Berita Nasional Terpercaya

Sri Muslimatun: Kami Sangat Berkepentingan untuk Kesehatan Anak

0

Bernas.id ? Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun menyatakan bahwa Kabupaten Sleman memiliki kepentingan besar terhadap kesehatan anak. Ia menegaskan deklarasi Lantera Simanja (Perlindungan Anak terhadap Gizi dan Keamanan Jajanan Anak Sekolah), baru pertama dilakukan di Indonesia, khususnya Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

?Kami sangat berkepentingan ya untuk kesehatan anak. Kemarin itu (Kamis 19 Juli 2018-red). Dari Sleman untuk Indonesia, kita sudah menyelenggarakan deklarasi Lantera Simanja, baru pertama di Indonesia. Pertama di Sleman, itu di Kecamatan Seyegan yang melibatkan seluruh pedagang pasar, siswa, kader, sekolah-sekolah mulai dari TK sampai SMA, kita libatkan semuanya,? bebernya di Ruang Rapat Sayap Timur Rumah Dinas bupati Sleman, Jumat 20 Juli 2018.

Latarbelakang dilakukannya deklarasi Lantera Simanja, Sri menjawab bahwa penjaja makananlah yang bisa mengendalikan makanan yang dijajakannya. ?Ini kan sulit dikendalikan kalau tidak oleh penjajanya. Orangtua atau kepala sekolahnya kadang juga sulit. Jadi, ini memang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, terutama kepada penjaja jajanannya itu supaya mengerti, tidak menggunakan zat-zat pewarna yang tidak standar, kemudian memperhatikan kadaluarsa makanan, cara pengolahannya, cara penyajian, dan cara kemasannya, semua disampaikan di situ,? bebernya.

Terkait pengecekan di kantin-kantin sekolah, Sri sudah melakukan upaya pencegahan. ?O iya sudah, kami sudah bekerjasama dengan Balai POM. Bahkan, saya juga melakukan sendiri bersama Balai POM. Ya masih ada makanan yang masih tercemar, misal krupuk sermier dari ketela yang diberi warna merah-merah itu, ternyata mengandung pewarna pakaian, tetapi itu tidak diproduksi oleh Sleman, tapi dari luar Sleman. Itu dijajakan di sekolah juga,? jelasnya.

Dikatakan Sri, Kabupaten Sleman nanti akan memberikan sertifikasi kepada penjaja makanan. ?Kami itu akan memberikan sertifikasi nantinya kepada penjaja makanan di sekolah itu. Cuma masalahnya, sertifikasi ini harus difasilitasi oleh pemerintah kabupaten karena ini kan termasuk UMKM. Kalau mereka tidak kita difasilitasi ya berat untuk mendapatkan fasilitasi. Pelaku-pelaku UMKM ini mikro kecil-kecil sampai pemerintah itu memfasilitasi,? terangnya.

?Kalau sertifikasinya kita sudah mulai, bekerjasama dengan Balai POM, tapi belum bisa menjangkau karena penjaja ini sudah kita diberi sertifikasi, besok muncul penjaja baru. Ini kan tidak pernah berhenti. Kita berikan stiker, dia kan ada sertifikatnya,? Imbuh Sri.

Disebut Sri, deklarasi Lantera Simanja kemarin itu merupakan satu usaha Pemerintah Kabupaten Sleman untuk bergerak bareng seluruh komponen agar penjaja paham tanpa perlu dilarang. ?Jadi, tanpa sertifkasi pun, mereka sadar sesadar-sadarnya bahwa tidak boleh meracuni anak bangsa. Anak di Sleman ini bukan hanya anak orangtua kandungnya, anak di Sleman ini adalah anaknya orang Sleman semua. Tetangga-tetangganya juga orangtuanya,? tuturnya.

Harapannya, lanjut Sri, Lantera Simanja akan direplikasi oleh seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. ?Semua kecamatan di Sleman nanti akhirnya akan bekerjasama untuk mendeklasrasikan itu. Kalau deklarasi itu sudah ditandatangani oleh semua komponen yang hadir, harapan kita mereka sembodo. Yang namanya makanan bisa menyebabkan keracunan, minimal saluran pencernaan dan bisa ke organ yang lain, akan menganggu tumbuh kembang sehatnya anak Sleman,? ujarnya. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.