Rejomulia Gelar Deklarasi di Bekas Rumah Kos Jokowi
Bernas.id – Relawan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin Untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) menggelar deklarasi pada Minggu 12 Agustus 2018 di depan rumah keluarga Pratelo Jl. Menur No 25 Baciro Yogyakarta. Tempat deklarasi ini adalah rumah di mana pada tahun 1980 lalu Jokowi tinggal saat awal berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Rejomulia dideklarasikan oleh puluhan orang lintas kalangan yang terdiri dari ulama, akademisi, profesional, seniman, sutradara, pengacara, buruh, petani, pengusaha, aktivis perempuan, kalangan ormas, sosialita dan masih banyak lainnya.
Pengasuh Ponpes Al Qodir Cangkringan KH Masrur Ahmad MZ yang menjadi Ketua Rejomulia menjelaskan, Rejomulia menilai duet pasangan capres/cawapres peride 2019 – 2024 Joko Widodo dan Ma'aruf Amin merupakan perpaduan Nasionalis-Religius yang memperkokoh ke-Indonesiaan. Selain itu pihaknya menilai raport kepemimpinan presiden Joko Widodo 2014 – 2018 itu baik.
“Banyak kebijakan dan terobosan kemajuan pembangunan yang dirasakan nyata manfaatnya oleh masyarakat luas secara nasional,” katanya.
Rejomulia menurutnya siap bahu membahu dengan komponen masyarakat lain agar pasangan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin dapat memenangkan pemilu presiden 2019. Dengan demikian proses pembangunan dapat terus terkawal secara berkelanjutan.
“Tempat ini dipilih untuk deklarasi karena Pak Jokowi pernah tinggal di sini, jadi bersejarah,” ujarnya.
Penggagas Rejomulia Widihasto Wasana Putra menjelaskan, gerakan ini adalah spontanitas yang membuahkan langkah konkret untuk mendukung Jokowi. Istilah Rejomulia menurutnya digagas secara spontan agar mudah diingat karena menggunakan bahasa khas Jogja.
“Ini adalah sebuah doa, rejo itu makmur, mulia itu ya mulia, ya harapannya supaya Indonesia bisa makmur dan mulia,” ujarnya.
Ia menambahkan, Rejomulia ke depan siap menggelar kampanye yang santun berbasis budaya di Jogja. Ia berharap keberadaan Rejomulia tak hanya untuk kepentingan pilpres, namun bisa menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dan ketentraman.
“Tugas kita tidak sekedar memenangkan Pak Jokowi dan Ma'ruf Amin, tetapi juga untuk menjaga NKRI,” ujarnya. (Den)