Berita Nasional Terpercaya

Pintu Gerbang Majapahit Memiliki Makna Filosofis

0

PATI, bernas.id –Pintu Gerbang Majapahit di Rendole Muktiharjo, Margorejo, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah bukan sekadar obek wisata sejarah, namun di balik pintu gerbang yang hingga kini ramai dikunjungi wisatawan itu, mengandung sarat makna filosofi. Pintu Gerbang Majapahit yang merupakan aset bangsa yang adiluhung itu menggambarkan sejarah zaman Hindu pada masa kerajaan yang paling berjaya di nusantara pada abad 15 Masehi.

Obyek wisata tersebut merupakan situs peninggalan yang berupa Pintu Gerbang yang terbuat dari kayu jati. Pintu gerbang ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang diperebutkan oleh Raden Kebo Nyabrang sebagai persyaratan untuk diakui sebagai Putra Sunan Muria dan Raden Ronggo yang juga menginginkan pintu gerbang tersebut. Sunan Muria mendengar perselisihan tersebut dan kemudian melerai yang akhirnya mengakui bahwa Raden Kebo Nyabrang sebagai putranya. Kemudian diadiberi amanah untuk menjaga Pintu Gerbang Majapahit tersebut hingga akhir hayat.

Menurut Kepala Seksi Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Trevita Puspita Hadi SE MM saat menerima kunjungan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara SH M.Hum bersama rombongan di Pintu Gerbang Majapahit, Sabtu (20/1), Pintu Gerbang Majapahit menggambarkan fenomena sejarah bagaimana jiwa ksatria dan tanggungjawab yang tinggi terhadap sebuah amanah. Bahwa tokoh utama dalam legenda tersebut meliliki jiwa ?sengguh ora mingkuh? dalam upaya untuk membuktikan kecintaan terhadap orangtua melalui tugas yang berat.

“Filosofi ini sangat mendasar dan layak untuk diimplementasikan dalam organisasi dan dunia kerja, bahwa jiwa yang kuat, semangat dan loyalitas tinggi akan turut menentukan dan berkontribusi positif terhadap keberhasilan sebuah organisasi,” kata Trevita Puspita Hadi.

Sementara Aji Wulantara mengatakan bahwa Pintu Gerbang Majapahit merupakan salah satu situs sejarah nusantara yang patut dilestarikan. Karena itu, pihaknya mengunjungi obyek wisata sejarah itu dengan misi untuk mempelajari dan mendalami sejarah nusantara yang memiliki nilai filosofi yang tinggi dalam pembentukan kebudayaan nusantara.

Dalam kunjungan itu, Aji Wulantara didampingi pengamat sejarah dan budaya Hestu Widodo serta Kepala Seksi Cagar Budaya dan Tradisi Sejarah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Trevita Puspita Hadi SE MM serta Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan Prasarana Kebudayaan Wasita SS M.AP. 

Menurut Wasita dalam rilis yang dikirim ke bernas.id, Minggu (21/1), selama dua jam mereka memeroleh penjelasan langsung oleh Juru Kunci Pintu Gerbang Majapahit Budi Santoso atau sapaan Mbah So. Dalam kunjungan itu, mereka memperoleh informasi dan gambaran tentang potensi seni budaya, tradisi lokal dan kuliner di kawasan tersebut. (phj)

Leave A Reply

Your email address will not be published.