Berita Nasional Terpercaya

Wah, Ternyata Ini Penyebab Matinya Bisnis Online!

0

Bernas.id – Saat ini jalur-jalur penjualan dan distribusi banyak tersedia, baik secara offline maupun online. Di era digital ini, pemahaman yang beredar adalah merubah bisnis konvensional menjadi bisnis online agar dapat bertahan. Namun, ternyata tidak semua bisnis online dapat bertahan dan sukses, banyak juga yang tidak bertahan dan akhirnya mati.

Muliadi W. Jeo, seorang Omnichannel Technology Expert disebuah Seminar yang diadakan Feedr Indonesia berjudul “How to Survive and Success in Digital Transformation Era” hari kamis (25/1) lalu, mengatakan bahwa sekadar membuat aplikasi dan berharap pelanggan otomatis berpindah ke mindset digital tidaklah cukup. Banyak sekali sekarang pilihan platform digital seperti mobile application, website, tablet juga smartwacth. Bahkan, melalui telepon di toko yang mempunyai wujud fisik. 

Banyak pemilik bisnis konvensional yang merubah bisnisnya menjadi online atau membuat bisnis yang serupa tapi secara online sehingga terlihat memiliki dua bisnis yaitu konvensional dan online. Salahnya adalah kedua bisnis tersebut tidak menyatu. Contoh, kupon diskon dikeluarkan hanya untuk pembelian di toko dan tidak bisa dipergunakan untuk pembelian online, atau sebaliknya. 

Muliadi menyampaikan bahwa yang terbaik adalah mengintegrasikan antara offline dengan online secara menyeluruh dengan menggunakan platform teknologi yang ada seperti mobile application, website, sosial media juga telepon dengan memperhatikan experience customer journey. Itulah yang disebut Omni Channel. 

Zaman now yang menentukan syarat dan kondisi dalam pembelian adalah pembeli karena mereka memegang teknologi. Mereka dapat memilih dan membeli barang di mana saja yang mereka mau. Contoh, pagi hari mereka mencari atau melihat-lihat barang di website. Sore hari mereka membeli barang yang sudah disukainya melalui smartphone. Pengambilan barangnya langsung di toko dan tidak diantar, karena mereka ingin memastikan apa yang dipilihnya secara online sesuai dengan fisiknya sehingga kalau terjadi ketidakcocokan dapat langsung ditukar.

Untuk perusahaan, semua channel terintegrasi dalam satu data dan jaringan yang utuh, tidak ada lagi pendataan manual atau telepon ke cabang hanya untuk mengecek stok barang, semua proses terjadi secara otomatis. Inilah kenapa dibutuhkan yang namanya digital transformasi yaitu untuk membuat semua bisnis proses terintegrasi secara menyeluruh serta berjalan otomatis.

Leave A Reply

Your email address will not be published.