Berita Nasional Terpercaya

Melihat Surga Wisata di Pulau Padar, Manggarai Barat

0

Bernas.id – Tepat pukul 07.00 Wita, Minggu (24/6/2018), kapal pesiar Poco Ranaka yang dinahkodai/dikemudikan Robert Lewar bergerak perlahan dari dermaga pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT menuju Pulau Padar sebelah Barat Pulau Komodo. Sedikitnya 10 wisatawan, kebanyakan wisatawan asing, menempati kursi-kursi empuk kapal pesiar berkapasitas 20 kursi itu.

Cuaca pagi itu sangat cerah. Langit dan laut biru terlihat jelas membuat pelayaran menuju sejumlah obyek wisata di Kabupaten Manggarai Barat itu terasa indah. Awal perjalanan terasa nyaman karena laut begitu tenang dengan sedikit gelombang. Baru pada separuh perjalanan, gelombang laut agak tinggi dan angin sedikit kencang sehingga kapal sesekali “terbang” yang membuat hati, khususnya para wisatawan yang belum pernah mengikuti perjalanan laut, berdebar. Namun, hal itu hanya berlangsung beberapa saat sepanjang sekitar satu hingga dua kilometer. Selebihnya, perjalanan kembali tenang hingga sampai ke Dermaga Pulau Padar.

Pelayaran selama dua jam dari Dermaga Pelabuhan Labuan Baju hingga Dermaga Pelabuhan Pulau Padar itu terasa sangat cepat. Karena di sepanjang pelayaran, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan laut dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Pulau-pulau tak bertuan atau berpenghuni itu tampak gersang. Begitu sampai di Dermaga Pulau Padar, rasa penasaran akan keindahan obyek wisata yang dituju pun terus membuncah.

Di bawah terik matahari yang panas menyengat, ratusan wisatawan yang menumpang puluhan perahu dan kapal dari Labuanbajo secara bergerombol menapaki satu per satu tangga yang terbuat dari semen berukuran 2 x 2 meter itu menuju puncak Pulau Padar. Sesekali ada yang berhenti sekadar selfi atau foto bersama dengan latar belakang pemandangan laut dan pantai yang indah. Ada pula yang berhenti karena lelah dan gerah karena panas terik matahari. Namun, rasa lelah itu terobat setelah sedikit demi sedikit mereka melihat keindahan pantai dan laut di sekeliling Pulau Padar. Semakin tinggi kita menapak, semakin luas cakrawala pemandangan indah yang terlihat.

Karena terus penasaran, ratusan tangga hingga puncak Pulau Padar pun tak terasa telah dilewati. Dan begitu sampai di puncak pulau, wisatawan pun terkagum-kagum melihat “surga” di sekeling pulau. “Luar biasa,” ucap Lies Ratnawati, salah seorang wisatawan asal Jogja, yang ditemui di Pulau Padar, Minggu (24/6/2018).

Ya, dua kata itu, “luar biasa”, sangat pas untuk menggambarkan keindahan pantai dan laut di sekeliling Pulau Padar. Selain lautnya yang biru tua dan jernih/bening dengan bibir laut yang putih saat ombak menghempas di tepi pantai, pantai pun terlihat warna-warni. Di kaki Pulau Padar sebelah barat terlihat jelas pantai berwarna hitam pekat, sementara di sisi timur pantai berwarna putih bersih dan di sisi utara pantai berwarna pink.

“Seperti surga,” kata Thomas, seorang mahasiswa asal Jakarta yang satu kapal dengan bernas.id menuju Pulau Padar.

Ya, mungkin gambaran “seperti surga” itu berlebihan, namun setidaknya kesan Thomas itu menggambarkan rasa dan suasana hatinya setelah melihat pemandangan laut dan pantai yang indah di sekeliling Pulau Padar. Pulau Padar merupakan salah satu dari sekian obyek wisata yang kami kunjungi dalam satu paket. Dalam satu paket kunjungan itu, wisatawan hanya membayar Rp 1 juta per orang untuk mengunjungi 5 obyek wisata dalam sehari mulai pukul 06.00 pagi Wita hingga pukul 18.00 sore Wita termasuk makan siang. Namun, bila ingin menginap semalam dan dua hari, wisatawan cukup membayar Rp 1,5 juta untuk privat room plus AC, Rp 1,25 juta untuk kamar tidur biasa dan Rp 1 juta kabin share plus AC deck, sudah termasuk makan.

Dalam satu paket wisata itu, kami mengunjungi sejumlah obyek wisata mulai dari Pulau Padar, lalu ke Pulau Komodo, kemudian ke pink beach, Pulau Rinca dan berakhir di Pulau Kanawa. Dan biaya Rp 1 juta itu relatif murah bila dibandingkan dengan rasa puas melihat pemandangan alam laut dan pantai yang indah dengan hewan-hewan liar di Pulau Komodo seperti buaya darat Komodo, rusa, babi hutan dan sejumlah jenis burung seperti burung maleo yang hidup di alam bebas di Pulau Komodo. (lip)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.