurangnya waktu untuk melakukan eksplorasi karena padatnya jadwal sering membuat remaja tidak mampu menyelesaikan banyak tugas tepat waktu. Bantuan dari bimbingan belajar tidak menjadi solusi bagi penyelesaian tugas, namun justru menambah remaja tertekan karena banyaknya soal latihan yang harus diselesaikan.

Saat tugas tidak terselesaikan dengan baik, maka nilai yang didapatkan pun tidak maksimal. Ketika padatnya kegiatan menimbulkan kelelahan yang panjang, proses belajar pun menjadi tidak optimal.

Bagi sekolah, mengurangi pemberian tugas, sama saja menghambat capaian materi yang menjadi terstandar dalam kurikulum nasional. Hal tersebut dikarenakan oleh banyaknya materi yang harus disampaikan kepada siswa, dengan jumlah waktu yang sangat terbatas. Ditambah lagi kurikulum nasional mengharapkan siswa banyak melakukan ekslporasi mandiri, sedangkan bagi siswa yang duduk di bangku SMA, metode pembelajaran yang diterima sejak masih di sekolah dasar belum sepenuhnya menerapkan metode tersebut. Sehingga, seringkali siswa kurang memahami apa yang harus dilakukan dalam eksplorasi tersebut.

Namun, sekolah dapat melakukan satu proyek multi penilaian sebagai upaya meringkas tugas, mempermudah eksplorasi namun, siswa pun tidak dirugikan dari sisi penilaian performa. Misal, dalam satu proyek penelitian baik individu maupun kelompok, tugas fisika digabungkan dengan matematika untuk penghitungannya dan Bahasa Indonesia untuk menilai cara siswa menguraikan hasil penelitiannya. Contoh lain lagi, misal proyek drama musikal bahasa Indonesia dan bahasa inggris dibagungkan dengan seni budaya.

Banyak cara dapat dilakukan sekolah dalam mengupayakan eksplorasi yang optimal dalam proses pembelajaran. Agar juga memudahkan siswa, tugas perlu dilakukan berkelompok, sehingga terbangun sinergi antar siswa. Mereka belajar tak hanya mempelajari materi aja namun juga mengenai kerja tim. Dan tugas akan terselesaikan lebih cepat jika dilakukan bersama-sama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.