Berita Nasional Terpercaya

Jumlah Penderita TBC di Kota Jogja Ternyata Masih Tinggi

0

Bernas.id – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja, selama tiga tahun terakhir mengungkap, jumlah penderita Tuberculosis (TBC) di wilayah Kota Jogja ada di sekitar angka 900 kasus. Hal itu menunjukan Kota Jogja masih rawan penyakit yang diakibatkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis tersebut.

Kasi pengendalian penyakit Dinkes Kota Jogja dr. Endang Sri Rahayu mengungkapkan jumlah penderita TBC di Kota Jogja selama tiga tahun terakhir, tidak mengalami perubahan yang signifikan. “Rata-rata masih 900 kasus per-tahunnya,” katanya Senin (26/3).

Rincian data terkait dengan jumlah kasus penderita TBC yakni, 2015, 839; 2016, 1.006 dan 2017, 943 kasus. Jumlah tersebut diperoleh dari 18 puskesmas di 12 kecamatan wilayah Kota Jogja. “Itu data selama tiga tahun, jumlahnya meliputi seluruh tipe penyakit TBC, sedangkan untuk data di awal tahun ini [2018] menunggu rekab akhir bulan nanti [Maret],” papar dia.

Endang menjelaskan ada dua klasifikasi TBC yakni yang menyerang paru-paru dan di luar paru-paru atau disebut ekstra paru yang menyerang tulang, ginjal, otak dan organ tubuh lainnya. Adapun kasus yang paling banyak ditemui di wilayah kota Jogja adalah yang meyerang paru-paru. “Untuk kasus [TBC] yang paling banyak itu menyerang paru, sedangkan sisanya, yaitu ekstra paru 24,28% dan kasus anak 9%,” katanya.

Endang mengatakan salah satu penyebab TBC banyak diderita oleh warga Jogja karena kepadatan penduduk dan banyaknya permukiman kumuh. Hal itu lanjutnya semakin memperbesar kemungkinan masyarakat untuk terjangkit penyakit tersebut.

“Salah satu penyebab TBC di Kota Jogja karena kepadatan penduduk, rumah kumuh, rumah lembab, serta ruangan berapa petak tapi diisi banyak orang. Kan itu jadi tidak ada akses udara dan matahari secara langsung, padahal kuman [penyebab] TBC mudah mati dengan matahari langsung,” ungkapnya.

Endang menambahkan Dinkes Kota Jogja selalu berupaya untuk menangani kasus TBC ini. Beberapa program dari pihaknya juga telah dan akan dilakukan. Beberapa di antaranya yakni dengan penyuluhan dan pembinaan, memberikan reward berupa uang sebesar Rp750 ribu bagi penyintas TBC yang telah sembuh, dan program yang akan datang ialah melakukan renovasi kepada penderita TBC yang berada di kawasan kumuh guna mendapat akses udara dan matahari yang layak.

Dirinya menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga pola hidup sehat. Disamping itu ia mengajak untuk selalu menjemur peralatan rumah tangga di bawah sinar matahari. 

“Jaga perilaku hidup bersih dan sehat, makan makanan bergizi, tidak merokok dan olahraga lahraga. Terus untuk yang sakit pakai masker supaya tidak menular. Jangan lupa juga sering jemur karpet, sofa, kasur dan lain sebagainya untuk mematikan bakteri, karena bakteri [TBC] jika kena panas matahari bisa mati,” tandasnya. (deny hermawan)

Leave A Reply

Your email address will not be published.