Berita Nasional Terpercaya

Stasiun Klimatologi Yogyakarta Jelaskan Cuaca Ekstrem untuk Lima Hari ke Depan

0

Bernas.id – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Yogyakarta sudah mengeluarkan peringatan dini (warning) mengenai potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai dengan angin kencang dan petir. Untuk di Yogyakarta, berpotensi terjadi wilayah Sleman bagian utara, Kulonprogo bagian utara, Gunungkidul bagian utara dan selatan, dan beberapa tempat di Bantul bagian utara, Kamis 21 Juni 2018.

Selain peringatan hujan yang dapat disertai angin kencang dan petir, Indah Retno Wulan, Prakirawan Cuaca, di Stasiun Klimatologi Yogyakarta juga mengeluarkan peringatan dini mengenai tinggi gelombang laut di wilayah pesisir selatan Yogyakarta, di mana tinggi gelombang laut ini berkisar antara 2 hingga 3,5 meter dan berpotensi terjadi untuk lima hari ke depan.

?Untuk angin berpengaruh ke tinggi gelombang di wilayah pesisir, kecepatan anginnya bertambah sehingga memengaruhi tinggi gelombang yang semakin tinggi. Ini yang harus diwaspadai oleh para nelayan dan wisatawan. Jadi, kita sudah mengeluarkan warning dan disampaikan ke instansi terkait seperti SAR. Untuk Sleman bagian utara, tetap harus waspada jika ada sejenis awan-awan CB (CumoloNimbus) yang kemarin memang sempat terdengar petir,? jelas Indah.

Dijelaskan Indah, untuk tinggi gelombang laut disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara antara belahan bumi bagian selatan dan belahan bumi bagian utara, di mana di sekitar benua Australia, belahan bumi bagian selatan, tekanannya  sekitar 1023 HPA, sedangkan di sekitar belahan bumi bagian utara, sekitar benua Asia, tekanannya sekitar 1005 HPA. ?Nah, perbedaan tekanan yang besar inilah yang menyebabkan kecepatan anginnya meningkat. Kecepatan angin yang meningkat ini menyebakan potensi terjadinya tinggi gelombang,? imbuhnya.

Untuk hujan, lanjut Indah, hanya merupakan gangguan saja karena memang sudah memasuki musim kemarau. ?Dominannya sebetulnya tidak terjadi hujan, tapi tidak menutup kemungkinan di musim kemarau ini bisa berpotensi terjadi hujan. Namun, sifatnya hanya gangguan saja, bertahannya hanya sekitar 3 sampai 5 hari ke depan. Itu intensitasnya tidak terlalu ekstrem, ringan sedang,? katanya.

Menurut Indah, kedua peringatan dini berupa hujan yang dapat disertai angin kencang/petir dan tinggi gelombang  disebabkan oleh beberapa hal. Dari pantauan dinamika atmosfer Stasiun Klimatologi Yogyakarta, pertama terjadi karena adanya pusat tekanan rendah di sekitar utara Filipina atau di Laut China Selatan, di mana tekanan rendah ini berpotensi memengaruhi pola angin di sekitar wilayah Jawa Tengah umumnya dan di wilayah Yogyakarta khususnya sehingga berpotensi menyebakan belokan angin. ?Nah belokan angin ini berpeluang menyebabkan terjadinya tumpukan awan atau pertumbuhan awan di wilayah sekitar Yogyakarta sehingga menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai dengan angin kencang dan petir,? tuturnya. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.