Berita Nasional Terpercaya

Konsep Bangunan Hijau Sudah Menjadi Kebutuhan

0

Bernas.id —Konsep bangunan hijau (green building) saat ini dan di masa mendatang mutlak diterapkan karena sudah menjadi kebutuhan. Dengan demikian, mereka yang tidak menerapkan konsep green building, terutama bangunan-bangunan publik, akan ditinggalkan konsumen. Karena konsep green building dalam rangka mewujudkan healthy building atau bangunan yang sehat dan nyaman.

“Konsep greep building merupakan tuntutan dunia global. Mereka yang tidak menerapkan konsep itu pasti akan ditinggalkan, terutama bangunan-bangunan atau fasilitas publik, seperti bandara, hotel dan sebagainya. Karena sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan global maka ke depan, konsep green building wajib diterapkan. Karena itu, suka atau tidak suka, mulai saat ini perlu dipersiapkan SDM yang mampu membangun bangunan hijau,” tutur Chairman Green Building Council Indonesia (GBCI) Naning Adiwoso dalam talkshow yang mengangkat tema Menuju Pergub/Perwali Green Building DIY di Kantor Perwakilan GBC Indonesia Yogyakarta Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta, Senin (6/8/2018) malam.

Naning Adiwoso yang sudah keliling ke berbagai negara di dunia sebagai tim penilai dan konsultan bangunan hijau dari GBC yang berkantor pusat di Toronto, Kanada itu, mengatakan, di berbagai negara terutama negara-negara Eropa sudah banyak yang menerapkan konsep green building. Karena konsep ini untuk mewujudkan bangunan yang sehat dan nyaman, terutama bangunan publik, sehingga ikut menentukan okupansi. Semakin sehat dan nyaman suatu bangunan akan semakin diminati konsumen.

Dan di negara-negara Eropa, menurut Naning Adiwoso, bangunan-bangunan hijau mendapat sertifikat sebagai pengakuan bahwa bangunan tersebut telah memenuhi syarat dan standar sebagai bangunan hijau.

Selain Naning Adiwoso, juga tampil sebagai narasumber dalam talkshow yang dipandu Kepala Kantor Perwakilan GBC Indonesia Yogyakarta Daud Tjondrorahardja itu adalah Direktur Perencanaan UGM Prof Dr Budi Prayitno dan Kabid PUPR DIY Drs Birowo Budisantoso.

Menurut Kepala Kantor Perwakilan GBC Indonesia Yogyakarta Daud Tjondrorahardja, Lembaga Konsil Bangunan Hijau Indonesia atau Green Building Council (GBC) Indonesia memiliki komitmen penuh terhadap pendidikan masyarakat dalam mengaplikasikan praktik-praktik terbaik lingkungan dan memfasilitasi transformasi industri bangunan global yang berkelanjutan. Komitmen itu diwujudkan dalam berbagai kegiatan baik dalam bentuk workshop dan pelatihan-pelatihan maupun praktik secara langsung untuk menerapkan konsep green building.

Lembaga yang didirikan tahun 2009 oleh para profesional di sektor perancangan dan konstruksi bangunan gedung ini memiliki kepedulian atas penerapan konsep bangunan hijau. Dan kehadiran GBC Indonesia untuk melakukan transformasi pasar serta diseminasi kepada masyarakat dan pelaku bangunan untuk menerapkan prinsip-prinsip bangunan hijau, khususnya di sektor industri bangunan gedung di Indonesia.

“Dalam mencapai tujuan itu, GBC Indonesia bekerja sama dengan para pelaku di sektor bangunan gedung, yang meliputi para profesional di bidang jasa konstruksi, kalangan industri sektor bangunan dan properti, pemerintah melalui sektor UMN, institusi pendidikan & penelitian, asosiasi profesi, dan masyarakat peduli lingkungan,” kata Daud kepada bernas.id usai talkshow yang di Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta, Senin (6/8/2018) malam.

Menurut Daud, GBC Indonesia memiliki 4 kegiatan utama, yaitu transformasi pasar, pelatihan, sertifikasi bangunan hijau berdasarkan perangkat penilaian khas Indonesia yang disebut Greenship serta program kerja sama dengan stakeholder. GBC Indonesia merupakan Emerging Member dari World Green Building Council (WorldGBC) yang berpusat di Toronto, Kanada.

Sebagai lembaga transformasi, menurut Daud, GBC Indonesia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk  mengetahui dan memahami konsep bangunan hijau.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai konsep bangunan hijau, GBC Indonesia menyediakan dua jenis pelatihan, yaitu Greenship Associate (GA) dan Greenship Profesional (GP).

Lulusan dari Greenship Profesional yang ingin berpraktek di lingkup profesional bangunan hijau dapat mendaftar untuk menjadi Greenship Profesional (GP) Kompetensi/ Pro. Selain dua pelatihan tersebut, GBC Indonesia mengadakan workshop yang diadakan secara berkala dalam satu tahun bagi mereka yang ingin memperdalam suatu topik terkait dengan kriteria bangunan hijau. “Bagi lulusan Greenship Profesional (GP) yang mengikuti workshop, akan mendapatkan KUM,” kata Daud. (lip)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.