Berita Nasional Terpercaya

Keterlibatan Keluarga dan Masyarakat Wujudkan Anak Berprestasi

0

INDONESIA baru saja merayakan Hari Anak Nasional (HAN). Tahun ini tema yang diusung adalah Gesit-Empati-Unggul-Sehat (Genius). Yohana Yambise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengharapkan anak Indonesia nantinya sehat, bahagia dan aman.
Harapan Menteri bukan tanpa sebab.

Menjelang Hari Anak Nasional, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga Juli lalu menerima sekitar 1.185 pengaduan tentang pelanggaran hak hak anak.
Data Ikhtisar Eksekutif Srategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak 2016-2020 oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Menunjukkan menyebutkan bahwa tren kekerasan di satuan pendidikan masih cukup tinggi, baik yang dilakukan guru pada siswa, siswa terhadap guru maupun orangtua terhadap anaknya.

Kekerasan dalam Keluarga

Ironis jika harus menerima kenyataan bahwa kekerasan terhadap anak terjadi dalam lingkungan keluarga. Namun, begitulah yang terjadi. Dalam catatan KPAI kekerasan terhadap anak dalam rumah menjadi salah satu klaster yang tertinggi. Sebanyak 3.875 kasus kekerasan pada anak terjadi di rumah (2011-2016).
Secara tak langsung salah satu akar permasalahan maraknya kekerasan pada anak terjadi di keluarga. Dengan dalih mendisiplinkan anak, acap kali orangtua berlaku kasar. Maka lumrah apabila anak mendapat kekerasan fisik berupa cubitan, pukulan, hingga tamparan.

Dalam tatanan masyarakat, keluarga menjadi akar untuk membangun karakter anak.  Keberhasilan dan kegagalan pendidikan agama, moral dan nilai sangat ditentukan oleh kemampuan keluarga dalam menjalankan fungsi edukatifnya. Tidak jarang anak dari keluarga yang secara ekonomis kebutuhannya tercukupi dan pendidikan orangtuanya tinggi, tetapi akhlak dan moralnya berantakan. Satu penyebab utamanya adalah tidak kuatnya peran atau fungsi keluarga dalam mendidik anak-anaknya.

Dengan demikian, pemahaman orangtua terhadap pentingnya keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak perlu disosialisasikan kembali secara tepat. Sekolah, keluarga dan masyarakat sebagai Tri Pusat Pendidikan diharapkan mampu membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkembangkan karakter dan budaya berprestasi anak.

Peran Keluarga dan Masyarakat

Keluarga adalah tempat titik tolak perkembangan anak. Karena itu, keterlibatan orangtua dalam perkembangan anak memang sangat krusial. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pencapaian pelajar meningkat jika orangtua mengambil peran aktif dalam pendidikan mereka. Salah satunya ditunjukkan oleh penelitian Harvard Family Research Project?s (HFRP) yang memperlihatkan bahwa keterlibatan orangtua memiliki kaitan erat dengan prestasi anak. Penemuan ini secara konsisten terlihat, pada indikasi kesuksesan anak apakah itu nilai, skor tes yang memiliki standar atau metode pengukuran lain termasuk penilaian guru.

Itulah sebabnya sekolah yang baik adalah sekolah yang memberikan tempat bagi orangtua untuk ikut terlibat dalam pendidikan anak mereka. Bagaimana orangtua anak melibatkan diri adalah faktor kunci dalam meningkatkan prestasi anak dan menjaga kedewasaan mentalnya.

Bagaimana upaya keluarga dan masyarakat untuk melibatkan diri guna mewujudkan peserta didik yang berprestasi? Pertama, Support dan Collaboration. Pihak sekolah dan orangtua bisa saling mendukung dengan mengadakan program parenting class, seperti melakukan pertemuan rutin antara orangtua dan guru untuk membahas perkembangan anak. Orangtua bisa bisa bertanya langsung kepada guru tentang perkembangan anak, kelebihan dan kekurangan anak serta apa yang perlu diperbaiki untuk mengatasi kekurangan anak.

Kedua, Education yaitu peningkatan mutu kemampuan orangtua dalam mendidik anak. Orangtua membutuhkan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kelebihan yang dimiliki oleh anak atau me-manage tingkah laku anak. Orangtua juga perlu diberi pengetahuan bahwa kekerasan terhadap anak akan berdampak negatif bagi pribadi anak. Selain kekerasan fisik, kekerasan psikis juga bisa menimbulkan trauma pada anak.  

Adapun sebagai salah satu pilar pendidikan, peranan masyarakat adalah dengan berupaya memberikan lingkungan yang baik untuk para generasi penerus bangsa ini. Tidak mempertontonkan aktifitas yang kurang baik seperti, bertengkar, tawuran dan lainnya. Sinergitas dan kebersamaan pandangan antara keluarga, sekolah dan masyarakat dalam pendidikan akan mampu melejitkan prestasi-prestasi dari para siswa. Perlu kesadaran dari kita semua, bahwa kemajuan sebuah negeri tidak akan terlepas dari peranan ketiga pilar yang menjadi ujung tombak dalam pembentukan generasi hebat di masa yang akan datang, yakni sekolah, keluarga dan juga masyarakat sekitar. ***

Zulfa Amalia Wahidah, Pemerhati Pendidikan dan Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Leave A Reply

Your email address will not be published.