Berita Nasional Terpercaya

Tumpukan Sampah Nodai Keelokan Pantai Wae Cecu, Manggarai Barat

0

Bernas.id-Tumpukan sampah plastik menodai keindahan dan keelokan Pantai Wae Cecu, Desa Batucermin, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT. Sejumlah wisatawan tampak risih melihat sampah plastik yang menumpuk di tepi pantai. Meski demikian, sejumlah wisatawan tetap berenang di laut yang indah dan tenang di We Cecu dengan dasar yang datar dan tidak dalam itu.

“Kasihan sekali pantai yang begini indah dicemari sampah yang dibuang orang tidak bertanggungjawab. Dimana tugas dan tanggungjawab Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Dinas Pariwisata, Kabupaten Manggarai Barat, dalam mengawasi dan menjaga kebersihan atau keindahan pantai,” kata Eko Suryono, salah satu wisatawan asal Surabaya ketika ditemui bernas.id saat bersama keluarganya berenang dan menikmati ketenangan laut Pantai Wae Cecu, Minggu (24/6/2018) lalu.

Seorang wisatawan, Leonardus Langku yang berwisata ke Pantai Wae Cecu bersama keluarga, Senin (3/7/2018) lalu, juga menyatakan prihatin melihat tumpukan sampah di pantai tersebut. “Pemandangan Pantai Wae Cecu pagi ini. Begitu indah. Sayangnya, begitu banyak sampah bertebaran di sana. Semoga Pemda Mabar (Manggarai Barat, red), lekas bersihkan pantai nan indah ini (dari sampah),” tulis Leo Langku asal Desa Lumut, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat yang sudah puluhan tahun menetap di Jogja itu, di grup whatsapp keluarga orangtua Manggarai di Jogja.

Menurut Ashari, salah seorang karyawan tempat penginapan di Wae Cecu mengaku, secara rutin setiap sore mereka membersihkan pantai dari sampah-sampah. Namun, itu hanya dilakukan di depan tempat penginapan yang mereka kelola. Sementara di luar itu, tidak ada yang bertanggungjawab sehingga sampah-sampah masih berserahkan dan menumpuk di tepi pantai.

Masalah sampah di salah satu destinasi wisata andalan, NTT, yakni di Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat, ini sempat disoroti oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu. Ia mengaku, sampah telah menjadi masalah klasik di destinasi wisata tersebut. “Sebenarnya masalah sampah bukan hanya di Labuanbajo, tetapi juga di beberapa tempat di wilayah Pulau Flores bagian barat seperti di perairan Pulau Padar dan Pulau Komodo. Sampah ini berasal dari tengah laut yang diduga dibuang oleh kapal pesiar dan kapal barang,” kata Marius (bernas.id, 13/11/2017).

Karena itu, menurut Marius, penanganan sampah di pantai-pantai tersebut harus dilakukan lintas kementerian terkait. Karena banyak kapal barang dan kapal pesiar yang membuang sampah di tengah laut. Dan sampah-sampah tersebut kemudian terbawa ombak/gelombang ke pantai sehingga menjadi masalah di Labuanbajo dan beberapa pulau di Manggarai Barat.

Selain masalah sampah, dari pengamatan bernas.id, kebersihan kamar mandi/toilet di tempat-tempat wisata di Manggarai Barat juga tidak terjaga. Dari sekian destinasi wisata yang dikunjungi bernas.id, hanya kamar mandi/toilet di Pulau Komodo yang terlihat bersih dan airnya melimpah. Selebihnya, kamar mandi kotor tidak terawat, bahkan toilet-toilet dipenuhi tisu, seperti terjadi di obyek wisata Gua Batucermin.

“Toiletnya jorok sekali. Sudah tidak ada air, toiletnya juga dipenuhi tisu. Ini sangat merusak citra pariwisata di Manggarai Barat,” kata Lies Ratnawati, salah seorang wisatawan asal Jogja, yang batal ke toilet umum di Batucermin gara-gara toilet dipenuhi tisu, Minggu (24/6/2018).

Padahal untuk masuk ke obyek wisata alam Gua Batucermin, wisatawan harus membayar retribusi sebesar Rp 10.000 per orang. Ini berbeda dengan tempat-tempat wisata lainnya di Manggarai Barat yang tanpa retribusi, kecuali ke Pulau Komodo yang membayar retribusi sebesar Rp 80.000 per orang/wisatawan.

Tampaknya masalah kebersihan lingkungan, terutama obyek wisata, harus menjadi perhatian utama pemerintah daerah setempat, khususnya Dinas Pariwisata. Karena kebersihan sangat terkait dengan kenyamanan dan citra pariwisata itu sendiri. Semakin bersih obyek wisata, termasuk kamar mandi/toilet, semakin baik citra obyek wisata tersebut selain keindahan alam atau obyek yang dinikmati wisatawan. (lip)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.