Berita Nasional Terpercaya

Pergerakan IHSG Masih Rawan Tertekan Depresiasi Rupiah

0

JAKARTA, Bernas.id – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bakal tertekan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, kendati kemarin mampu ditutup naik 0,25% ke 6.594.

Baca juga: 3 Cara Membeli Saham Bagi Pemula dengan Mudah

“Pekan ini, IHSG relatif bergerak mendatar sehingga mendorong pelaku pasar untuk wait and see ketika hendak mengambil posisi beli. Mereka disarankan mewaspadai depresiasi rupiah karena itu akan memberikan sentimen negatif terhadap IHSG,” papar Yuganur Wijanarko, analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Kamis (15/02/2018).

Yuganur mengemukakan, kemunculan sentimen negatif akibat depresiasi rupiah tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mengakumulasi saham-saham pilihan mereka dalam perdagangan hari ini.

Yuganur merekomendasikan BELI terhadap saham-saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Yuganur mengungkapkan, BMRI dan INDF layak diakumulasi karena masing-masing saham tersebut berpeluang mencapai rentang harga Rp8.425-8.525 per unit dan Rp8.000-8.250 per unit.

Baca juga: 6 Langkah Belajar Investasi dan Trading Saham dari Nol

“BMRI boleh diakumulasi pada kisaran harga Rp8.050-7.950 per unit dan INDF pada Rp7.500-7.300 per unit. Tetapi jika harga BMRI telah menyentuh 7.850 per unit dan INDF pada posisi Rp7.100 per unit, maka kedua saham itu hendaknya harus dihindari,” tukas Yuganur.

Sementara itu, demikian Yuganur, TLKM dan ADRO juga dapat dikoleksi karena masing-masing saham tersebut berpotensi mencapai rentang harga Rp4.150-4.250 per unit dan Rp2.550-2.650 per unit.

“TLKM dapat dibeli di kisaran harga Rp3.900-3.800 per unit dan ADRO di rentang harga Rp2.250-2.150 per unit. Tetapi jika harga TLKM mencapai Rp3.600 per unit dan ADRO sebesar Rp2.050 per unit, maka kedua saham tersebut disarankan untuk dijual kembali ke pasar agar dapat membatasi kerugian lebih lanjut,” pungkas Yuganur.

Baca juga: Mengenal Trading Saham dan Cara Jitu Jadi Trader Handal

Leave A Reply

Your email address will not be published.