Berita Nasional Terpercaya

Inovatif, Mahasiswa UTY Jogja Ciptakan Pompa Air Tenaga Angin untuk Siram Tanaman

0

Bernas.id ? Berangkat dari pemikiran yang kreatif, Ery Al Ariq, mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) ini menciptakan piranti inovatif, berupa prototipe pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman berbasis Internet of Things (IoT). Meski si pemilik sedang bepergian ke luar kota untuk beberapa hari, tanaman kesayangan yang ditinggalkan tidak akan kekurangan air, Sleman, UTY, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu 4 Agustus 2018.

Untuk risetnya, Ery mengatakan butuh waktu sekitar enam bulan dengan pengerjaannya selama dua bulan saja. Selain banyak tanaman di rumahnya, ide untuk membuat piranti pompa air tenaga angin ini terinspirasi ketika dirinya bepergian ke Bantul. ?Inspirasi, waktu pergi ke Bantul, ada tempat yang memiliki kincir angin. Saya tertarik untuk membuat alat yang bisa menyiram secara otomatis,? katanya kepada Bernas.id di acara Academic Excellence Day 2018 di Kampus 1 UTY.

Ery pun menjelaskan cara kerja prototipe pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman berbasis Internet of Things (IoT). ?Dari turbin yang berputar akan menghasilkan energi listrik, lalu disalurkan ke baterai (aki) yang diatur dengan Charger Controller guna bisa memutus tegangan listrik ketika baterai penuh. Lalu, dari Charger Controller masuk ke Boks MCU yang berisi komponen lainnya seperti relay dan modul. Dari Boks komponen itu, masuk ke pompa air kecil yang ada dalam wadah yang berisi air. Ketika sensor kelembapan (soil moisture) yang ditanam dalam pot merasakan tanah dalam keadaan kering, pompa air akan nyala. Ketika tanah basah, pompa akan langsung mati,? bebernya.

Ketika membangun prototipe pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman, untuk bahan-bahan yang sederhana, Ery menyebut tidak sulit untuk mendapatkannya. ?Sebagian saya memakai barang yang sudah tidak terpakai seperti pralon bekas dan besi bekas untuk menghemat biaya,? ucapnya.

Di rumah, sebut Ery, prototipe pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman sudah diuji coba meski masih dalam skala kecil karena baru prototipe. ?(Pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman-red) bisa juga dimonitoring via website. Ketika kelembapan di bawah 500, tanah basah, pompa mati dan statusnya tidak menyiram. Ketika sedang pergi keluar kota untuk beberapa hari, kita bisa memantau tanaman kita,? terangnya.

Meski masih memiliki kelemahannya, yaitu boks air tidak mengisi secara otomatis, tapi harus diisi secara manual, untuk ke depannya, Ery mengatakan akan terus mengembangkan prototipe pompa air tenaga angin untuk penyiraman tanaman agar semakin lebih baik. ?Saya akan mengembangkan piranti ini lebih banyak sehingga bisa dipakai untuk umum,? pungkasnya. (Jat)

Leave A Reply

Your email address will not be published.