Berita Nasional Terpercaya

Artotel Yogyakarta Gelar Pameran Tunggal

0

Bernas.id —ARTOTEL Yogyakarta kembali menggelar pameran tunggal hasil kolaborasi dari Mahaputra Vito dan Rebellionik dalam merayakan invasi pertama mereka ke mutiara samudera timur yang akrab dikenal dengan Filipina. Pameran yang berlangsung selama 2 bulan mulai 25 Mei hingga 25 Juli 2018 ini digelar di Artspace ARTOTEL Yogyakarta, Jalan Kaliurang Km 5,6 Caturtunggal, Kec Depok, Kab Sleman.

Tities Oktavianingrum Kristianty selaku Marketing Communication  ARTOTEL Yogyakarta dalam rilis yang dikirim ke redaksi bernas.id, Kamis (31/5/2018) mengatakan, pameran mengangkat tema ?Illuminoise?. Nama “Illuminoise” diambil dari dua kata dalam bahasa Inggris, yakni Illuminate yang berarti menerangi dan Noise yang berarti kebisingan.

Gabungan dari dua kata tersebut mampu mewakili karakter dari dua seniman muda ini yakni Mahaputra Vito (Vito) dan Rony Rebellionik Rahardian (Onik). Rebellionik merupakan seniman yang sangat senang bereksperimen dengan segala macam bentuk media dikaitkan dengan UV light sebagai medium berkaryanya. Sedangkan Vito adalah seorang seniman yang sungguh menyukai komposisi riuh dan warna-warna yang mencolok. Inilah alasan kedua seniman ini untuk menggunakan kata Illuminoise sebagai nama besar pameran mereka di beberapa ruang pamer, salah satunya di Artspace ARTOTEL Yogyakarta.

Vito dan Onik membawa proyeknya, Echo Boomer Nomad dan Ultraviolla, di bawah nama besar pameran yakni Illuminoise. Echo Boomer Nomad adalah sebuah proyek seni oleh Vito hasil dari pameran residensi yang dilakukan di Ruang Seketika oleh ONX Studio di Jakarta. Vito sebagai seniman yang tumbuh dan bekerja di Yogyakarta tetap berkarya hingga beberapa tahun belakangan. Ia banyak bekerja dan bertemu dengan komunitas di luar Joga seperti Pekanbaru, Lampung, Samarinda, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Makassar.

Di saat yang bersamaan dia tertarik jika di luar kunjungan yang dilakukan selama ini ataupun dalam proses residensi, Vito ingin membawa serta karyanya untuk dipamerkan. Dalam proyek ini Vito bersama ONX Studio membuat sebuah sistem untuk road show di beberapa ruang pameran sambil mempresentasikan beberapa karya Echo Boomer Nomad ini. Ia ingin memecahkan permasalahan yang dihadapi, setelah masa residensinya di ONX Studio, dan mencoba keberhasilan dari sistem ini apakah berhasil atau hanya sekadar memunculkan permasalahan baru yang harus diolah kembali.

Sedangkan projek Ultraviolla adalah serangkaian dari proyek seni fotografi ultraviolet (vivid photographic portraitures) yang berkarakter karena cahaya radiasi yang menyorot ke media foto tersebut dengan karakter sinar warna warni fluorescent dan bercahaya.

Keistimewaan dari karya seni ini adalah adanya hasil dari penggunaan spektrum UV light (ultraviolet light) sebagai pencahayaan tunggal yang menjadi sumber utama dalam proses memotretnya. Sang seniman, Onik, telah melalui perjalanan penemuan karakter karyanya dengan cara trial and error.

Di samping itu, ia selalu mengeksploraasi beberapa karya yang berkaitan dengan fotografi menggunakan teknik sinar ultraviolet. Sinar UV yang terlihat berwarna fluorescent mengacu pada emisi cahaya tampak dari suatu zat yang disinari oleh radiasi ultraviolet. Dalam fotografi, tidak ada filter yang digunakan untuk menyerap cahaya ultraviolet. Namun UV menginduksi fotografi fluorescent dan agar bisa terlihat harus berada di ruang gelap atau setidaknya memiliki background warna hitam pekat. Onik terpesona dengan elemen fluorescent ini karena kunci keseniannya, ketika masuk ke ranah fotografi. Ia menemukan lampu UV mewakili sebagian besar dirinya yang menyukai suatu hal yang tidak sesuai dengan konvensi normal.

Mereka masing-masing membawa proyek Illuminoise ini pertama kali ke Kota Manila, Filipina. Setelah kota Manila, mereka ingin membawa karya-karya tersebut ke tempat Vito menghabiskan hampir 80 persen waktunya yakni di Yogyakarta. Hal inilah yang mendasari ARTOTEL Yogyakarta mewujudkan keinginan Vito untuk menampilkan beberapa karyanya di artspace, Lobby area.
ito dan Onik berkolaborasi untuk merespon ruang yang ada di ARTOTEL Yogyakarta. Pameran ini juga berjalan selama 2 bulan kedepan, dari tgl 25 Mei ? 25 Juli 2018. Selanjutnya akan dipamerkan kembali di Ruang Seketika, Jakarta, tempat dimana mereka bertemu dengan teman-teman dari Manila yang kemudian bersedia memamerkan karya mereka disana. Walaupun tidak menutup kemungkinan tour ini akan berlanjut ke berbagai kota/ negara lainnya yang memungkinkan diinvasi. Jika sistem ini berhasil, mereka berkomitmen untuk kemudian, membagikan ide ini kepada seniman ataupun insan kreatif di luar sana untuk dapat menggunakan, mengaplikasikan, bahkan merubah sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

Kusnadi, General Manager di ARTOTEL Yogyakarta mengatakan, melalui program Art Exhibition oleh Vito dan Onik ini mampu memberikan warna yang berbeda, setelah pameran sebelumnya juga berkaitan dengan dunia fotografi. Melalui karya-karya Illuminoise, pengunjung diajak menikmati karya fotografi dan lukisan bergaya pop surreal dengan sentuhan warna-warna terang pop art. Sehingga sesuai dengan konsep ARTOTEL Yogyakarta untuk selalu mendukung kegiatan seni dan budaya dari seniman lokal, baik di Yogya maupun di luar kota Yogya?. (*)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.