Berita Nasional Terpercaya

Yasa Peksi Burak Diarak dari Keraton Menuju Masjid Agung Yogyakarta

0

Bernas.id – Keraton Yogyakarta mengarak Yasa Peksi Burak dalam rangka peringatan peristiwa Isra Miraj. Peksi Burak ini diangkat oleh para abdi dalem berblangkon yang memakai baju merah atau disebut Kanca Abrit. Peksi berarti burung dan Burak merupakan mahkluk yang diyakini menjadi kendaraan Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Miraj, Kamis sore (12/4).

Masiran, abdi dalem, menyebut sebagai tradisi kirim peksi, yaitu mengirim semacam sesaji ke mesjid untuk menyongsong Ramadhan. Sedangkan, salah seorang petugas keamanan Keraton Yogyakarta memaknai sebagai sugengan Ndalem, yaitu kelahiran raja yang ada rangkaiannya dengan bulan Ramadhan.

Suhadi, abdi dalem yang sudah melayani Kraton 39 tahun, kepada Bernas.id, memaparkan bahwa tradisi Yasa Peksi Burak ini dilakukan setiap bulan Rejeb, setiap tahunnya. ?Setiap tahun, Keraton pasti mengadakan burung Burak. Artinya, sesaji wiwit kaping pisan. Sesaji itu adat kejawen. Itu dari Kraton diarak sampai Masjid Agung,?katanya.

Petugas yang setiap hari bertugas di museum kereta Kraton Yogyakarta ini menjelaskan tujuan dari Yasa Peksi Burak, yaitu meminta keselamatan.?Semua meminta keselamatan. Nanti ada acara lagi di museum kereta, juga diadakan ritual, yang namanya burung Burak. Nanti Kraton ini terus ngapem (membuat kue apem) kalau ngapem juga besar, bisa pakai berkuintal beras,? pungkasnya.

Jika diperhatikan, Peksi Burak dibuat dengan menggunakan buah dan kulit jeruk Bali. Kulit jeruk Bali akan dibentuk dan diukir sedemikian rupa agar mirip badan, leher, kepala, dan sayap dengan diberi jengger. Kemudian, empat buah Peksi Burak ini akan diletakkan di atas empat buah sarang yang terbuat dari rangkaian dedaunan dengan berbagai macam bunga, lalu disangga pohon buah yang terdiri dari tujuh macam buah lokal. Tujuh ini yang berarti pitulungan atau pertolongan. (Jat) 

Leave A Reply

Your email address will not be published.