Berita Nasional Terpercaya

Sasmita Coba Kembangkan Bank Sayur di Kawasan Sleman

0

Bernas.id— Studi Analisis Sosial dan Manajemen Inovasi Terapan atau Sasmita merupakan perkumpulan baru di Yogyakarta yang bergerak dalam bidang pemberdayaan masyarakat. Dalam rangka memperkenalkan aktivitas kinerja mereka untuk masyarakat, Sasmita siap menggelar acara seminar “Strategi Pemberdayaan Komunitas” yang akan digelar Kamis (26/4/2018) mulai pukul 09:00 di Kantor Sasmita, Plaosan RT 06, RW 18, Tlogoadi, Mlati, Sleman.

Miska Harisdo selaku koordinator acara menerangkan, acara seminar akan menghadirkan beberapa narasumber kompeten, seperti Prof. Ir. Ananto Yudono (Guru Besar UNHAS Makassar), Ir. Yanuar Nugroho Phd (Deputi II Kantor Staf Kepresidenan RI), dan Dr. Suyoto Msi, Bupati Bojonegoro. Pembicara lain adalah Dyah Nala Martavani, Direktur Eksekutif Sasmita.

“Acara akan diisi dengan seminar dan pameran karya komunitas. Kami menghimpun banyak pihak dan menyebarluaskan tentang konsep pemberdayaan komunitas. Ini juga sebagai pemberitahuan pada masyarakat tentang keberadaan kami. Kami adalah orang- orang lama yang sudah banyak berkecimpung di bidang pemberdayaan, namun berkumpul dalam wadah baru, yakni Sasmita,” ujarnya, Selasa (24/4) di Sleman.

Dirinya mengaku, Sasmita sendiri telah merintis pemberdayaan  bagi warga setempat di sekitar Kantor Sasmita, dengan membuat model pengelolaan lingkungan terpadu. Salah salah satu hasilnya adalah bank sayur, yang masih dalam proses pembentukan.

“Bank sayur ini di Banyuwangi sudah ada, namun belum sepenuhnya dikelola masyarakat. Kalau program kami di Jogja ini benar-benar sepenuhnya dikelola warga. Warga menanam sendiri sayuran di pekarangannya, dan hasilnya ditabung ke bank sayur. Sampah di pekarangan masyarakat juga dikelola dan dimanfaatkan, jadi pembelian sayur bisa menggunakan sampah,” jelasnya.

Direktur Eksekutif Sasmita Dyah Nala Martavani mengungkapkan, banyak warga sekitar yang mempunyai pekarangan luas, namun belum dioptimalkan. Sebagian besar lelaki di sana bekerja sebagai petani, namun isteri-isteri mereka banyak yang menganggur, sehingga diarahkan untuk menanam sayuran sendiri di pekarangan mereka.

“Targetnya per rumah punya sayuran sendiri, jadi tiap keluarga mampu memproduksi tanaman seperti sawi, kangkung, tomat, cabai, atau bumbu dapur,” jelas Nala.

Tanaman ini menurutnya ditumbuhkan secara organik, sehingga lebih sehat. Ia menerangkan, salah satu misi Sasmita adalah juga untuk menyehatkan warga, dengan makanan organik yang bebas pestisida.

“Sekaligus bisa menjadi pemasukan tambahan bagi para petani yang isterinya kebanyakan menganggur.” (Den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.