Berita Nasional Terpercaya

Hari Gini Masih Main Black Campaign, Situ Sehat?

0

Bernas.id ? Musim pilkada datang, berbagai macam pencitraan dan berbagai macam model kampanye yang dilakukan dengan cara kampanye hitam atau yang kita kenal dengan black campaign mulai digencarkan.

Kampanye sudah biasa dilakukan oleh partai politik yang mendukung calon pemimpin dari daerahnya  atau pun sudah biasa dilakukan oleh perorangan, yang bertujuan untuk mempengaruhi calon pemilih agar mereka memberikan suaranya kepada pemimpin yang diusungnya.

Dalam usaha untuk mendapatkan dukungan calon pemilih inilah, tim sukses akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan simpati publik. Tim sukses yang telah ditunjuk oleh pasangan calon atau partai politik mulai menyusun strategi untuk memenangkan pasangan calon.

Menjadi sangat disayangkan, ketika usaha untuk mendapat dukungan massa pemilih ini, dilakukan dengan cara-cara yang lebih fokus pada menyebarkan berita bohong tentang lawan politik, sehingga sampai pada tingkat memfitnah, menjelekkan atau bahkan mengadu domba, dan melupakan visi misi serta program positif yang akan dilakukan oleh pasangan calon untuk memajukan masyarakat. Bahkan visi misi dan program tersebut menjadi terkesampingkan atau bahkan menjadi nomor yang kesekian karena disibukkan dengan kempanye hitam.

Di era digital yang berkembang dengan cepat ini, kampanye hitam pun menyebar dalam hitungan detik, intensitas ketegangan beberapa kubu yang mengusung pasangan calon pun melibatkan semua pihak, ketegangan itu bukan hanya menimpa kalangan elit saja, bahkan ketegangan itu sampai pada hubungan antar tetangga bahkan dalam keluarga. Hal ini sangat disayangkan, karena hubungan baik yang terjalin antar keluarga atau tetangga, menjadi rusak hanya gara-gara kampanye hitam yang mampu mengadu domba masyarakat lapisan terbawah tersebut.

Namun saat ini, pengguna media sosial pun mulai cerdas dalam menanggapi informasi negatif yang menyudutkan salah satu pasangan calon. Bahkan tangan-tangan pengguna media sosial yang bukan termasuk dalam tim sukses salah satu pasangan calon pun dengan suka rela akan melakukan klarifikasi, apabila ada informasi yang berkonten fitnah untuk menjatuhkan elektabilitas pasangan calon yang lainnya.

Maka, jangan pernah lagi menggunakan black campaign sebagai cara untuk menjatuhkan lawan, hanya demi untuk meningkatkan interpertasi masyarakat pada dirinya, karena sebagaimana hukum kebenaran yang ada di era digital, yaitu kebohongan yang digunakan untuk menutupi kebenaran akan terbongkar dengan cepat, hingga pada akhirnya, black campaign yang dilakukan bukan menjatuhkan elektabilitas pasangan calon lawan, tetapi malah menghancurkan elektabilitasnya sendiri. Kalau sudah keadaannya seperti ini, bukankah dia sendiri yang akan dirugikan?

Kalau keadaan akan menjadi terputar 180 derajat pada sang pelaku black campaign, masih sehatkah untuk tetap dilakukan di 2018?

Leave A Reply

Your email address will not be published.