Berita Nasional Terpercaya

Sultan Minta Materi RAD Baru Tak Dianggap Pekerjaan Tambahan

0

Bernas.id– Pemda DIY secara resmi meluncurkan rencana aksi daerah (RAD) tujuan pembangunan berkelanjutan sustainable development goals (SDGs) 2018-2022 di Gedung Pracimasono, Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (13/8). Drngan ini, DIY secara resmi berkomitmen untuk menuntaskan 17 goals di SDGs. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meminta kepada bupati/walikota dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak menganggap program itu sebagai pekerjaan tambahan. RAD itu sebagai tindaklanjut dari Perpres No.59/2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Ia meminta program yang selama ini sudah dilaksanakan dinas baik di kabupaten/kota maupun tingkat DIY harus memprioritaskan SDGs dalam rencana kerja pemerintah (RKP).

“Ini yang perlu saya ingatkan, birokrasi kita ini sepertinya kalau ada materi lain, itu apa-apa [dianggap] pekerjaan tambahan. Sekarang sudah nggak bisa sebagai pelayan masyarakat apapun tujuan yang tujuan kita capai itu kewajiban kita semua untuk kita lakukan, untuk itulah kita digaji oleh negara,” kata Sultan, Senin (13/8).

Sultan meminta bupati/walikota dan SKPD DIY untuk memperhatikan RKP dengan memprioritaskan 17 sasaran dalam SDGs. Sejumlah program yang tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran bisa saja ditempuh dalam multiyears (beberapa tahun), namun harus berkualitas. Tetapi Sultan menegaskan, jangan sampai program yang mestinya bisa selesai dalam setahun justru dibuat multiyears. Desain program harus dikoordinasikan dengan Bappeda DIY agar tidak menimbulkan pertanyaan jika program memang harus melebihi tahun anggaran. 

“Jangan hanya [program] lanjutan, lanjutan, lanjutan kui opo kalimate, yang penting argumentasi harus bisa dibangun kalau memang program itu berkelanjutan,” sambungnya.

Sultan juga meminta bupati dan walikota bisa mengkoordinasikan agar program pencapaian 17 target itu tidak tumpang tindih antara SKPD DIY dengan SKPD kabupaten/kota. Dobel pembiayaan dari keduanya melalui program yang sama juga harus dihindari. Sehingga kesepakatan bisa berjalan dengan baik dan efektif dalam upaya menuju 17 SDGs tersebut. 

HB X juga mengatakan, pencapaian 17 program itu bisa melibatkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk memberikan nilai lebih substantif terhadap sasaran yang harus dicapai. Pemda DIY perlu membuka ruang dengan LSM yang selama ini sudah terjalin. Apalagi jumlah target dari awalnya delapan sekarang menjadi 17, sehingga butuh penambahan LSM baru yang akan dilibatkan. Ia berharap Bappeda bisa online terutama portal SDGs agar masyarakat mudah mengakses dan pemerintah pusat bisa memantau perkembangannya. 

“Untuk pencapaian 17 sasaran ini, semoga bisa ditindaklanjuti mulai tahun depan untuk bisa diaplikasikan di dalam anggaran,” kata dia.

Kepala Unicef Perwakilan Jawa-Bali Arie Rukmantara menyatakan, karena banyaknya target untuk mencapai SDGs maka banyak program yang harus dilaksanakan. Dari 17 goals tersebut ada 170 target dan 240 indikator. Ia mengakui ada tugas yang mahabesar bagi Pemda yang sudah berkomitmen mensukseskan SDGs. Terutama beratnya mengumpulkan data, sehingga ia mengusulkan agar DIY menawarkan melalui data online dengan menyediakan portal dimana masyarakat bisa menyampaikan data, cara itu lebih efektif dibandingkan mengirimkan personel ke lapangan. 

“Kenapa saya sebut berat, karena target SDGS itu nol semua, nol kemiskinan, nol anak tidak sekolah, nol polusi, nol masyarakat tidak memperoleh air,” katanya.

Ia menyarankan untuk fokus pada penanganan anak, sehingga goals yang berkaitan dengan anak bisa diprioritaskan. Arie yakin dengan mencapai SDGs yang berkaitan anak, maka goals yang lain akan tercapai. Karena ketika anak memperoleh pendidikan, tinggal di tempat aman, anak-anak sehat perlahan akan berdampak pada ekonomi. 

“Indikator yang berbau program anak harus lebih tinggi, saya ingin DIY ini nomer satu pencapaianya,” ucapnya. 

Saat ini baru dua provinsi di Indonesia yang menyatakan komitmennya melalui RAD SDGs, yaitu DIY dan DKI Jakarta. Adapun 17 goals SDGs antara lain, tanpa kemiskinan, kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih, energi bersih dan terjangka, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan layak. Kemudian industri inovasi dan infrastruktur, mengurangi kesenjangan, keberlanjutan kota dan komunitas, konsumsi dan produksi bertanggungjawab, aksi terhadap iklim, kehidupan bawah laut, kehidupan di darat, peradilan yang kuat serta kemitraan untuk mencapai tujuan. (Den)

Leave A Reply

Your email address will not be published.