Berita Nasional Terpercaya

Ini Inovasi Kemenag DIY untuk Ciptakan Suasana Beragama Moderat

0

Bernas.id – Kantor Kementrian Agama (Kemenag) DIY kini berusaha melakukan reformasi birokrasi, dengan melakukan beberapa inovasi. Salah satunya adalah menggelar acara Sapa Penyuluh (Sarapan Pagi Bersama Penyuluh Agama), Rabu (28/3) mendatang di kampus UIN Sunan Kalijaga.

Kepala Kantor Wilayah Kemenag DIY Muhammad Lutfi Hamid menyampaikan, acara sarapan pagi ini akan dilakukan dengan mengundang 1000 pemuka agama, tidak hanya pemuka agama Islam, namun dari berbagai agama. Dijadwalkan Menteri Agama Lukman Hakim akan menghadiri dan memberi materi dalam acara ini.

“Formatnya berupa talkshow, membawa satu tema besar, yaitu moderasi agama, dan pengenalan nilai-nilai luhur keistimewaan DIY,” ujar Lutfi, Senin (26/3) di kantor Kemenag DIY.

Ia mengaku, hal ini penting dilakukan, karena menjelang tahun politik, beberapa elemen berusaha memainkan isu agama dan budaya, untuk mengadu domba. Dirinya mengakui, budaya sendiri sebenarnya memiliki makna yang sangat sangat luas, yang tidak perlu dibenturkan dengan agama.

“Budaya adalah hal ikhwal yang telah menjadi konvensi bersama, dan sudah dilakukan bertahun-tahun, dan menjadi ciri lokalitas tertentu,” katanya.

Ia mengakui, Yogyakarta tingkat religuisitas masyarakatnya cukup tinggi. Namun ia juga mengakui, membuat masyarakat beragama memiliki pola pikir moderat itu tidak mudah dan tidak bisa seketika. Untuk mewujudkannya, salah satu cara yang biasa dilakukan menurutnya adalah memasukkan para penyuluh agama dalam pelatihan bela negara. 

“Penyuluh agama tidak hanya piawai di mimbar, namun juga harus bisa juga menyelesaikan kasus-kasus sosial. Insyaallah pembinaan dari Menteri Agama bisa membuat para penyuluh agama bisa membedakan mana yang hoax dan mana yang nyata. Penyuluh agama jangan hanya belajar dari internet,” sambungnya.

Tak kalah penting ia menambahkan, ke depan pihaknya juga hingga kini terus mengawasi dan mendata, masjid-masjid mana saja yang diindikasi materi dakwah yang radikal. Takmir masjid akan dibina, supaya tidak menggunakan penceramah yang menyebarkan ajaran intoleransi.

“Kami selama ini sudah mengimbau agar tidak menyampaikan dakwah yang membenci pemerintah, mengajarkan khilafiah, dan materi-materi yang membenturkan berbudaya, beragama, dan beragama,” tandasnya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.